Analisis Faktor

Analisis faktor adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk mereduksi faktor-faktor yang mempengaruhi suatu variabel menjadi beberapa set indikator saja, tanpa kehilangan informasi yang berarti. Sebagai ilustrasi, terdapat 50 indikator yang diidentifikasi mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Dengan analisis faktor, ke-50 indikator tersebut akan dikelompokkan menjadi beberapa sub set indikator yang sejenis. Masing-masing kelompok sub set tersebut kemudian diberi nama sesuai dengan indikator yang mengelompok. Pengelompokan berdasarkan kedekatan korelasi antar masing-masing indikator dan penentuan banyaknya sub set berdasarkan nilai eigen values, yang biasanya diambil di atas 1.

Analisis faktor digunakan untuk penelitian awal di mana faktor-faktor yang mempengaruhi suatu variabel belum diidentifikasikan secara baik (explanatory research). Selain itu, analisis faktor juga dapat digunakan untuk menguji validitas suatu rangkaian kuesioner. Sebagai gambaran, jika suatu indikator tidak mengelompok kepada variabelnya, tetapi malah mengelompok ke variabel yang lain, berarti indikator tersebut tidak valid.

Analisis faktor juga digunakan dalam Structural Equation Modelling (SEM) dan sering disebut dengan Confirmatory Factor Analysis (CFA).

Berikut akan kami sampaikan simulasi analisis faktor yang digunakan untuk mengelompokkan beberapa indikator menjadi beberapa kelompok tertentu, tanpa kehilangan informasi yang berarti.

Data yang digunakan adalah hasil kuesioner yang terdiri dari 11 butir pertanyaan (q1 sampai dengan q11). Kita ingin mengelompokkan 11 butir tersebut menjadi beberapa kelompok, sehingga memudahkan untuk analisis selanjutnya. Dari tabulasi data SPSS, pilih menu Analyze, sorotkan mouse pada reduction data, dan klik pada Factor seperti pada contoh berikut:
menu analisis faktor pada SPSS Versi 11
Menu Analisis Faktor


Jika anda benar maka akan diarahkan ke menu analisis faktor seperti ini. Pindahkan q1 sampai q11 dari box kiri ke kotak variables
memasukkan indikator atau variabel penelitian ke dalam box variabel
Memasukkan Indikator


Klik pada menu descriptive di bagian kiri bawah, sehingga akan diarahkan ke box menu sebagai berikut:
sub menu descriptives pada analisis faktor pada SPSS Versi 11
Sub Menu Descriptives

Berikan tick mark (centang) seperti gambar, lalu tekan continue, sehingga anda akan diarahkan kembali ke box analisis faktor. Tekan Extraction di samping Descriptive, sehingga akan diarahkan ke menu box sebagai berikut
Sub Menu Extraction pada Analisis faktor dengan SPSS Versi 11
Sub Menu Extraction


Lalu berikan tanda centang seperti pada gambar, tekan continue, maka akan kembali ke menu analisis faktor. Tekan rotation di samping extraction, sehingga akan diarahkan ke menu sebagai berikut:
sub menu rotation pada analisis faktor dengan SPSS Versi 11
Sub Menu Rotation


Berikan tanda centang seperti gambar, lalu tekan continue. Setelah itu tekan OK pada box menu analisis faktor. Dan akan keluar output yang siap untuk diinterpretasikan.
output communalities pada analisis faktor dengan SPSS Vesi 11
Output Communalities



Yang pertama adalah nilai KMO yaitu sebesar 0,796. Nilai yang diharapkan adalah di atas 0,5. Nah karena nilainya 0,796 > 0,5 maka analisis faktor dapat digunakan pada data yang kita punyai. Kalau nilainya di bawah 0,05 kayaknya jangan digunakan deh analisis faktor karena tidak layak. Output di bawahnya adalah communalities, yang diharapkan mempunyai nilai di atas 0,4 dan di situ tampak bahwa semua pertanyaan mempunyai nilai di atas 0,4 (minimal adalah 0,411 untuk q1).

Selanjutnya kita lihat output yang berikut

output variance extracted pada analisis faktor dengan SPSS Versi 11
Output Variance Explained



Dari 11 component (lihat tabel paling kiri) ternyata yang mempunyai nilai initial eigenvalues di atas 1 hanya ada 2 component. Artinya, bahwa 11 butir pertanyaan tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok tanpa kehilangan informasi yang berarti. Component 1 mempunyai nilai 5,630 dan mampu menjelaskan varians sebesar 51,180% dan component 2 mempunyai nilai 1,879 dan mampu menjelaskan varians sebesar 17,084%. Dengan demikian kedua component tersebut mampu menjelaskan varians sebesar 68,264% atau kita kehilangan informasi sebesar 31,736% saja.

output component matrix pada analisis faktor dengan SPSS Versi 11
Output Component Matrix
Kalau kita pengin melihat butir mana yang masuk kelompok 1 dan butir mana yang masuk kelompok 2 kita lihat output berikut:



Dari component matrik kita bisa melihat bahwa q1 ikut component 1 karena mempunyai loading factor sebesar 0,617 yang lebih besar dari pada loading factor ke component 2 yaitu sebesar 0,174. Dengan cara yang sama kita bisa mengelompokkan kelompok 1 selainn q1 adalah q2, q3, q5, q6, q7, q8, q9 dan q10. Sedangkan yang masuk component 2 adalah q4 dan q11. he he…. Eit lihat yang q 11….loading factor untuk component 1 adalah 0,436 dan untuk component 2 adalah -0,648. Bisa dimengerti kok dianggap masuk component 2 bukannya component 1. Kita ambil nilai mutlaknya.

Akan tetapi q11 memang component 2 tapi mempunyai nilai negatif sehingga akan membingungkan interpretasinya. Jadi ya kita lakukan rotasi dan hasilnya sebagai berikut:
output rotation pada analisis faktor dengan SPSS Versi 11
Output Rotation



Nah kan jadi lebih jelas. Butir q1 sampai q5 masuk component 2 dan butir q5 sampai q 11 masuk component 1. Ntar interpretasi variance explained juga dilihat yang rotation.

Nah, setelah itu anda kaitkan dengan teori yang ada. Butir q1 sampai q5 anda beri nama sesuai dengan isi dari pertanyaan dan merupakan suatu konstruk yang berbeda dengan konstruk yang terdiri dari q6 sampai q 11.
Share:

130 komentar:

  1. Terima Kasih Pak atas infonya. Sangat bermanfaat untuk yang sedang menyusun skripsi.

    BalasHapus
  2. dalam analisis faktor hanya ada variabel tunggal atau tidak mengenal dependen dan independent variabel. apakah bisa dipakai untuk uji hipotesis? bagaimana membangun hipotesisnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hipotesis disusun berdasarkan permasalahan penelitian. Coba disimak permasalahan penelitiannya apa lalu baru ditentukan alat statistik yang dipergunakan. Terima kasih.

      Hapus
  3. apakah nilai eigenvalue harus selalu satu?? apakah tidak boleh diganti?? apakah ada ketentuannya mengenai menetapkan eigenvalue dalam analisis faktor menggunakan SPSS?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Banyak para ahli yang menggunakan nilai 1. Kita tinggal gunakan saja. Terima kasih.

      Hapus
  4. terimakasih untuk informasinya, sangat bermanfaat.

    saya juga ingin tanya, jika KMO total tidak keluar itu kenapa ya? tulisannya: not positive
    mohon penjelasannya, terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang 'not positive' apanya? Mungkin datanya perlu dirubah total. Ulangi penyebaran kuesionernya. Terima kasih.

      Hapus
    2. Ketika uji validitas, di tabel correlation matrix tertulis "This matrix is not positive definite" sehingga nilai KMO tidak keluar. Selain itu, anti image dan rotated component matrix juga tidak keluar (rotation failed to converge in 25 iterations. convergence= 0.006).

      Namun, hasil alpha uji reliabilitasnya bagus (0.954).

      Kira-kira apa ya yang membuat uji validitasnya tidak keluar? Terimakasih sudah berbagi ilmu. Semoga ilmu Anda selalu bermanfaat.

      Hapus
    3. Kalau boleh menduga (maaf kalau dugaan salah), ini kuesionernya tidak menyebar asli, tetapi hanya mengarang angka2 saja. Apakah demikian? (mohon maaf kalau kami salah duga).

      Hapus
    4. karya tulis ilmiah tdk boleh di karang. smg membantu

      Hapus
    5. Terima kasih atas kunjungannya.

      Hapus
  5. dear pak,
    jika dalam tabel Component Transformation Matrix ada suatu component dengan faktor memiliki nilai di bawah 0,5. itu terus bagaimana pak? pada dasarnya aturannya harus di atas 0,5. terimakasih pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Apakah memang ada aturan demikian? Mohon informasinya. Terima kasih.

      Hapus
  6. mau tanya, untuk pengujian SEM second order confirmatory analisis dengan lisrel kan sudah ada validitas (factor loading, t value) dan reliabilitasnya (construct reliability, VE), apakah itu untuk menguji butir-butir pertanyaan dalam kuesioner atau untuk menguji hasil/ data yang didapat dari kuesioner? terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf kurang jelas maksudnya. CFA bisa digunakan untuk men-drop indikator yang dianggap tidak valid. Terima kasih.

      Hapus
  7. apakah ada jumlah minimum indikator yg digunakan dalam CFA second order?
    apakah ada ketentuan khusus dalam teknik pengambilan sampel dalam CFA second order? harus probability sampling atau non probability sampling?
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak ada jumlah minimum, meskipun ada saran dari para ahli untuk menggunakan setidaknya 3 indikator dalam satu konstruk. Tidak ada penentuan sampel yang terkait dengan cfa. Terima kasih.

      Hapus
  8. Pak saya mw tanya, dalam uji analisis faktor untuk uji kelayakan (MSA) ada rumus manualnya ngga pak, klo ada bisa di bantu ngga pak apa rumusnya sm contoh pengerjaannya, makasih sebelumnya pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada, tapi maaf sulit nulis rumus di sini. Silahkan simak di buku2 statistik yang Anda punyai. Terima kasih.

      Hapus
  9. pak saya mau nanya nih.. dalam CFA ada rumus statistiknya kan? boleh di share ngk rumus nya? mohon bantuannya pak.. terimakasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Senada dengan jawaban di atas, di sini sulit nulis rumusnya. Terima kasih.

      Hapus
  10. Pak saya mau tanya, hasil faktor analysis di penelitian lain bisa tidak saya jadikan variabel independen untuk penelitian saya? Terima kasih pak.

    BalasHapus
  11. mas mau tanya, kalau untuk analisis faktor jenis data masing-masing variabel apakah harus sama, misal valuenya 1,2,3,4 semuaaa..
    bisa ga kalo V1 valuenya 1,2,3,4, V2 valuenya 1,2, V3 valuenya 1,2,3, ????? beda-beda gitu bisa ga?


    terimakasih,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Analisis faktor menggunakan data rasio atau interval. jika ordinal, sepertinya harus menggunakan LISREL. Terima kasih.

      Hapus
  12. Pak mau tanya, apakah ada ketentuan batasan nilai minimum dari dari nilai % cumulative eigenvalue yang dapat mejelaskan varian pada suatu kasus. jika ada berapa %, dan mohon info referensi yang menyebutkan hal tersebut. terimakasih

    BalasHapus
  13. terimakasih pak infonya,,,, maaf pak mau tanya kalau di komputer tidak muncul lembar dan hasil outpunya kanapa pak ????

    BalasHapus
  14. Pk mau tanya, mungkin ga untuk hasil perhitungan Analisis fktor mendekati loading faktornya 0,926 hampir 100%??

    BalasHapus
  15. permisi maaf mau nanya, saya sedang membaca suatu penelitian dimana variabel x nya ada 8 dan variabel y nya ada 4, disitu tertlulis menggunakan analisis faktor untuk mencari tau agar y tidak saling overlap. sedangkan untuk setiap masing2 variabel dependennya diukur dengan menggunakan persamaan regresi. pertanyaan saya adalah apakah analisis faktor bisa digunakan pada beberapa model regresi (dimana model regresi itu adalah pengukuran variabel dependen) ? karena yang saya baca dicontoh2 lain analisis faktor tsb di lakukan pada variabel saja. mohon bantuaanya.. terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silahkan hubungi penulis penelitian yang Anda rujuk. Terima kasih.

      Hapus
  16. jika perumusan masalahnya "faktor yang berpengaruh dari penilaian konsumen terhadap pilihan minimarket tempat memebli"
    apakah bisa untuk memakai alat analisis faktor ini gan?
    terimakasih :)

    BalasHapus
  17. hasil analisis faktor yang saya peroleh terbentuk 3 faktor dari 10 faktor yang dimasukkan ke dalam EFA, setelah dianalisis lebih lanjut dengan regresi berganda, 2 dari 3 faktor yang terbentuk tsb tidak signifikan mempengaruhi variabel independen, menurut promotor saya hal ini sedikit aneh karena biasanya variabel yang telah terseleksi melalui analisa faktor adalah faktor yang "terbaik" sehingga seharusnya faktor-faktor tsb apabila dimasukan ke dalam analisa lanjutan seharusnya menghasilkan pengaruh yang signfikan pula, mohon penjelasannya pak, terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang mungkin terbaik. Tapi masih banyak faktor lain, misalnya apakah responden mengisi dengan serius, atau apakah teori yang dipergunakan untuk menyusun teori sudah sesuai dengan fenomena yang ada, dan tentunya apakah semua hasil penelitian harus signifikan? Terima kasih.

      Hapus
    2. terima kasih pak...

      Hapus
    3. Sama2. Salah sukses selalu.

      Hapus
  18. Saya laila, tengah menyusun tesis menggunakan sem dengan lisrel sampel 150, data tidak berdistribusi normal data pakai skala likert 1-5 tapi saya sudah atasi dengan referensi yg ada, output saya terkendala nilai lambdanya sama, dan t-valuesnya tidak keluar (panahnya tidak ada) tapi gofnya bagus, chisquare, satorra (c3) rmsea, dll bagus, kira-kira bagaimana ya pak? Terima kasih jika bapak berkenan membantu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin sampel nya kurang banyak. Terima kasih.

      Hapus
  19. pak mau tanya, saya ligi menyusun skripsi menggunakan analisis faktor, misal variabel 1 ada 3 pertanyaan sedangkan variabel 2 ada 4 pertanyaan, bagaimana supaya outputnya variabelnya tidak tiap pertanyaannya

    BalasHapus
  20. selamat malam pak, saya mau tanya, mungkin tidak suatu data jika dilihat berdasarkan tabel kontingensi terdapat hubungan namun jika di uji statistik ternyata tidak ada hubungan,,?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gunakan metode statistik sesuai dengan peruntukkannya. Terima kasih.

      Hapus
  21. siang pak, mau tanya.
    untuk reduksi indikator variabel, saya sudah gunakan faktor analisis. nah untuk cek validitas dan reliabilitas variabel, yang digunakan indikator awal atau hasil dari reduksi tadi? terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lha tujuan uji validitas dan reliabilitas itu apa? Coba dilogikakan dengan analisis faktornya. Terima kasih.

      Hapus
  22. siang pak, saya mau nanya, dosen saya bilang uji validitas tidak diperlukan dalam analisis faktor, karena uji kmo sudah menunjukan validitas sebuah variabel, apa benar begitu pa ? mohon penjeasannya

    BalasHapus
  23. pak saya mau tanya,apakah uji normalitas perlu atau tidak untuk analisis faktor?

    BalasHapus
  24. siang pak, saya mau bertanya apakah analisis faktor harus dilaksanakan ditiap penelitian yang dilakukan? jika analisis faktor tidak perlu dilakukan, lalu jenis penelitian apa yang tidak perlu menggunakan analisis faktor dan apa alasanya? terimakasih banyak mohon bantuannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ikuti langkah penelitian, dari latar belakang, permasalahan penelitian dan lain2. Statistik hanyalah alat bantu untuk menjawab pertanyaan penelitian. Terima kasih.

      Hapus
    2. Selamat siang Pak, saya mau bertanya. jika dalam satu variabel terdapat 4 dimensi kemudian ketika diuji analisis faktornya, hanya terdapat satu faktor saja untuk tiap-tiap indikatornya. apakah itu bermasalah?

      Hapus
    3. Maaf, kurang paham dengan maksud Anda. Terima kasih.

      Hapus
  25. Selamat siang pak, mau tanya mengenai analisis faktor ini dalam tabel communalities kalo ada variabel yang nilai extractionnya dibawah 0,5 apa boleh tetap digunakan? terima kaish

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada para ahli yang masih mengijinkan di atas 0,4. Akan tetapi sebaiknya konsultasi dengan dosen Anda saja. Terima kasih.

      Hapus
  26. jika pada total variance explained terdapat 12 component yang lebihdari 1, bagaimana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. maksud saya output pada total variance explained terdapat 41 component dan 12 komponen yang memiliki nilai egenvalues lebih dari 1. bagaimana caranya agar 12 komponen itu bisa diringkas? pada rotated componen matrix, bagaimana kita tahu item itu gugur atau tidak. terimkasih...

      Hapus
    2. 12 komponen itu sudah 'ringkasan' dari 41 item pertanyaan. Apakah masih mau diringkas lagi?

      Hapus
  27. Siang pak, kalau kita bikin penelitian dengan tujuan mereduksi sejumlah variabel menjadi beberapa faktor, apa diperlukan hipotesis penelitian ? Sedangkan kita belum mengetahui berapa dan faktor apa yg akan terbentuk, terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika memang tidak perlu hipotesis penelitian, ya tidak usah disusun hipotesis penelitian. Terima kasih.

      Hapus
  28. Semangat pagi pak,
    Saya ingin bertanya terkait alat analisis apa yang pas untuk penelitian yg variabel (y) nya itu berskala 1-18 misalnya,,
    Penelitian saya "pengaruh rasio keuangan terhadap peringkat obligasi",,
    Apakah saya harus mnggunakan analisis regresi logistik atau analisis regresi berganda,,?
    Terima kasih Pak sebelumnya,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Reg-log hanya untuk variabel terikat berupa dummy. Terima kasih.

      Hapus
  29. selamat siang pak, saya ingin bertanya.. saya sedang menyelesaikan skripsi saya dengan judul ANALISIS DETERMINAN EFEKTIVITAS AUDITOR INTERNAL PADA INSPEKTORAT PROVINSI DIY" dengan variabel dependen efektivitas auditor internal(y) dan variabel independen ada kompetensi (x1), hubungan antara auditor internal dan eksternal (x2), dukungan auditee (x3), serta independensi auditor (x4). data saya primer dengan kuisioner menggunakan skala likert 5 poin untuk masing2 variabelnya.
    masalahnya, salah satu dosen pembimbing saya mempermasalahkan regresi yang saya gunakan. dalam skripsi saya, saya menggunakan analisis regresi linier berganda. dan oleh dosen tsb saya diminta revisi regresi. kira2 regresi apa yang cocok untuk saya gunakan? apakah regresi logistik cocok? mengingat dosen sy tersebut sering menggunakan regresi logistik dalam membimbing mahasiswanya..
    mohon masukannya, terimakasih banyak ..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Logistik dipergunakan jika variabel dependen merupakan dummy. Terima kasih.

      Hapus
  30. selamat sore saya ingin bertanya pak, salah satu rumusan masalah saya "apakah faktor yg mempengaruhi pemahaman membaca antara siswa laki-laki dan perempuan"?, saya menggunakan kuesioner frekuensi (selalu, sering, kadang-kadang, jarang, tidak pernah) sebagai intrumennya dan indikator untuk membuat kuesionernya saya kumpulkan dari beberapa teori. nah untuk menjawab rumusan masalah diatas apakah saya harus menggunakan analisis faktor? atau hasil dari kuesioner tsb cukup dijabarkan secara deskriptif saja?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika dengan deskritif, sudah mampu menjawab pertanyaan penelitian atau belum?

      Hapus
  31. Selamat malam pak, saya mau bertanya. Jika data kuesionernya menggunakan frekuensi sangat setuju, setuju,dkk. Apakah data tersebut bisa langsung saya analisis faktor kan? Atau data tersebut diubah dulu ke skala likert?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon maaf kami kurang paham maksudnya. Terima kasih.

      Hapus
  32. mohon maaf mau bertanya kalo faktor baru yg terbentuk setelah di rotasi, penamaannya apa menyesuaikan dengan faktor yg sudah ada atau penamaan baru yang di sesuaikan dengan item item yang ada pada masing-masing faktor baru ? mohon infonya pak, terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penamaan boleh Anda sesuaikan. Terima kasih.

      Hapus
    2. apabila di hasil component transformation matrix nilai korelasinya rendah semua, apa penelitian tersebut berarti buruk ?

      Hapus
    3. Tepat atau tidaknya penelitian tersebut dilakukan?

      Hapus
    4. Tepat atau tidaknya penelitian tergantung dari rujukan penelitian Anda, telaah teoretis dan juga hasil pengamatan Anda. Statistik hanyalah alat saja. Terima kasih.

      Hapus
  33. maaf pak, mau nanya, kalo ingin tahu indikator / pernyataan yang mana yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen nya, kita harus ngolah bagaimana dan mana yang dilihat ?terima kasih pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam analisis faktor tidak ada variabel dependen. Terima kasih.

      Hapus
  34. Maaf pak, mau nanya.. jika nilai komponen salah satu variabel nilainya lebih dari 0,5 tp ada tanda (-) itu maksudnya bagaimana? saya sudah coba rotasi hasilnya sama , ada tanda (-) nya... bagaimana interpretasinya? mohon bantuannya... terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Arahnya berlawanan. Coba skor indikator di Reverse, nanti jadi positif. Terima kasih.

      Hapus
  35. Saya ingin bertanya, saya sedang meneliti pengaruh faktor psikologi terhadap keputusan investasi. bila saya menggunakan analisis faktor, apakah bisa dilakukan bila saya sudah memiliki 3 variabel independen dan tidak bermaksud untuk membentuk faktor baru? apakah saya dapat menggunakan analisis CFA untuk hanya memastikan apakah ketiga variabel tersebut berpengaruh terhadap keputusan investasi?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Analisis faktor bukan untuk mencari pengaruh. Terima kasih.

      Hapus
  36. Saya ingin bertanya pak, mengapa variabel saya tidak tereduksi menjadi beberapa faktor? Jadi setelah melalui tahap2 tersebut hasil akhirnya tidak menjadi factor 1 factor 2 factor 3, tapi hanya ada 1 factor. Mohon bantuannya pak terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba chek dulu langkah2nya. Terima kasih.

      Hapus
  37. Mohon maaf saya mau bertanya pak, ini hasil analisis faktor saya di tabel total variance explained hanya menghasilkan 1 faktor yg terbentuk dan rotated component matrix nya tidak keluar.. tulisannya pada tabel rotated itu "only one component was extracted. The solutuon cannot be rotated". Berarti bagaimana ya pak.. apakah bisa digunakan hasil faktor tsb?

    BalasHapus
  38. Maaf pak saya bertanya, misalnya hasil rotated factor matrix di salah satu variabel bernilai negatif pada ketiga faktor, pengertiannya bagaimana ya pak? apakah variabel tersebut menjadi tidak bisa digunakan? atau kesalahan terletak di coding datanya?
    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jadi kodingnya terbalik. Terima kasih.

      Hapus
  39. Siang pak, mau tanya untuk analisis faktor apakah harus ada uji validitas dan reabilitas seperti di SEM? Soalnya simamora menyarankan untuk melakukan uji validitas terlebih dahulu, sedangkan di buku lain tidak disebutkan apakah perlu tidaknya. Di penelitian saya tidak menggunakan uji validitas reabilitas, karena saya pikir pada uji KMO MSA barlet tes tersebut merupakan uji validitas pada analisis faktor.. Mohon pencerahannya pak, apa perlu ada uji validitas reabilitas nya pak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uji validitas dan reliabilitas adalah untuk menentukan apakah data yang diperoleh layak atau tidak dipergunakan sebagai sumber data. Terima kasih.

      Hapus
  40. Pak mau tanya kalau menguji variable sikap dan persepsi kontrol perilaku itu di tiap variable kan dibagi 2 jenis pak. Jadi di sikap ada 5 pertanyaan behavioral belief dan 5 pertanyaan evaluation of important. Dan di variabel persepsi kontrol perilaku ada 5 pertanyaan control belief dan 5 pertanyaan perceived power. Nah itu ngujinya gimana pak? Masukin tiap variabel atau tiap jenis pembagian pak? Soalnya di jurnal saya dia pengujiannya untuk variabel sikap dan pkp (behavioral belief dan control belief) menghasilkan output uji validitas dengan nama behavioral belief dan begitu juga dengan sisanya ngehasilin output uji validitas evaluation control.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepertinya bisa dengan analisis faktor, atau bisa dengan CFA. Terima kasih.

      Hapus
  41. Sy run data sekunder pakai analisis faktor utk 23 variabel, n=820, tp kmo tdk keluar tertulis the matrix is not positive. Krn masalah di var perubahan belanja modal (PBM) tandanya ada yg + ada yg - .apakah analisis faktor memang tdk bs dirun utk var yg ada nilai -? Solusinya apa ya pak, selain di drop?
    Kl nilainya diabsolutkan mengganggu interpretasi tdk ya nanti?
    Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa untuk data negatif. Coba lihat parameter yang lain, misalnya communalities atau yang lain. lalu di drop. Terima kasih

      Hapus
  42. Pak saya mau bertanya jika terdapat perbedaan jumlah faktor yang terbentuk antara hasil uji saya dengan hasil uji di jurnal acuan saat uji validitas analisis faktor apakah bisa berpengaruh dalam intepretasinya? Dan langkah apa yang sebaiknya saya lakukan saat ada di kondisi itu pak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lha justru di sinilah peran Anda sebagai peneliti.

      Hapus
  43. Kak, untuk analisis faktor. Misal saya punya 21 indikator dalam satu indikator terdiri dari 3 pertanyaan, jadi totalnya 63 item pertanyaan. Apakah ke63 data tersebut di analisis semua?
    Terimakasih

    BalasHapus
  44. Pak untuk analisis faktor itu pengujiannya dipisah tiap pertanyaan di variabel independen dan dependen atau semua pertanyaan di variabel penelitian disatuin kemudian baru diuji menggunakan analisis faktor?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam analisis faktor tidak mengenal istilah independen dan dependen. Terima kasih.

      Hapus
  45. Pak, apakah jenis data yang digunakan dalam analisis faktor harus data primer?
    Apakah bisa

    BalasHapus
  46. Pak, apakah jenis data yang digunakan dalam analisis faktor harus data primer?
    Apakah data sekunder bisa,pak?
    Terimakasih,pak

    BalasHapus
  47. Pak. Apakah saat perlu menguji outlier sebelum melakukan CFA?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Analisis faktor memang memerlukan asumsi normalitas. Terima kasih.

      Hapus
  48. Maaf mau tanya. Saya sedang menyelesaikan skripsi tentang "ANALISIS Faktor -faktor yang menpengaruhi audit report lag", data dalam penelitian saya data sekunder dari BEI, terus ttg data2 rasio keuangan. Waktu itu saya hanya menggunakan regresi linear berganda, tetapi ketika sidang proposal penelitian dosen saya menyuruh untuk di tambah dengan analisis faktor.
    Tetapi setelah saya baca2, rata2 analisis faktor itu kuisioner. Bisa tidak analisis faktor digunakan untuk menguji data yang rasio keuangan, sperti profitabilitas, solvabilitas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silahkan dibahas dengan dosen yang memberikan saran. Terima kasih.

      Hapus
  49. Malam pak. Saya mau bertanya, mengapa nilai KMO dan MSA dari data yang diolah tidak keluar ya? Data yang saya proses adalah asli bukan karangan. Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin ada prosedur yang masih kurang tepat. Silahkan diulangi lagi. Terima kasih.

      Hapus
  50. Pak, apa yg harus dilakukan jika hasil rotated component matrix menyebar/tidak berkelompok sesuai dengan kategori pertanyaan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau langkahnya sudah benar,di situlah peran Anda sebagai peneliti untuk menentukan adjustment. Terima kasih.

      Hapus
  51. Pak, apakah bisa menganalisis faktor jika variabel yg di input dibagi menjadi beberapa bagian? Misalnya ada 28 variabel, lalu kita analisis faktor dari variabel 1-14 lalu setelah ada hasilnya kita analisis lagi variabel 15-28. Terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon maaf kurang paham dengan maksud Anda. Akan tetapi pada prinsipnya sama: ikuti prosedur yang sudah ada. Jangan mencari prosedur baru semata-mata karena kita tidak mampu mengikuti suatu prosedur. Terima kasih.

      Hapus
  52. pak jika itu terjadi pada AMOS dengan nilai CFA -0.97 apakah bisa diteima sebagai pengukuran?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon maaf, kurang paham dengan nilai CFA itu maksudnya apa. Terima kasih.

      Hapus
  53. Halo pak, misalkan ingin uji pengaruh X1 dan X2 terhadap Y dimana Masing-masing variabel terdapat 5 Indikator dan tiap indikator terdapat 5 pertanyaan. Bagaimana cara mengolah datanya menggunakan SPSS?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silahkan baca2 blog ini, juga baca2 tentang SPSS. Terima kasih.

      Hapus
  54. Maaf izin bertannya jika hasilnya ada 1 faktor yang tebentuk dan beberapa variabel termasuk dari faktor 1, lalu variabel sisa yang bukan termasuk faktor 1 bagaimana?? Apakah data dapat dianalisis lebih lanjut?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti hasilnya ada 2 faktor kan? Atau bagaimana kak?

      Hapus
  55. permisi pak mau nanya apabila nilai kmo kecil dari 0,5 apakah memang solusinya harus ganti analisis atau bisa dgn menambah jumlah responden?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Boleh, silahkan dicoba, jangan pernah berhenti mencoba ya kak. Terima kasih.

      Hapus
  56. maaf kak mau nanya .. jika KMO tidak muncul itu dikarenakan apayah .. apakah ada solusinya .. Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sulit untuk menerawang, tapi mohon melakukan penelitian sesuai prosedur, menyusun kuesioner, meyebarkan kepada responden secara tepat dan seterusnya, mudah2an bisa keluar KMO nya. Terima kasih.

      Hapus
  57. Mohon maaf pak, izin bertanya apakah analisis faktor ini hanya dapat digunakan untuk menguji pada data primer saja?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Data sekunder jika bisa kak. Terima kasih.

      Hapus
  58. Pak mohon maaf, izin bertanya jika pada anti image corelation terdapat angka salahsatunya 2.651E-5 yg saya tanyakan adalah huruf E tsb. Apakah ada kesalahan pada data yg saya input sehingga muncul angka E.
    Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak kak. kalau ditulis memang sulit, tapi kalau diucapkan, adlah 2,61 kali sepuluh pangkat minus 5 atau kurang lebih 0,0000261

      Hapus

Baca dulu sebelum tulis komentar:

Sebelum menuliskan pertanyaan, mohon disimak tanya jawab yang ada terlebih dahulu. Pertanyaan yang sama atau senada biasanya tidak terjawab. Untuk pengguna Blogger mohon profil diaktifkan agar tidak menjadi dead link. Atau simak dulu di Mengapa Pertanyaan Saya Tidak Dijawab?
Simak juga Channel kami di Statistik TV
Komentar akan kami moderasi dulu sebelum ditampilkan. Aktifkan Akun Google Anda.

Terima kasih.

Artikel Terbaru

Translate

Instagram

Instagram
Gabung Instagram Kami

Artikel Terbaru

Jual Data Laporan Keuangan Perusahaan yang Listing di BEI Tahun 2020

Setiap perusahaan yang telah go public wajib untuk menyerahkan laporan keuangan ke badan otoritas, sebagai salah satu bentuk pertanggungjawa...

Artikel Populer Seminggu Terakhir

Komentar Terbaru

`

Ingin menghubungi kami untuk kerja sama?

Nama

Email *

Pesan *