Sesuai dengan namanya, uji beda, maka uji ini dipergunakan untuk mencari perbedaan, baik antara dua sampel data atau antara beberapa sampel data. Dalam kasus tertentu, juga bisa mencari perbedaan antara suatu sampel dengan nilai tertentu. Perhatikan contoh-contoh berikut:
- Perusahaan ingin mengetahui apakah lampu yang diproduksi mampu menyala lebih dari 1000 jam sesuai dengan standar yang ditetapkan perusahaan.
- Seorang guru ingin mengetahui apakah suatu model pengajaran memberikan hasil yang berbeda terhadap hasil prestasi belajar dua kelas siswa.
- Seorang penelitian ingin mengetahui apakah terdapat perbedaan persepsi tentang advertising KAP antara kelompok akuntan publik, kelompok akuntan pendidik dan kelompok pengguna jasa KAP.
Contoh nomor #1 memerlukan uji beda terhadap suatu sampel data dengan nilai tertentu yaitu 1000 jam. Contoh nomor #2 memerlukan uji beda terhadap dua buah sampel yaitu nilai prestasi belajar antara dua kelas. Contoh nomor #3 memerlukan uji beda terhadap tiga kelompok akuntan dalam hal persepsi terhadap advertising KAP.
Juga terdapat jenis uji beda lain selain berdasarkan jumlah kelompok sampel yang diuji. Misalnya jumlah sampel pada masing-masing kelompok juga menentukan jenis uji beda yang digunakan. Jika dua kelompok mempunyai anggota yang sama dan mempunyai korelasi maka dipergunakan uji sampel berpasangan (paired test), dan jika jumlah anggota kelompok berbeda, tentunya tidak berkorelasi, maka memerlukan uji beda yang lain, misalnya Independent Sample t test atau Mann-Whitney U-Test.
Masing-masing metode memerlukan kajian tersendiri dan akan dibahas satu persatu. O ya, sebagai tambahan informasi, kenapa uji beda juga sering disebut uji t? Ini sebenarnya tidak penting, hanya sebagai pengetahuan saja. Disebut uji t karena merupakan huruf terakhir dari nama pencetus uji ini yaitu, Grosett. Tambahan lagi, kenapa disebut uji F? Karena merupakan huruf depan dari nama seorang pakar statistik di masa lalu, yaitu Fisher. He he jelas khan? Anda bisa menduga bahwa korelasi Pearson adalah diambil dari nama penemunya yaitu Karl Pearson dan berbagai metode juga diambil dari nama pencetusnya.
O ya lagi (O ya melulu ya?) ada yang latah menyebut bahwa uji beda merupakan uji statistik non parametrik. Anggapan ini kurang tepat, meskipun tidak sepenuhnya salah. Uji t dengan distribusi normal maka tetap merupakan statistik parametrik, akan tetapi jika distribusi data tidak normal, barulah merupakan statistik non parametrik. Jadi penentuan parametrik atau bukan, tidak didasarkan pada jenis uji tetapi tergantung dari distribusi data, apakah normal atau tidak.
Silahkan simak beberapa video singkat berikut tentang statistik komparatif atau uji beda:
terima kasih banyak.. solusinya sangat membantu.. sukses selalu buat anda..
BalasHapushalo mas, bisa konsultasi secara pribadi?
BalasHapussaya mau tanya kalo misalnya saya meneliti apakah terdapat reaksi pasar yang positif disekitar pengumuman esop, nah ini kan reaksi pasarnya di lihat dari abnormal returnnya, yaitu h-5 sebelum pengumuman dan h+5 setelah penumuman, nah ini pake uji bedanya one sample t test berdasarkan penelitian terdahulu, tapi saya kurang tau alasannya apa. mohon jawabannya
BalasHapusSilahkan simak pada penelitian terdahulu itu dan tanyakan alasannya. Terima kasih.
Hapuspak, saya mau nanya apakah paired sample t test selalu memakai uji normalitas ??
BalasHapusSetiap statistik parametrik memerlukan asumsi normalitas. Terima kasih.
HapusPak sya ingin menganalisis prbedaan pertumbuhan ekonomi sebelum dan sesudah pemekaran..uji beda apa yg cocok pak. ?dgn data 5 tahun sebelum pemekaran dan 5 tahun sesudah pemekaran..terima kasih
BalasHapusAnda mendapat ide penelitian itu dari mana? Coba dilihat di situ uji apa yang digunakan. Terima kasih.
Hapusmas saya riska, saya sedang melakukan penelitian skripsi pada tiga kelompok data independen yang tidak normal jadi saya menggunakan kruskal wallis, hasil uji menunjukkan bahwa data saya terdapat perbedaan, nah saya mau mengetahui multiple comparisonnya di masing-masing kategori kalau datanya tidak normal pakai apa ya?
BalasHapusapa tetap bisa saya menggunakan anova hanya untuk mengetahui kuatnya perbedaan pada masing-masing kategori padahal data saya tidak normal. karena kalau di kruskall walis ga ada post hoc nya mas. Terimakasih banyak sebelumnya
Uji Kruskall Walis memeng masuk non parametrik dan tidak tersedia uji post hocnya. Terima kasih.
Hapusassalamualaikum pak,,
BalasHapussaya lagi proses skripsi dgn judul pengaruh model pembelajaran non direktif terhadap civic disposition siswa. nah, yang saya bingungkan saya nanti menggunakan pengujian hipotesis apa ya pak? uji T atau regresi satu prediktor? terimakasih pak
Pengaruh berarti inferensial dan jika perbedaan berarti komparatif. Terima kasih.
Hapusselamat malam pak. saya mau tanya bisakah jumlah N nya ada 3 di uji paired sample t test? maksih pa
BalasHapusKalau hanya masalah bisa atau tidak, bisa, karena ada t hitung untuk df 3. Tapi banyak ahli yang menyarankan statistik parametrik setidaknya menggunakan N di atas 30. Jika di bawah itu, silahkan minta justifikasi dari pakar, atau mungkin pembimbing Anda sendiri. Terima kasih.
HapusSelamat pagi pak, saya mau tanya pak, data saya tidak lulus uji heteroskedisitas. Saya baca postingan bapak, caranya adalah membagi variabel pengganggu dengan variabel yg lainnya. Mksdnya seperti apa yah pak? Uji asumsi klasik yg lain tdk bermasalah, mentok di uji heteroskedisitasnya aja, karena ada satu variabel yg tingkat signifikannya kurang dr 5%. Mohon sarannya pak. Terimakasih
BalasHapusSilahkan simak di Gujarati, 2004 hal 387 sd 427 (note: kalau tahunnya beda, mungkin halamannya juga beda). Terima kasih.
Hapusselamat pagi pak, saya mau tanya jika data saya sebelum 1 dan sesudah 1 smua .jika ingin melihat adakah perbedaan atau tidak .saya memakai uji pair sample t test tidak kluar nilai signya.apa kah ada cara lain?terimakasih
BalasHapusMaaf pertanyaan Anda kurang jelas. terima kasih.
BalasHapusbegini pak, penelitian saya tentangapakah ada perbedaan format laporan keuangan sebelum dan sesudah mengadopsi IFRS.data saya ada 10 data perusahaan.
BalasHapusNama perusahaan sebelum sesudah
A 1 1
B 1 1
C 1 1
D 1 1
E 1 1
F 1 1
G 1 1
H 1 1
I 1 1
J 1 1
dengan nilai signifikan pada output kurang dari 0,05 maka Ha diterima. Namun, jika nilai signifikansi pada output lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima.
saya mencoba menggunakan pair sample t-test tidak kluar signifikan karena data sebelum dan sesudah sama.apakah ada cara lain?
terimakasih
Lha...kalau sama yang berarti tidak ada perbedaan lah :)
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusSilahkan hubungi penyusun skripsi atau jurnal yang Anda maksud. Terima kasih.
HapusPerkenalkan saya ana, mahasiswa yang sedang skripsi, judul penelitian saya adalah analisis perbandingan pengaruh gcg terhadap manajemen laba pada perusahaan sistem erp dan non erp, untuk melihat perbandingannya saya harus menggunakan uji yang mana y? Dan data yang saya masukkan untuk melakukan uji tersebut yang mana? Saya bingung :( mohon bantuannya pak
BalasHapusSilahkan lihat rujukan penelitian Anda. terima kasih.
HapusAssalam saya reza, untuk skripsi saya menggunakan metode event study, rata2 penelitian yg menggunakan metode ini menggunakan abnormal return(AR) dan trading volume activity (tva), tapi penelitian saya tidak menggunakan AR dan TVA untuk menguji data yg event study trsebut, metode apa yang harus saya gunakan untuk uji beda tersebut ya pak?
BalasHapusSilahkan lihat di artikel di atas. Terima kasih.
Hapusassalamualaikum....
BalasHapusBgmana cara uji beda jika hipotesis yang diinginkan itu berbunyi sebelum LEBIH BESAR daripada pada saat ini...karena banyak referensi cuman menyatakan Hipotesisnya sebelum memiliki Perbedaan Signifikan daripada pada saat ini. Trima kasih
Bisa menggunakan hipotesis satu arah. Terima kasih.
HapusMaaf pak saya mau tanya. Contoh nomor #3 ingin mengetahui perbedaan persepsi antar tiga kelompok. penilaian persepsi itu menggunakan skala likert atau bukan(kalau seperti contoh nomor dua kan data yang dimasukkan pada uji beda hanya nilai siswa misalnya siswa mendapat nilai 50)?kalau iya, bagaimana melakukan uji bedanya kalau hanya ada satu kelompok.
BalasHapusContoh #1 itu satu kelompok. Terima kasih.
Hapusmaaf pak saya ingin bertanya beberapa hal :
BalasHapus1. apakah jika data ordinal diuji homogenitas dengan levene test boleh ?
2. apakah data dengan skala data non parametrik tidak mengapa mengabaikan uji normalitas dan uji homogenitas.
3. saya sudah mencoba menguji homogenitas data saya (ordinal)dengan melihat marginal homogenity test pada uji non parametrik 2 related sample test dan hasilnya tidak normal. bagaimanakah interpretasinya?
terima kasih.
Non parametrik memang tidak memerlukan asumsi normalitas. Terima kasih.
HapusMohon izin bertanya Pak,
BalasHapusSy ingin meneliti perbedaan kinerja keu (ada sekitar 5 indikator) PT X 5 thn sebelum dan 3thn sesudah diberi perlakuan (pelaksanaan hedging BUMN pd kasus ini)
Pertanyaannya:
1. Apakah penelitian spt ini dpt dilanjutkan?
2. Perlukah uji asumsi klasik?
3. Perlukah uji normalitas data? Kolmogorov smirnov misalnya?
4. Uji beda seperti ini menggunakan independent t-test atau paires sample t test?
Terima kasih sebelumnya
Silahkan baca2 dulu rujukan penelitian Anda. Terima kasih.
Hapus"ini sebenernya tidak penting, hanya sebagai pengetahuan saja"
BalasHapusthx gan pengetahuan nya membantu
kl mau liat perbedaan 2 kelompok sampel yg berbeda dg data ratio analisis data apa saja yg dipergunakan. tks
BalasHapusCoba independent sample t test. Terima kasih.
Hapusmaaf pak, mau tanya.. apa beda uji Mann whitney dengan wilcoxon?
BalasHapusterima kasih.
Wilcoxon digunakan untuk 'paired' atau sampel berpasangan. Terima kasih.
HapusSelamat malam pak,
BalasHapusApakah persamaan analisis pada uji beda ??
Maksudnya persamaan apa ya?
HapusSelamat malam
BalasHapusMaaf mau tanya mengapa dalam uji beda tidak memerlukan uji asumsi klasik
Terimakasih
Coba baca2 di postingan uji asumsi klasik. Terima kasih.
Hapusmaaf mau tanya, klo uji beda untuk judul penelitian pengaruh program sebelum dan sesudah, data yg di gunakan idealnya rentang berapa tahun?misal mulai program tahun 2015 dan sampe skrg masih berlangsung.
BalasHapusTergantung topiknya. Silahkan lihat pada jurnal rujukan Anda. Terima kasih.
HapusAssalamualaikum pak, saya mhs yg sedang skripsi dengan judul analisis komparasi pada pengumuman esop terhadap abnormal return dan trading volume activity, penelitian menggunakan uji paired sample t test dan uji wilcoxon, hasil dari 2 uji ini berbeda. Terdapat perbedaan dan tidak terdapat perbedaan. Apakah bisa dipakai pak?
BalasHapusKeduanya memang merupakan metode yang berbeda, sehingga jika memberikan hasil yang berbeda juga hal yang wajar.
HapusAssalamualaikum, kalo skripsi dengan judul analisis tingkat pengetahuan investasi pada mahasiswa FEB dan Non FEB, apakah nantinya jika data distribusi normal, menggunakan paired t test seperti pada video? Terimakasih
BalasHapusPaired test untuk sampel yang berkorelasi. Coba simak di artikel, atau simak juga di penelitian Anda yang terdahulu. Terima kasih.
Hapusmau tanya ka, kalo ada soal >1 Jam perhari kita bisa inputkan nominal cukup 1/ bagaimana? terima kasih.
BalasHapusMohon maaf, kurang jelas maksudnya. kalau untuk skala pengukuran statistik, silahkan di postingan yang sesuai Skala pengukuran statistik Terima kasih.
HapusIzin mau bertanya, apakah sebelum uji paired sample t test harus melakukan uji autokorelasi, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Judul penelitian saya pengaruh pengumumuman right issue terhadap abnormal return dg MVA sbg variabel moderasi
BalasHapusCoba baca2 dulu tentang uji asumsi klasik kak. Terima kasih.
HapusTerimakasih batas ilmunya pak, tapi saya ingin bertanya mengapa dalam melakukan uji beda kita menggunakan uji-t, mengapa bukan anova atau wilcoson?
BalasHapusApakah ada kriteria tertentu sebelum mengunakan analisi uji-t?
Coba simak di sini kak. Di situ ada Wilcoxon juga.
Hapuspak sy mau bertanya, jika judul penelitian saya penerapan pembelajaran a dg berbantuan media b untuk meningkatkan kemampuan c siswa.itu pakai uji apaya pak? terimakasih 🙏
BalasHapusJudulnya diambil dari mana kak? Coba simak di situ menggunakan metode apa. Terima kasih.
HapusPak ijin bertanya jika judul penelitian saya "pengaruh perataan laba terhadap penghindaran pajak dan nilai perusahaan sebelum dan selama covid 19". Teknik pengujian apa yg sebaiknya saya pakai utk mengukur perbedaan serta pengaruhnya?
BalasHapusMohon dibalas pak krn saya blm menemukan jurnal referensinya
Biasanya kami menggunakan langkah, mencari jurnal dulu baru menentukan topiknya. Terima kasih.
HapusPak ijin bertanya, judul saya kan "analisis perbedaan tingkat kinerja perusahaan sebelum dan sesudah menggunakan sistem penjualan online". untuk uji statistik saya, uji beda seperti apa yang sebaiknya saya gunakan? saya berencana menganalisa dari laporan penjualan perusahaan tersebut.
BalasHapusSilahkan merujuk kepada penelitian terdahulunya. Artikel ini bisa dijadikan tambahan pengetahuan. Terima kasih.
HapusPak ijin bertanya apabila hasil saya untuk tabel paired correlation sig > 0,05 sehingga tidak ada hubungan yang signifikan antara keadaan sebelum dan sesudah itu normal terjadi?
BalasHapusKalau konteksnya paired test, kalau sig > 0,05 berarti tidak terdapat perbedaan antara sebelum dengan sesudah suatu event tertentu. Terima kasih.
Hapuspak, apa saja ciri yang harus diperlukan untuk mencari analisis uji beda?
BalasHapusKomparasi, jika ingin membandingkan 2 atau lebih variabel. Terima kasih.
HapusSelamat sore, Pak.
BalasHapusSaya ingin bertanya.
Saya ingin melakukan pengujian paired T test untuk data pretest dan posttest. Namun, ketika diujikan normalitasnya hanya data pretestnya saja yang normal.
Oleh karena itu, apakah uji paired T test masih bisa saya gunakan? Atau saya harus menggunakan uji lain seperti Wilcoxon? Terima kasih.
Sepertinya sudah jelas Kak :) di sini juga ada artikel tentang Wilcoxon, silahkan disimak. Terima kasih.
HapusPak saya mau bertanya. Saya meneliti 4 sekolah ada pre test dan post test juga. Apa bisa menggunakan uji bera antar sekolah menggunakan chi Square
BalasHapusKalau satu subjek, pre dan post biasanya dengan paired test karena ada korelasinya. Terima kasih.
Hapusbapak saya izin bertanya, jika hasil uji independent sample t test tidak signifikan apakah wajar?apakah penelitian komparatif harus selalu signifikan?
BalasHapusSelamat sore bapak, saya mau bertanya.
BalasHapusDari penelitian yang saya lakukan Apabila data berdistribusi normal maka uji beda dilakukan dengan independent sample t-test dan jika tidak menggunakan mann whitney u test. Nah, Kalau misalkan dari 6 data yang saya uji salah satunya terdapat data yang tidak berdistribusi dengan normal, apakah boleh data yg tidak terdistribusi normal itu menggunakan mann whitney u test, dan sisanya tetap menggunakan independent sample t test? Atau disamakan saja?
Terimakasih
6 sampel? Mohon simak di sini Terima kasih.
HapusTerimakasih Pak untuk ilmunya, saya sudah mulai faham.
HapusMasama Kak :)
HapusPak saya mau menguji perbedaan pengaruh gcg pre dan in covid. Jika saya gunakan tahun 2016 s.d. 2019 sebagai data pre covid dan tahun 2020 sebagai in covid, apakah tetap bisa dilakukan uji beda?
BalasHapusSoalnya rentang waktunya berbeda
Bisa. Terima kasih.
Hapus