Uji asumsi klasik adalah persyaratan statistik yang harus dipenuhi pada analisis regresi linear yang berbasis ordinary least square (OLS). Jadi analisis regresi yang tidak berdasarkan OLS tidak memerlukan persyaratan asumsi klasik, misalnya regresi logistik atau regresi ordinal. Demikian juga tidak semua uji asumsi klasik harus dilakukan pada analisis regresi linear, misalnya uji multikolinearitas tidak dilakukan pada analisis regresi linear sederhana dan uji autokorelasi tidak perlu diterapkan pada data cross sectional.
Uji asumsi klasik juga tidak perlu dilakukan untuk analisis regresi linear yang bertujuan untuk menghitung nilai pada variabel tertentu. Misalnya nilai return saham yang dihitung dengan market model, atau market adjusted model. Perhitungan nilai return yang diharapkan dapat dilakukan dengan persamaan regresi, tetapi tidak perlu diuji asumsi klasik.
Simak juga Playlist Uji Asumsi Klasik untuk pengalaman lebih intens
Uji asumsi klasik yang sering digunakan yaitu uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, uji autokorelasi dan uji linearitas. Uji normalitas sebenarnya tidak termasuk dalam uji asumsi klasik karena dibahas tersendiri. Tidak ada ketentuan yang pasti tentang urutan uji mana dulu yang harus dipenuhi. Analisis dapat dilakukan tergantung pada data yang ada. Sebagai contoh, dilakukan analisis terhadap semua uji asumsi klasik, lalu dilihat mana yang tidak memenuhi persyaratan. Kemudian dilakukan perbaikan pada uji tersebut, dan setelah memenuhi persyaratan, dilakukan pengujian pada uji yang lain.
Daftar Isi:
1. Uji Normalitas
Uji normalitas adalah untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki nilai residual yang terdistribusi normal. Jadi uji normalitas bukan dilakukan pada masing-masing variabel tetapi pada nilai residualnya. Sering terjadi kesalahan yang jamak yaitu bahwa uji normalitas dilakukan pada masing-masing variabel. Hal ini tidak dilarang tetapi model regresi memerlukan normalitas pada nilai residualnya bukan pada masing-masing variabel penelitian.
Pengertian normal secara sederhana dapat dianalogikan dengan sebuah kelas. Dalam kelas siswa yang bodoh sekali dan pandai sekali jumlahnya hanya sedikit dan sebagian besar berada pada kategori sedang atau rata-rata. Jika kelas tersebut bodoh semua maka tidak normal, atau sekolah luar biasa. Dan sebaliknya jika suatu kelas banyak yang pandai maka kelas tersebut tidak normal atau merupakan kelas unggulan. Pengamatan data yang normal akan memberikan nilai ekstrim rendah dan ekstrim tinggi yang sedikit dan kebanyakan mengumpul di tengah. Demikian juga nilai rata-rata, modus dan median relatif dekat.
Uji normalitas dapat dilakukan dengan uji histogram, uji normal P Plot, Skewness dan Kurtosis, Uji Jarque Berra, uji Liliefors yang berdasarkan pada uji Kolmogorov Smirnov, uji Shapiro-Wilk atau yang lain. Tidak ada metode yang paling baik atau paling tepat. Tipsnya adalah bahwa pengujian dengan metode grafik sering menimbulkan perbedaan persepsi di antara beberapa pengamat, sehingga penggunaan uji normalitas dengan uji statistik bebas dari keragu-raguan, meskipun tidak ada jaminan bahwa pengujian dengan uji statistik lebih baik dari pada pengujian dengan metode grafik.
Jika residual tidak normal tetapi dekat dengan nilai kritis (misalnya signifikansi pada uji Liliefors yang berdasarkan pada Kolmogorov Smirnov sebesar 0,049) maka dapat dicoba dengan metode lain yang mungkin memberikan justifikasi normal. Tetapi jika jauh dari nilai normal, maka dapat dilakukan beberapa langkah yaitu: melakukan transformasi data, melakukan trimming data outliers atau menambah data observasi. Transformasi dapat dilakukan ke dalam bentuk Logaritma natural, akar kuadrat, inverse, atau bentuk yang lain tergantung dari bentuk kurva normalnya, apakah condong ke kiri, ke kanan, mengumpul di tengah atau menyebar ke samping kanan dan kiri.
Sebenarnya uji normalitas bukan termasuk dalam uji asumsi klasik, tetapi diperlukan dalam satistik parametrik dan juga regresi linear.
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas adalah untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linear berganda. Jika ada korelasi yang tinggi di antara variabel-variabel bebasnya, maka hubungan antara variabel bebas terhadap variabel terikatnya menjadi terganggu. Sebagai ilustrasi, adalah model regresi dengan variabel bebasnya motivasi, kepemimpinan dan kepuasan kerja dengan variabel terikatnya adalah kinerja. Logika sederhananya adalah bahwa model tersebut untuk mencari pengaruh antara motivasi, kepemimpinan dan kepuasan kerja terhadap kinerja. Jadi tidak boleh ada korelasi yang tinggi antara motivasi dengan kepemimpinan, motivasi dengan kepuasan kerja atau antara kepemimpinan dengan kepuasan kerja.
Alat statistik yang sering dipergunakan untuk menguji gangguan multikolinearitas adalah dengan variance inflation factor (VIF), korelasi pearson antara variabel-variabel bebas, Farrar dan Glauber atau dengan melihat eigenvalues dan condition index (CI).
Beberapa alternatif cara untuk mengatasi masalah multikolinearitas adalah sebagai berikut:
1. Mengganti atau mengeluarkan variabel yang mempunyai korelasi yang tinggi.
2. Menambah jumlah observasi.
3. Mentransformasikan data ke dalam bentuk lain, misalnya logaritma natural, akar kuadrat atau bentuk first difference delta.2. Menambah jumlah observasi.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas adalah untuk melihat apakah terdapat ketidaksamaan varians dari residual satu ke pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang memenuhi persyaratan adalah di mana terdapat kesamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap atau disebut homoskedastisitas.
Deteksi heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode scatter plot dengan memplotkan nilai ZPRED (nilai prediksi) dengan SRESID (nilai residualnya). Model yang baik didapatkan jika tidak terdapat pola tertentu pada grafik, seperti mengumpul di tengah, menyempit kemudian melebar atau sebaliknya melebar kemudian menyempit. Uji statistik yang dapat digunakan adalah uji Glejser, uji Park, rank Spearman atau uji White.
Beberapa alternatif solusi jika model menyalahi asumsi heteroskedastisitas adalah dengan mentransformasikan ke dalam bentuk logaritma, yang hanya dapat dilakukan jika semua data bernilai positif. Atau dapat juga dilakukan dengan membagi semua variabel dengan variabel yang mengalami gangguan heteroskedastisitas.
Beberapa alternatif solusi jika model menyalahi asumsi heteroskedastisitas adalah dengan mentransformasikan ke dalam bentuk logaritma, yang hanya dapat dilakukan jika semua data bernilai positif. Atau dapat juga dilakukan dengan membagi semua variabel dengan variabel yang mengalami gangguan heteroskedastisitas.
4. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi adalah untuk melihat apakah terjadi korelasi antara suatu periode t dengan periode sebelumnya (t - 1). Secara sederhana adalah bahwa analisis regresi adalah untuk melihat pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel terikat, jadi tidak boleh ada korelasi antara observasi dengan data observasi sebelumnya. Sebagai contoh adalah pengaruh antara tingkat inflasi bulanan terhadap nilai tukar rupiah terhadap dollar. Data tingkat inflasi pada bulan tertentu, katakanlah bulan Februari, akan dipengaruhi oleh tingkat inflasi bulan Januari. Berarti terdapat gangguan autokorelasi pada model tersebut. Contoh lain, pengeluaran rutin dalam suatu rumah tangga. Ketika pada bulan Januari suatu keluarga mengeluarkan belanja bulanan yang relatif tinggi, maka tanpa ada pengaruh dari apapun, pengeluaran pada bulan Februari akan rendah.
Uji autokorelasi hanya dilakukan pada data time series (runtut waktu) dan tidak perlu dilakukan pada data cross section seperti pada kuesioner di mana pengukuran semua variabel dilakukan secara serempak pada saat yang bersamaan. Model regresi pada penelitian di Bursa Efek Indonesia di mana periodenya lebih dari satu tahun biasanya memerlukan uji autokorelasi.
Beberapa uji statistik yang sering dipergunakan adalah uji Durbin-Watson, uji dengan Run Test dan jika data observasi di atas 100 data sebaiknya menggunakan uji Lagrange Multiplier atau dengan Box Pierce dan Ljung Box. Beberapa cara untuk menanggulangi masalah autokorelasi adalah dengan mentransformasikan data atau bisa juga dengan mengubah model regresi ke dalam bentuk persamaan beda umum (generalized difference equation). Selain itu juga dapat dilakukan dengan memasukkan variabel lag dari variabel terikatnya menjadi salah satu variabel bebas, sehingga data observasi menjadi berkurang 1.
5. Uji Linearitas
Uji linearitas dipergunakan untuk melihat apakah model yang dibangun mempunyai hubungan linear atau tidak. Model yang dibentuk dalam regresi linear harus berdasarkan telaah teoretis bahwa hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikatnya adalah linear. Hubungan antar variabel yang secara teori bukan merupakan hubungan linear sebenarnya sudah tidak dapat dianalisis dengan regresi linear, misalnya masalah elastisitas.
Jika ada hubungan antara dua variabel yang belum diketahui apakah linear atau tidak, uji linearitas tidak dapat digunakan untuk memberikan adjustment bahwa hubungan tersebut bersifat linear atau tidak. Uji linearitas digunakan untuk mengkonfirmasikan apakah sifat linear antara dua variabel yang diidentifikasikan secara teori sesuai atau tidak dengan hasil observasi yang ada. Uji linearitas dapat menggunakan uji Durbin-Watson, Ramsey Test atau uji Lagrange Multiplier.
oke mas, makasih atas info-nya.. ;)
BalasHapusPak saya sedang mengerjakan skripsi, saya ijin copy tulisan bapak sebagai file pribadi saya. Sedang mencari bahan tentang teknik analisis data.
BalasHapusTerima kasih.. :)
Silahkan. Akan tetapi, sumber online seperti ini tidak bisa dijadikan rujukan dalam penelitian. Terima kasih.
HapusApakah ada rujukan seperti itu? Mohon informasinya. Terima kasih.
Hapussaya ingin bertanya apakah ketika uji asumsi klasik tidak lolos ada yang menyarankan di analisis faktor kan kembali?itu menurut siapa ya?
Hapusketika uji asumsi klasik tidak lolos caranya bagaimana ya? apakah harus analisis faktor itu menurut siapa ya ?
Hapusbagaimana uji asumsi klasik dengan adanya variabel kontrol dan variabel interaksi (a*b) selain variabel dependen dan independen pak?
BalasHapusSalam, min, boleh minta referensix tentang uji klasik tidak diperlukan untuk menentukan persamaan regresi linear sederhana. Thk seblmx.
BalasHapusSalam balik. Kalimat itu Anda temukan di mana? Terima kasih.
HapusAssalamualaikum pak mau bertanya apakah untuk uji asumsi klasik harus sesuai dengan data yang diuji untuk validitas dan reabilitas? A
HapusUji asumsi klasik tidak berkaitan langsung dengan uji validitas dan reliabilitas. Terima kasih.
HapusSelamat siang... pak... sama bingung mengenai analogi Uji Heteroskedastisitas... jika di uji normalitas anda menganalogikan ttg keadaan dlm suatu kelas yg berisi orng pintar dan bodoh sehingga mudah dipahami... maka untuk Uji Heteroskedastisitas itu analoginya seperti apa... terima kasih
BalasHapusItu hanya analogi, mohon tidak dijadikan rujukan referensi :) Kalau heteros, agak sulit, tapi biasanya ini (sekali lagi, ini hanya analogi, bukan rujukan teori). Misalnya Anda meramalkan suatu nilai, maka hasil ramalan yang baik, itu kadang lebih tinggi dari yang sebenarnya kadang lebih rendah dari yang sebenarnya, Hetero itu jika terdapat pola tertentu, misal ramalanya pasti lebih besar dari yang sebenarnya, atau pasti lebih rendah dari yang sebenarnya, atau ada pola tertentu, jika begini, maka hasil ramalan pasti begitu. Demikian. Terima kasih.
HapusSelamat siang pak, saya harry mau tanya saya melakukan penelitian yg berjudul "pengaruh opini unqualified dan opini qualified terhadap harga saham" dn penelitian ini melakukan uji beda,, pertanyaannya apakah saya juga harus menggunakan uji asumsi klasik??
BalasHapusUji asumsi klasik hanya diberlakukan untuk regresi. Uji beda tidak mengenal istilah uji asumsi klasik. Terima kasih.
HapusAssalam
BalasHapusNama saya Irfan Ali, Ijin bertanya pak !.
Penelitian saya terjadi masalah multikol. salah satu solusi gejala multikol adalah dengan mentranformasi data. pertanyaaan saya adalah apakah kita mentranformasi semua variabel atau hanya variabel yang terjadi gejala Multikolinearitas, lalu sumbernya dari buku apa ?
penilitian saya 5 Variabel independent.
terima kasih sebelum nya !
Tidak harus semua, yang penting tidak ada gangguan multiko dan yang lain. Terima kasih.
HapusSelamat pagi pak, saya Setya.
BalasHapusSaya ingin menanyakan mengenai penggunaan uji asumsi klasik. Saya akan membuat persamaan dengan menggunakan regresi linear sederhana dan regresi linear berganda untuk mengestimasi satu proses untuk tiap unit. Tiap unit yang dikerjakan memiliki karakteristik seperti panjang dan lebar. Untuk permasalahan tersebut, apakah perlu dilakukan uji asumsi klasik?
Terimakasih
Kami kurang paham dengan model Anda. Akan tetapi, model regresi yang digunakan untuk mencari pengaruh memang harus memenuhi uji asumsi klasik. Terima kasih.
HapusAssalamualaikum pak, saya Rina.
BalasHapusSaya sedang menempuh skripsi, judul penelitian saya "Perbandingan hasil belajar siswa". jenis penelitian saya adalah penelitian eksperimen.
Saya ingin bertanya apakah penelitian eksperimen memerlukan uji asumsi atau tidak? Mohon penjelasannya. Terimakasih sebelumnya.
Uji asumsi klasik digunakan untuk regresi. Terima kasih.
HapusJika sy menggunakan manova.. apa perlu menggunakan uji asumsi klasik ?
HapusSilahkan lihat tanya jawab di atas. Terima kasih.
Hapusselamat sore pak,
BalasHapusterima kasih untuk informasi diatas
saya ingin bertanya pak.
data saya merupakan data time series.
dan saya sedang membuat jurnal tentang estimasi jumlah klaim menggunakan time series metode kuadrat terkecil.
apakah dalam proses nya memerlukan uji asumsi klasik juga?
terima kasih sebelumnya.
Kurang mengerti dengan maksud Anda. Uji asumsi klasik diperlukan untuk regresi. Model Anda regresi? terima kasih.
HapusDear Konsultan statistik
BalasHapusMau tanya pak
Di dalam jurnal mana yang duluan dipakai apakah simultan atau parsial? Mohon berikan alasannya ... Terimakasih
Silahkan gunakan buku statistik yang Anda punyai saja, jangan merujuk kepada jurnal. Terima kasih.
HapusMaaf mas mau bertanya, saya sedang meneliti pengaruh motivasi dan disiplin ketja terhadap produktivitas kerja
BalasHapusSebelum penelitian saya mengajukan menggunakan analisis regresi linier berganda, setelah pengumpulan data selesai ternyata data tidak normal, sya disarankan untuk memakai analisis regresi logistik, tetapi analisis regresi logisti harus mempunyai kriteria 2 jawaban saja, sedangkan kuisoner penelitian saya menggunakan skala likert dengan 4 alternatif jawaban, saya mohon saranya pak
Trimakasij
Silahkan bertanya kepada yang menyarankan itu. Terima kasih.
Hapusmaaf pak saya ingin bertanya, penelitian saya menggunakan regresi sederhana dengan variabel independen berskala dummy dengan nilai konstan 1 sedangkan variabel dependen saya berskala ordinal. kira-kira uji apa saja yang bisa saya pakai
BalasHapusterima kasih pak
Kalau variabel nilainya konstan tidak usah diteliti pakai statistik. Terima kasih.
Hapussiang mas
BalasHapussaya ingin tanya
kalo penelitian menggunakan data times series biasanya terdapat 3 uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji autokorelasi dan uji heterokedatisitas. tapi ada beberapa penelitian yang menggunakan data times series tapi menambahkan uji multikorelasi sehingga uji asumsi klasiknya jadi 4. ini terjadi karena apa dan biasaya untuk penelitian seperti apa ??
terimakasih
Multikolinearitas untuk melihat apakah terjadi korelasi yang tinggi antar variabel independen. Terima kasih.
Hapusselamat siang
BalasHapussaya ingin bertanya apabila saya menggunakan regresi sederhana dengan variabel independen berskala dummy 1 dan o dan variabel dependen berskala interval apakah harus memakai uji asumsi klasik?
terima kasih
Iya. Terima kasih.
Hapusklo kelemahan metode os terhadap multikolenaritas apa ya om ??
BalasHapusKelemahan? mohon maaf kami kurang paham. Terima kasih.
Hapusmakasih mas atas informasinya, saya jadi lebih tau tentang pengujian dalam statistik...
BalasHapusSama2. Terima kasih atas kunjunganya.
Hapusselamat malam. saya ingin menanyakan, dalam skripsi yang saya baca uji asumsi klasik merupakan syarat untuk kelayakan regresi. apakah bisa jika dilakukan uji regresi berganda untuk menentukan persamaan regresi terlebih dahulu, baru dilakukan uji asumsi klasik ? apa alasanya ? terimakasih
BalasHapusSebaiknya tidak menggunakan skripsi sebagai bahan rujukan. Terima kasih.
HapusSelamat malam pak, sy mau tanya pak. Saya menyusun skripsi dengan metopel kuantitatif dengan 2 variabel. Dan jeslnis metopelnya regresi sederhana. Pertnyaannya, apakah boleh tdk menggunakan uji asumsi klasik pak? Terimaksih seblumnya. 😊
BalasHapusSebenarnya uji asumsi klasik itu hukumnya wajib! :)
HapusUji Asumsi klasik diperlukan untuk regresi linear, tidak untuk deskripsi. Terima kasih.
Hapusselamat siang pak, saya sedang meneliti pengaruh inflasi, tingkat suku bunga SBI, dan Nilai tukar rupiah terhadap harga saham disektor propety, saya menggunakan uji linear berganda, akan tetapi saya tidak memakai uji asumsi klasik, apakah boleh seperti itu didalam judul saya pak?
BalasHapusMengapa Anda tidak menggunakan uji asumsi klasik?
HapusSelamat pagi pak,
BalasHapussaya ingin bertanya , apa penyebab T table pada uji heteroskedastisitas saya berberda hasilnya dengan uji multikolonieritas setelah keuar output dari SPSS ? Saya bingung kenapa bias berbeda
Kalau variabel yang dipergunakan berbeda, tentunya hasilnya juga berbeda. Terima kasih.
HapusSelamat sore Pak,
BalasHapusIjin bertanya, saya mau meneliti hubungan antara curah hujan dengan SST dan SOI, rencana akan saya cari korelasi masing-masing (pertama curah hujan dengan SST, kedua curah hujan dengan SOI), prosedur pengujian secara urut hingga penarikan kesimpulan bagaimana ya Pak? apakah harus uji asumsi dulu baru dicari korelasi? terimakasih
Tergantung skala yang dipergunakan, lalu tentukan parametrik atau non parametrik, baru gunakan metode korelasi yang sesuai. Teima kasih.
Hapusselamat malam pak, saya mau tanya kalau variabel independennya hanya 1 saja uji asumsi klasik yang mana yang mesti saya pakai? normalitas, hetero, multiko atau yang mana saja, dan apa saja syarat untuk menggunakan uji tersebut? mohon pencerahan ..terima kasih :)
BalasHapusMultiko tidak bisa dilakukan karena independen hanya 1. Terima kasih.
HapusSelamat malam pak, saya mau nanya? saya sedang menempuh skripsi dengan judul "pengaruh dana pihak ketiga dan capital adequacy ratio terhadap profitabilitas (ROE)". apakah saya harus menggunakan uji asumsi klasik apa tidak? terima kasih..
BalasHapusUji Asumsi klasik untuk regresi linear. Terima kasih.
HapusSelamat pagi, Saya menggunakan Regresi Linear Berganda dengan menggunakan 13 Variabel dimana 12 variabel bebas dan 1 variabel tak bebas. Setelah masuk ke tahap asumsi klasik normalitas, terlihat bahwa distribusi residualnya tidak normal dan saya memilih untuk mentranformasi data. Yang ingin saya tanyakan, apakah ke-13 variabel tersebut ditransformasikan semua? dan setelah itu saya akan menggunakan uji korelasi parsial, korelasi ganda, uji F, uji T, dan mengetahui tingkat akurasi dengan Standard Error of Estimate dengan data hasil tranformasi tersebut? Terimakasih
BalasHapusTidak harus ditransformasikan semua. Terima kasih.
Hapusselamat sore sya mau bertanya hasil heteroskedstisitas sya menunjukan pola 3 garis yg berada di atas dan dibwah angka 0 pada sumbu Y apakah hasil sya itu trmsuk hetero atau tidak trims
BalasHapusJika ragu, gunakan metode statistik yang lain. Terima kasih.
HapusSalam..
BalasHapusMaaf Bpk. Konsultan, saya mau tanya..
Saya sedang melakukan penelitian website dengan metode webqual 4.0.
Variabel bebas saya ada 3, yaitu kegunaan, kualitas informasi dan kualitas interaksi. Dan variabel bebas saya ada 1, yaitu kepuasan pengguna. Dan analisis regresi linear yang saya pakai adalah regresi linear berganda...
Yang ingin saya tanyakan adalah, apa boleh saya hanya menggunakan 2 dari 5 uji asumsi klasik ? pengujian yang saya hanya gunakan adalah uji normalitas dan uji linearitas.
Jika boleh apakah alasannya?
Jika tidak, apakah alasannya?
Mohon maaf pak saya banyak bertanya..
Mohon bimbingannya..
Terima kasih sebelumnya..
Salam.. :)
Lakukan saja yang sudah menjadi ketetapan. Terima kasih.
Hapusterimakasih...sangat bermanfaat
BalasHapusTerima kasih atas kunjungannya.
HapusPermisi mau tanya faktor faktor apa saja yang mempengaruhi uji asumsi klasik?
BalasHapusMohon maaf tidak tahu. Terima kasih.
HapusAsalamualaikum pak, saya menggunakan teknik analisis linier berganda, dengan menggunakan sumber data sekunder, apakah data sekunder perlu uji klasik pak ? Kalo dibutuhkan apa alasannya pak? Terimakasih sebelumnya , mohon bimbingannya pak
BalasHapusRegresi linear berganda memerlukan uji asumsi klasik. Terima kasih.
HapusPagi pak. Mau tanya.
BalasHapus.
Kalau di asumsi klasik yang digunakan uji normalitas, muktikolinearitas, autokorelasi, tanpa heteroskedastisitas, apa di bolehkan? Data saya kuesioner...
Ikuti prosedur yang sudah ada. Terima kasih.
HapusPak, tanya dong..untuk OLS Regression, apakah datanya harus data sekunder, tidak boleh menggunakan data primer? terima kasih...
BalasHapusData primer boleh. Terima kasih.
HapusPak, saya mau tanya. Apakah uji normalitas masuk ke dalam "golongan" uji asumsi klasik? Soalnya, saya pernah lihat jurnal, di mana uji normalitas justru berada di sub bab sendiri. Terpisah dengan teman - temannya yang lain.
BalasHapusTerima Kasih Pak
Sebenarnya memang bukan, tapi sudah sering dianggap sebagai 'teman'. Terima kasih.
Hapuspak saya mau tanya, judul skripsi saya kerangka pemikiran nya X - Y - Z, menggunakan analisis regresi sederhana, pertama X-Y, dan selanjutnya Y-Z. nah setelah itu menggunakan analisis apa lagi? apa harus menggunakan uji asumsi klasik juga? terimakasih
BalasHapusUji asumsi klasik harus dilakukan. Terima kasih.
HapusSalam pak.. data saya normal tapi uji linear malah tidak... apa penyebab nya yah pak?
BalasHapusBerarti modelnya memang tidak linear (?) Terima kasih.
Hapusmalam pak, saya ingin bertanya. apakah jika saya menggunakan analisis regresi linier berganda dengan data kuesioner, apakah ada batasan minimal untuk sampel yang harus saya gunakan? terimakasih
BalasHapusAda yang menyarankan di atas 30 sampel. Terima kasih.
Hapusselamat malam pak, mau menanyakan apa ada alasan atau mengapa harus menggunakan metode ols?
BalasHapusOrdinary least square, metode kuadrat terkecil, jadi mencari selisih yang terkecil antara nilai prediksi dengan nilai yang sebenarnya. Ini hanya salah satu metode, yang lain masih banyak. Terima kasih.
Hapusselamat sore pak, saya mau nanya. saya sudah melakukan uji asumsi klasik terhadap data skripsi dan ternyata datanya tidak normal. kemudian saya transformasi variabel dependen dan independen. saya uji kembali, sudah terdistribusi normal.... yang mau saya tanyakan untuk uji f dan uji t apakah saya menggunakan data yang sudah ditransformasi atau data yang sebelumnya?
BalasHapustermakasih pak
Silahkan baca2 tanya jawab di blog ini. Terima kasih.
Hapusmalam pak. sya mau tanya, sya melakukan pnelitian 3 variabel independen dan 1 variabel dependen, sya mnggunakan regresi linier berganda. nah untuk uji asumsi klasik nya apakah menggunakan semua apa hanya heteroskeskedastisitas dan multikolinieritas ?
BalasHapusNormalitas?
HapusPak jika kuesionernya menggunakan teknik skala Guttman, apakah perlu melakukan uji asumsi klasik ? Mohon penjelasannya terima kasih
BalasHapusUji asumsi klasik diperlukan untuk regresi. Terima kasih.
HapusPak saya mau tanya, variabel independen penelitian saya ada 4, salah satunya variabel dummy. Apakah variabel dummy tersebut ikut disertakan dalam uji asumsi klasik? Terima kasih
BalasHapusLakukan uji asumsi klasik untuk regresi. Terima kasih.
Hapusmalam pak, saya sedang menuyusun skripsi. tapi saya mulai bingung. saya menggunakan uji regresi linear berganda..
BalasHapustapi pada saat menggunakan data asli, uji normalitas, uji autokorlasi dan heteroskedsasitas hasilnya lulus, hanya uji multikolinearitas yang tidak lulus..
saya sudah mencoba mentransformasi data dengan Ln, dan hasilnya uji multikorilearitasnya lulus, tapi yang ingin saya tanyakan. jika saya menggunakan uji multikolineartitas dengan data yang ditransfromasi.. apaakah uji normalitas, uji autokorlasi, uji heteroskesdesitasnya harus saya uji ulang dengan data yang di transformasi tersebut pak?
dan juga jika menggunakan data asli, semua uji lulus termasuk regresi linear berganda, hasilnya baik-baik saja. hanya multikolinearitas nya yang tidak lulus..
jadi bagaimana itu ya pak, saya benar benar kebingungan.. makasih pak sebelumnya
Silahkan baca2 tanya jawab di blog ini. Terima kasih.
HapusSiang pak.. Saya sedang melakukan penelitian pak dengan judul pengaruh kemiskinan dan pertumbuhan ekonomi terhadap IPM, dengan menggunakan analisis regresi berganda., apakah saya harus menggunakan uji asumsi klasik pak
BalasHapusIya.
HapusSelamat siang Pak.. Saya ingn tanya, saya sedang mengerjakan skripsi tentang "pengaruh csr terhadap nilai perusahaan dengan profitabilitas sebagai pemoderasi".. Hipotesis penelitian saya hanya satu, apakah diperlukan uji hipotesis yang uji F (uji model)dan uji t (uji signifikansi parameter individual)?? Terimakasih..
BalasHapusUji F itu untuk kelayakan model, sebaiknya dilakukan. Terima kasih.
Hapussore pak.. saya ingin bertanya pak,saya sedang mengerjakan skrips, saya penelitian saya memiliki 3 variabel bebas pak, trus saya melakukan uji heterkodeastisitas ternyata salah satu vriabel saya yaitu X3 mengalami gejala heterokedastisitas yang berarti tidak lulu uji tersebut, apakah saya harus mentransformasikan ke 3 variabel tersebut atau cuma yang X3 saja pak ???... mohon jawabannya pak
BalasHapusSatu boleh, semuanya juga bisa. Terima kasih.
HapusSetelah mengobati data yg terkena heterokedastisitas, apakah harus diuji normalitas kembali ? Terimakasih
BalasHapusIya. Juga uji yang lain. Terima kasih.
HapusAsalamualaikum, pak saya melakukan penelitian mengenai data penjualan, lalu saya mentransformasikan data nya untuk menguji normalitas datanya. Tetapi ketika saya uji di uji Autokorelasi data yg telah saya transformasikan itu di uji tidak bisa menerima syarat uji autokorelasi. Yang saya tanyakan apakah setelah data yg di transformasikan itu yg harus kita gunakan untuk semua pengujian atau bisa menggunakan data awal lagi? Terimakasih
BalasHapusAnda pilih yang mana?
Hapusdata saya normal setelah ditransformasi..
BalasHapussaya mau tnya jika mau menguji heterokedastisitas, korelasi, dan uji t serta uji f apakah lanjut menggunakan data transformasi atau data asli?
Mohon jawabannya. Trimakasih
Sama dengan di atas. Terima kasih.
HapusPak bagaimana jika tidak menggunakan uji autokolerasi? Apakah bisa di katakan uji asumsi klasik lulus uji?
BalasHapusKalau data cross section tidak perlu uji autokorelasi. Terima kasih.
Hapusselamat siang,
BalasHapussaya kemarin habis sidang proposal, dan uji asumsi klasik saya di coret.
kata penguji nya, klo menggunakan kuesioner tidak perlu ada uji asumsi klasiknya.
kalo boleh tau kenapa uji asumsi nya kok tidak dimasukkan ?
Silahkan hubungi yang mencoret. Terima kasih.
HapusSelamat pagi, saya ingin bertanya, apakah bisa dalam melakukan uji asumsi klasik kita mengabaikan uji heteroskedastisitas? jika bisa saya mohon refrensi yang mendukung. Terima Kasih pak/bu
BalasHapusPertanyaannya adalah mengapa harus diabaikan? Terima kasih.
HapusData saya merupakan data sekunder yang berbentuk persen. Jika saya lakukan uji heteroskedastisitas baik dengan scatter plot, uji glesjer dan uji park, maka data saya tidak terbebas dari uji tersebut. itu merupakan alasan saya dalam mengabaikan uji tersebut. saya mohon saran dari bapak/ ibu. Terima kasih atas responnya pak/bu
HapusModel regresi yang baik diharapkan terbebas dari gangguan heteroskedastisitas. Terima kasih.
HapusMin sya bingung uji asumsi klasik saya semuanya lolos, tapi kenapa di uji regresi ada yang tidak signifikan yah?
BalasHapusUji asumsi klasik memang tidak berhubungan langsung dengan signifikan atau tidak pada uji regresi. Terima kasih.
HapusPak saya mau bertanya, pada penelitian saya di uji validitas dan uji reliabel pada jawaban responden sudah valid dak reliabel, tapi di uji autokorelasi yang pake uji durbin watson kenapa terdapat autokorelasi? Mohon jawabannya pak
BalasHapusSama dengan jawaban di atas. Tidak ada kaitan langsung antara uji validitas dengan autokorelasi. Terima kasih.
HapusPak, saya mau tanya. Skripsi saya menggunakan uji regresi berganda, apa boleh dalam uji regresi berganda tidak memakai uji asumsi klasik? Soalnya dosen saya bilang uji asumsi klasik nya boleh tidak dipakai. Dan saya masih kurang paham alasan mengapa uji asumsi klasik boleh dihilangkan. Saya menggunakan 2 variabel bebas.
BalasHapusSilahkan konsultasikan dengan dosen Anda yang menyarankan untuk menghilangkan uji asumsi klasik. Terima kasih.
Hapussemangat malam pak, saya mau bertanya. Skirpsi saya dengan judul “pengaruh crm terhadap loyalitas” dan menggunakan uji linier sederhana, apa boleh uji asumsi klasik saya cuma menggunakan uji normalitas dan uji linieritas? terima kasih pak
BalasHapusUji asumsi klasik berkaitan dengan regresi, tidak terkait langsung dengan judul suatu artikel. Terima kasih.
HapusSelamat sore Pak,ketika metode analis data yang kita gunakan menggunakan analis jalur dan moderated regression analysis, apakah uji asumsi klasik perlu dilakukan? Terima kasih Pak
BalasHapusPerlu. Terima kasih.
HapusMaaf pak, mau tanya Mengapa tidak boleh ada heteroskedastisitas dalam regresi berganda?
BalasHapusSudah tertulis di artikel. Terima kasih.
Hapusmaaf pak, saya bertanya ?
BalasHapusjudul penelitian saya gaya kepemimpinan transformasional, komitmen organisasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.saya menggunakan uji asumsi klasik (multikolinearitas,autokolerasi,normalitas dan linearitas) pada uji linearitas variabel x3 saya tidak terdapat hubungan yang linear, apakah saya harus mentransformasikan data?
Anda telaah sendiri, perlu atau tidak. Terima kasih.
HapusPak saya melakukan penelitian dengan judul Pengaruh kinerja keuangan dengan metode Economic Value Added terhadap return saham teknik analisis regresi sederhana. Karena vqriabel independen hanya 1.
BalasHapusApakah perlu menggunakan uji asumsi klasik? Soalnya saya lihat di beberapa jurnal tentang penelitian serupa tidak menggunakan uji asumsi klasik. Dan apabila harus menggunakan uji asumsi klasik apakah bisa jika jenis skala datanya berbeda?
Perlu. Terima kasih.
Hapusmin kalo unutuk uji korelasi perlu uji asumsi klasik gak ya?
BalasHapusSilahkan baca2 dulu artikelnya. Terima kasih.
HapusMau tanya pak, apakah dalam menguji variabel intervening menggunakan uji asumsi klasik?
BalasHapusPerlu.
HapusMohon maaf admin. Jadi ceritanya data penelitian saya tidak normal, maka saya harus mentransformasikan seluruh data menjadi logaritma. Tapi masalahnya adalah salah satu variabel bebas saya menggunakan kategori "1" untuk perusahaan big four "0" untuk perusahaan non big four. Jika variabel kategori ini saya logaritmakan, maka yang terjadi adalah kategori "1" menjadi "0", dan kategori "0" menjadi "." (Alias tidak bernilai). Bagaimana solusinya? Atau memang seperti itu dan bisa dilanjutkan? Terimakasih.
BalasHapusYa jangan ditransformasikan. Terima kasih.
Hapushalo pak saya mau tanya jika saya ingin menguji tentang pengetahuan masyarakat yang nantinya ditemukan jawaban tau atau tidak tau, uji apa yang dilakukan?
BalasHapusUji statistik hanya mengikuti rancangan penelitian. Silahkan tentukan metode penelitian Anda dulu. Terima kasih.
HapusMau tanya pak, setelah saya melakukan transformasi data dengan double log, ternyata data masih belum lulus uji autokorelasi, kemudian saya lakukan pengobatan uji autokorelasi dengan Theil-nagar, tapi nilai "n" dr output SPSS jadi berkurang, dan kurang dari 30 sampel, apakah hal tersebut tidak masalah ? Mohon penjelasannya pak terimakasih����
BalasHapusSampel disarankan di atas 30 atau bahkan minimal 5 x independen. Tapi juga tergantung dari justifikasi pembimbing Anda. Terima kasih.
HapusHalo pak, mau tanya saya sudah melakukan uji asumsi klasik dari 5 uji asumsi klasik hanya 1 yg tidak lolos yaitu uji multikol padahal saya sudah menambah data saya menjadi 11 data. Memakai logaritma natural pun tidak lulus juga. Itu penyebab nya karena apa ya pak?
BalasHapusTerima kasih
Gangguan Multikolinearitas disebabkan adanya korelasi yang tinggi antar dua atau lebih variabel independen (multi). Terima kasih.
HapusMaaf pak saya mau tanya, judul skripsi saya hanya menggunakan satu variabel independen dan 2 variabel dependen , dan hipotesis saya 2 ,apakah uji asumsi klasik yg harus saya gunakan normalitas ,autokorelasi ,heteroskedastisitas , dan multikolinieritas dan uji f ?Terimakasih sebelumnya .
BalasHapusKalau 1 variabel independen, tidak perlu multiko. Terima kasih.
HapusMohon maaf sebelum nya. Pak apa kaya jika variabel independen nya satu dan variabel dependen nya 2 apakah harus di uji satu satu ?
HapusMohon bimbingan nya pak. Terimakasih
Kalau dependen nya 2 lebih cocok dengan SEM. Terima kasih.
HapusHalo pak, tolong tanya
BalasHapussaya melakukan penelitian uji kualitas makanan terhadap kepuasan pelanggan
kualitas makanan saya pakai 4 indikator dan kepuasan pakai 3 indikator
pengumpulan data dengan kuesioner dan skala likert
apakah dalam regresi perlu diuji asumsi klasik, khususnya hetero?
Kalau pada hetero ada masalah, maka saya hanya perlu transformasi menjadi log dan kemudian langsung di regresi apa boleh?
Thanks pak
Kalau sudah memenuhi asumsi boleh saja. Terima kasih.
HapusSelamat pagi pak, saya mau bertanya. Kalau data panel apakah bisa tidak menggunakan uji autokolerasi mengingat data panel gabungan dari time series. Mohon saran dan penjelasannya pak. Terimakasih
BalasHapusData time series perlu uji autokorelasi. Terima kasih.
HapusSaya mau bertanya, bagaimana jika dalam uji asumsi klasik menggunakan cara transformasi yg berbeda beda, misalnya pada uji normalitas da heteroskedastisitas menggunakan Ln, untuk uji multikoleniaritas menggunakan data asli karena jika menggunakan Ln malah terjadi multikolinearitas, lalu untuk uji autokorelasi ditransformasi menggunakan Cochrone Orcutt karena jika menggunakan Ln malah terjadi autokorelasi, apakah boleh?
BalasHapusLalu untuk uji regresi dan uji hipotesis data mana yg harusnya di gunakan apakah data asli atau transformasi?
Jika menggunakan data transformasi baiknya yg mana yg Ln atau Cochrone Orcutt?
Sebelumnya sya sudah baca ada pertanyaan yg mrip dg permasalahn sya namun jawabanya msih kurang saya pahami, jdi mohon jawabanya terimakasih.
Uji asumsi klasik dipergunakan untuk melihat asumsi pada SEBUAH model. Terima kasih.
Hapusselamat sore pak, saya mau tanya. apakah data yang diuji harus lolos dari semua uji asumsi klasik dulu, baru boleh di uji regresi linear berganda ? atau boleh hanya lolos beberapa? terima kasih.
BalasHapusGunakan ketentuan yang sudah ada. Terima kasih.
HapusPak, saya mau tanya. Jika menggunakan analisis jalur path apakah juga menggunakan asumsi klasik? Terimakasih
BalasHapusIya. Terima kasih.
HapusSelamat siang, izin bertanya. Penelitian saya terdapat 8 variabel bebas dan 3 variabel terikat. Yg ingin saya tanyakan, pada saat melakukan uji asumsi klasik apakah dilakukan satu per satu atau semua variabel langsung diuji (bebas dan terikat)?
BalasHapusSilahkan baca2 postingan di atas. Terima kasih.
HapusSelamat siang . Izin bertanya . Penelitian saya menggunakan model regresi data panel. Apakah dalam oengujian regresi data panel harus dilakukan ujia asumsi klasik spt uji normalitas data nya yg apabila dilihat dr skewnes dan kurtosis? Mohon bantuannya. Terima kasih
BalasHapusAsumsi klasik diperlukan dalam OLS. terima kasih.
HapusAssalamu'alaikum..ijin bertanya, knapa dlam uji f sya tdak pernah signifikan? Bagaimana penyelesaiannya? Terimakasih
BalasHapusPakai data apa ya?
Hapusmaaf mau bertanya penelitian saya berjudul pengaruh cr, roe, der, npm, ltdr terhadap return saham, dan trnyata terjadi heteros. tadi dijelaskan kalo return saham tidak harus pakai uji asumsi klasik. bagaimana penyelesaian ny ya? sedangkan kalo pakai log data saya ada yg negatif
BalasHapusOLS harus pakai asumsi klasik. Terima kasih.
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSilahkan dikonsultastikan sama dosennya, salahnya di mana dan yang benar seperti apa. Terima kasih.
HapusTerimakasih untuk penjelasannya, saya izin bertanya, apabila dalam penelitian saya menggunakan VECM, apakah saya perlu melakukan uji asumsi klasik seperti diatas atau tidak ya? terimakasih. mohon bantuannya.
BalasHapusUji asumsi klasik diperlukan untuk BLUE, seperti pada artikel di atas. Terima kasih.
HapusPak saya ingin bertanya, apakah jumlah observasi (n) dapat berkurang setelah melakukan transformasi?
BalasHapusVariabel saya setelah dilakukan transformasi negative skewness jadi berkurang jumlah observasinya. Terimakasih
Tidak. Anda menggunakan metode transformasi yang kurang tepat sehingga data berkurang. Terima kasih.
HapusMaaf kak mengganggu, saya lagi nyusun skripsi, judulnya ("pengaruh pemberian insentif terhadap kinerja karyawan") menggunakan analisis regresi sederhana.
BalasHapusSaya bingung uji asumsi klasik apa saja yang harus saya lakukan.
Mohon bantuannya kak
Silahkan baca2 artikel di atas. Terima kasih.
HapusPak mau nanya, Penggunaan variabel x nya (dummy) smua dan y (rasio),data lap.keu. uji apa aja yg dibutuhkan pak?
BalasHapusOh iya pak, ada wa nya?
Mohon maaf kita kurang paham dengan pertanyaannya. Kita ada WA. Terima kasih.
HapusMohon maaf kak saya ingin bertanya, dari tulisan kakak tersebut, apakah tidak apa-apa jika tidak melakukan uji linearitas? atau baiknya bagaimana ya kak? karena ada penelitian yg menggunakan akan tetapi tidak. Terima kasih🙏🏻
BalasHapusSebaiknya dilakukan kak, jika ingin menghilangkan salah satu uji, konsultasikan dengan penguji dulu. Mungkin ada masukan tertentu dari beliau. Terima kasih.
Hapussebelumnya mohon maaf pak, izin bertanya. dibeberapa skripsi saya temukan ada double uji normalitas. jad setelah normaltas dengan pp plot lalu ada normalitas lagi dengan chi square.s ebenarnya perlukan double uji tesebut?
BalasHapusCoba disimak di naskah itu, mestinya ada keterangannya. kalau memang benar-benar tidak ada keterangan, kami sarankan Anda merujuk kepada suatu jurnal, lebih baik lagi jurnal yang sudah terakreditasi. Terima kasih.
HapusBolehkah melakukan uji regresi terlebih dahulu baru setelah itu melakukan uji asumsi klasik?
BalasHapusSudah ada panduannya, kita tinggal mengikuti saja. Terima kasih.
HapusSelamat siang, izin bertanya pak. Data saya mengalami multikolinieritas kemudian saya melakukan tranformasi Ln. Yang ingin saya tanyakan, untuk melakukan uji asumsi selanjutnya dan untuk uji regresi linier berganda serta pemodelannya apakah menggunakan data sebelum atau sesudah dilakukan transformasi ya pak?
BalasHapusTerimakasih
Sudah banyak pertanyaan sejenis, silahkan disimak. Terima kasih.
HapusSaya menggunakan 3 variabel, x1 datanya dlm bentuk persentase, x2 dan y datanya dalam bentuk nilai rupiah, apakah bisa dilakukan regresi linear berganda? Saya juga sudah menguji data saya tapi ada saja asumsi yg tidak terpenuhi, apakah saya harus melakukan transformasi untuk beberapa variabel atau semua variabel? Mohon jawabannya pak. Terima kasih
BalasHapusRegresi linear berganda menggunakan jenis data rasio atau interval. Silahkan kalau mau melakukan transformasi. Terima kasih.
HapusSelamat siang Pak, apabila telah melakukan perbaikan pada gejala asumsi klasik apakah akan mengubah hasil regresinya?
BalasHapusData saya merupakan data panel dan model yg terpilihnya FEM
Terimakasih Pak sebelumnya
Model memang harus memenuhi uji asumsi klasik. Hasil regresi adalah hasil yang sudah memenuhi uji asumsi klasik. Terima kasih.
Hapusselamat siang pak, saya izin bertanya. jika penelitian kita menggunakan data primer dgn menggunakan kuesioner. apakah perlu dilakukan uji asumsi klasik?
BalasHapusUji asumsi klasik diperlukan pada analisis regresi linear. Terima kasih.
HapusMaaf kak saya ingin bertanya, apakah dalam mengobati data yang tidak lolos uji hanya diperbolehkan 1x saja?
BalasHapusTerimakasih��
Mohon maaf kurang paham dengan pertanyaannya. Tetapi kalau mengobati tentunya harus sampai sembuh ya.... Terima kasih.
HapusJelaskan perbedaan interpretasi yang didapatkan dari dilakukannya uji Multikolinieritas, uji Heteroskedastisitas, dan uji Auto Korelasi?
BalasHapusSiap. Done.
HapusTerimakasih ka
BalasHapusMasama Kak.
HapusPak mau tanya, penelitian saya 1 variabel independen dan 1 variabel dependen. Nah variabelkvariabel independen sayarsaya itu dengan variabel dummy. Kan itu pake regresi pak. Nah itu uji asumsi klasik pake apa saja ya pak? Mohon bantuannya.🙏
BalasHapusCoba lihat di rujukan penelitian terdahulunya kak, modelnya seperti apa. Terima kasih.
Hapus"uji multikolinearitas tidak dilakukan pada analisis regresi linear sederhana" apakah ada sumber terkait Pak yang mengatakan itu? kalau boleh saya mau refrerensinya
BalasHapusCoba tolong digali kak, nanti kita diskusikan bersama. Yuk dicari
HapusMalam pak, saya mau tanya Bagaimana keadaan data yang lolos dari uji asumsi klasik terkait dengan normalitas,
BalasHapuslinieritas, autokorealsi, heterokesdastisitas, dan multikolinearitas?
Keadaan gimana kak?
Hapusuntuk penggunaan uji asumsi klasik itu spesifikasinya gimana, bingung menentukan pake uji normalitas dkk, atau pake uji validitas dan realibitas, mohon bantuannya
BalasHapusCoba baca di jurnal yang dirujuk kak. Terima kasih.
Hapusmohon maaf kak saya izin bertanya, saya meneliti terkait hubungan variabel, variabel bebasnya ada 2 dan variabel terikatnya 1, untuk analisis datanya apakah saya bisa menggunakan uji asumsi klasik? terima kasih.
BalasHapusKalau 'hubungan' arahnya ke korelasi kak. Terima kasih.
Hapus