Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas

Secara umum uji validitas adalah untuk melihat apakah item pertanyaan yang dipergunakan mampu mengukur apa yang ingin diukur. Terdapat berbagai macam konsep tentang validitas, dan di sini hanya akan dibahas validitas yang jamak dipergunakan dalam berbagai penelitian ekonomi. Suatu item pertanyaan dalam suatu kuesioner dipergunakan untuk mengukur suatu konstruk (variabel) yang akan diteliti. Sebagai contoh: besarnya gaji valid dipergunakan untuk mengukur kekayaan seseorang; atau jumlah anak tidak valid dipergunakan untuk mengukur kekayaan seseorang. Artinya gaji mempunyai korelasi dengan tingkat kekayaan seseorang, tetapi jumlah anak tidak berkorelasi dengan tingkat kekayaan seseorang.

Beberapa alat analisis yang sering dipergunakan untuk melakukan uji validitas adalah:

1. Korelasi Product Moment

Item butir dinyatakan valid jika mempunyai korelasi dengan skor total (r hitung) di atas r tabel. Perhitungan dengan SPSS menggunakan Analyze --> correlate --> bivariate, pilih Pearson. Pindahkan data jawaban pada masing-masing butir dan skor total dari kiri ke kanan. Hasilnya pada output, lihat pada kolom paling kanan. Simulasi uji validitas Pearson dengan SPSS bisa disimak di sini, sedangkan dengan Microsoft Excel ada di sini.

2. Corrected Item to Total Correlation

Adalah dengan mengkoreksi nilai r hitung karena adanya spurious overlap. Perhitungan dengan SPSS menggunakan Analyze --> Scale --> Reliability Analysis, pindahkan jawaban responden pada masing-masing butir (tanpa skor total) dari kiri ke kanan --> Pilih Statistic è Klik pada Scale if item deleted --> OK. Nilai yang dipergunakan pada kolom Corrected item-total correlation. Selengkapnya silahkan simak di sini. Jika menggunakan Microsoft Excel bisa disimak di sini.

3. Analisis Faktor

Item yang valid akan mengelompok pada konstruk yang diukur. Analisis dengan SPSS menggunakan Analyze ==> Data reduction ==> Factor Analysis ==> masukan semua jawaban responden. Item pertanyaan pada suatu konstruk yang tidak mengelompok pada konstruk tersebut dinyatakan tidak valid.


Reliabilitas

Uji reliabilitas adalah untuk melihat apakah rangkaian kuesioner yang dipergunakan untuk mengukur suatu konstruk tidak mempunyai kecenderungan tertentu. Nilai yang lazim dipakai adalah 0,6. Perhitungan dengan SPSS sama dengan perhitungan validitas dengan Corrected Item to Total Correlation. Nilai yang dilihat adalah Alpha, pada bagian kiri bawah. Atau simak selengkapnya di sini. Uji reliabilitas Cronbach Alpha juga bisa dilakukan dengan Microsoft Excel.

Pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul

1. Bagaimana perlakuan terhadap butir pertanyaan yang tidak valid?

Jawab: Butir yang tidak valid berarti tidak mampu mengukur suatu konstruk yang akan diukur, sehingga sebaiknya dikeluarkan dari model penelitian.


2. Butir-butir pertanyaan sudah valid semua, tetapi mengapa tidak reliabel?

Jawab: Meskipun ada kecenderungan bahwa jika semua butir sudah valid akan reliabel, akan tetapi hal tersebut tidak merupakan suatu jaminan. Upaya yang dapat dilakukan agar menjadi reliabel adalah dengan menggunakan pengujian reliabilitas yang lain, atau memodifikasi/mengeluarkan indikator yang membuat tidak reliabel.


3. Kuesioner sudah valid dan reliabel, tetapi mengapa hipotesis tidak diterima?

Jawab: Tidak ada hubungan antara uji validitas dan reliabilitas dengan penerimaan hipotesis. Uji validitas dan reliabilitas hanya untuk melihat apakah alat ukur yang dipergunakan (kuesioner) sudah layak dipergunakan atau belum.


4. Metode pengujian mana yang paling tepat?
Jawab: Tidak ada ketentuan yang pasti dan tergantung dari model yang dipergunakan dalam penelitian.

5. Bolehkan pengujian Alpha Cronbach dipergunakan untuk kuesioner dengan jawaban benar dan salah?

Jawab: Tidak boleh. Alpha Cronbach tidak dapat digunakan untuk menguji reliabilitas kuesioner dengan skala nominal (benar/salah). Gunakan metode yang lain, misalnya split-half, KR atau yang lain.


6. Berapakah jumlah indikator yang ideal dalam mengukur suatu konstruk/variabel?

Jawab: Tidak ada ketentuan yang pasti. Semakin banyak akan semakin baik, akan tetapi semakin banyak akan memerlukan tenaga yang lebih besar dan mungkin tidak sebanding dengan manfaat yang diperoleh. Untuk model dengan SEM, disarankan minimal 3 indikator setiap konstruk (tetapi bukan merupakan suatu keharusan)

Share:

286 komentar:

  1. Saya ada 3 kuisioner, pertanyaan sama hanya beda objek. hasilnya kuisioner 1 valid semua sedangkan 2 & 3 tidak. apa yang perlu dilakukan ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon maaf kurang jelas maksudnya. Terima kasih.

      Hapus
    2. Tidak harus. Silahkan menggunakan metode yang lain. Terima kasih.

      Hapus
    3. Apakah kuesioner yg tidak berskala linkert bisa di uji validitas?

      Hapus
  2. Salam,
    Perkenalkan saya chandra, saat ini sedang menyelesaikan skripsi saya dengan melakukan penelitian (kuantitatif, analisis regresi), saya ingin bertanya bagaimana jika responden uji validitas kita secara karakteristik berbeda dengan sampel penelitian? apakah hasil uji validitas masih bisa digunakan, fyi sampel penelitian saya penyintas bencana alam sementara responden uji validitas saya umum, terima kasih sebelumnya.

    Best regards,
    Chandra

    BalasHapus
  3. Saya ingin bertanya mengenai heterokedastisitas. Saya mengalami heterokedastisitas pada salah satu variabel dan sudah saya perbaiki dengan metode log. Pertanyaan saya, pada uji regresi linear, apakah saya menggunakan data yang sudah saya log atau data sebelumnya yang belum di log ??? Terima Kasih...

    BalasHapus
  4. Siang pak, kalau saya menggunakan analisis regresi logistik, apa perlu melakukan uji validitas dan reliabilitas? Terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uji validitas dan reliabilitas untuk melihat apakah data kuesioner kita layak dipergunakan atau tidak. Ini tidak berkaitan langsung dengan regresi logistiknya. Terima kasih.

      Hapus
  5. Selamat siang. Saya menyusun penelitian mengenai manajemen dengan beberapa indikator di tiap variabelnya, kemudian disetiap indikator ada beberapa pertanyaan untuk mempertajam hasil. Ketika saya mau melakukan uji validitas kuesioner yg diuji berdasarkan indiktornya atau langsung saja semua pertanyaan saya masukkan sbg input SPSS? Mohon bantuannya. Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Validitas biasanya terkait dengan butir pertanyaan kuesioner. Terima kasih.

      Hapus
  6. jika tidak melakukan uji validitas maka cara hitung hasil seperti apa utk mengatasi tdk melakukan uji validasi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kami kurang paham maksud Anda. Terima kasih.

      Hapus
  7. Assalamualaikum, maaf pak saya mau tanya. saya sekarang sedang melakukan penelitian, apakah bisa sample penelitian dan sampel uji valid dan reliabel itu sama ?
    jika yang bisa menjawab saya ucapkan sangat sangat terimakasih. saya sedang kebingungan mohon bantuannya.
    terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. mungkin maksudnya mas shandy apakah utk instrumen yang diuji validitas maupun reliabilitasnya menggunakan sample yang sama dengan sample yang menjadi responden penelitian...

      Hapus
    2. Disarankan berbeda, tetapi mempunyai karakteristik yang sama, misalnya dalam satu sekolah, menggunakan kelas yang berbeda. Terima kasih.

      Hapus
  8. Selamat malam. Saya ingin bertanya mengenai uji validitas menggunakan corrected item-total correlation.
    Apabila dalam suatu dimensi hanya terdapat 2 butir dengan hasil corrected item-total correlation -0.131 (dan Alpha Cronbach 0.221), apakah kedua butir tersebut dapat dianggap valid?

    Jika tidak, mengapa dan tindakan apa yang harus saya ambil agar dapat tetap mempertahankan dimensi tersebut (selain membuat butir baru atau revisi butir yang tidak valid)?

    Terimakasih

    Salam Statistik.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak valid dan tidak reliabel. Yang harus dilakukan Anda sudah tahu. Terima kasih.

      Hapus
  9. Selamat pagi pak.
    Saya mau tanya. dalam pengujian data, apakah boleh hanya menggunakan uji validitas saja tanpa menguji reliabilitas?
    Mohon dijawab pak. Trimakasih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lha kenapa tidak ingin menggunakan uji reliabilitas?

      Hapus
  10. Selamat malam pak. Saya mau tanya,
    1. Dalam skala Guttman pilihan Ya/tidak saya mendengar katanya tidak perlu menguji validitas. Apakah itu benar? soalnya saya belum menemukan buku yang intinya tidak perlu menguji validitas.
    2. oh ya, untuk uji validitas sendiri apakah memang minimal jumlah respondennya 30? jika di bawah itu apakah tidak boleh? terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. Perlu. 2. Hanya saran, ada juga yang menggunakan 20 responden. Terima kasih.

      Hapus
  11. Pak, pengujian reliabilitas apabila dalam 1 variabel hanya ada 1 instrumen bagaimana pak? Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak bisa. Silahkan baca2 tentang konsep dasar validitas dan reliabilitas. Terima kasih.

      Hapus
  12. Pak, item di indikator saya habis karena tidak valid. Artinya, semisal, indikator A dengan 3 item. Tetapi, alhasil, setelah pra tes, 3 item dari indikator A tidak valid.

    Apa yang harus sya lkukan pak? apakah membuang item tersebut, tetapi jika dibuang, bagaimana dengan indikatornya (yang tidak ada lagi item dari indikator tersebut)

    kalau adaa caranya, namanya apa pak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba Anda ulangi pengambilan data untuk uji ini, pastikan semua sesuai prosedur dan responden mengisi dengan serius dan benar. Terima kasih.

      Hapus
    2. Untuk uji normalitas n linieritas, menggunakan item2 yg sudah valid (yang sudah disebarkan ke responden) y pak?

      Hapus
  13. Pak, saya ingin bertanya.. Penelitian yang saya lakukan ini adalah tentang frekuensi penggunaan internet berdasarkan karakter orang.. Pertanyaan yang dimasukkan ke kuesioner adalah rata-rata tentang frekuensi pemakaian internet, misalnya berapa kali sehari dan berapa kali seminggu.. Apakah saya tetap harus melakukan uji validitas dan reliabilitas untuk kuesioner ini? Kalau iya, harus menggunakan skala yang mana pak? Terima kasih sebelumnya pak...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika yang Anda ukur adalah fakta, maka tidak memerlukan uji validitas atau reliablitas. Terima kasih.

      Hapus
  14. Pak, saya mau tanya. jika hasil uji reliabilitas nilainya diatas 1 itu bagaimana? dalam uji validitas sebelumnya sudah saya uji semua item valid dalam uji validitas. (saya menggunakan excel)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Karena menggunakan Excel, silahkan cek ulang perhitungan atau rumus2nya. Terima kasih.

      Hapus
  15. pak apakah tidak masalah jika di uji realibiltas hasilnya tidak reabil kareana lebih kecil dari 0,60 pak, terimaksih..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waluuapaun itu dari.4 hanya 1 variabel 4 yg tidak.realibel, terus apakah jika.di lanjutkan saja penelitiannya tidak apa" kah pak, karena hasilnya valid dan signifikan pak

      Hapus
  16. Pak saya punya 3 pertanyaan dengan skala linkert sebagai penilaian ,apakah bisa croncalpha lebih dari 0.6? Atau bisa reabel??

    BalasHapus
  17. Salam
    Saya mau tanya pak, kalau data kita adalah kuesioner dengan menggunakan skala likert dan sudah melakukan uji validitas dan realibilitas, dan nantinya saya juga akan melakukan regresi linear berganda (tentang pengaruh antara 2 variabel independen dan 1 variabel dependent), apakah harus melakukan uji asumsi klasik juga? Mohon bantuannya. Terima Kasih ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Regresi linear berganda memerlukan uji asumsi klasik. Terima kasih.

      Hapus
  18. Salam pak, mau tanya, kalau penelitian dengan tipe semantic differential 7 skala ada 20 kata, responden dibawah 10 purposive sampling, jika data uji validitas dan reliabilitas, 1/2 valid dan minus reliabilitasnya, bagaimana pak?
    Terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon maaf kurang paham maksudnya. Prinsipnya ikuti ketetapan yang sudah ada saja. Terima kasih.

      Hapus
  19. Assalamu alaikum, mau tanya , saya kan menggunakan kuesioner dengan skala guttman, bagusnya pakai uji apa yha???? Soalnya kuesioner saya tidak valid2 😭

    BalasHapus
    Balasan
    1. Valid atau tidak, tidak tergantung dari metode yang dipergunakan. Terima kasih.

      Hapus
  20. Pak saya mau tnya dong
    Jika untuk 100 responden, hasil uji validitas ada yang hasilnya 0,385 dianggap valid?
    Bandingin dengan rtabel ya pak?

    BalasHapus
  21. Permisi pak, saya mau tanya.
    1. Saya sudah melakukan uji validitas, tp hsilnya banyak yg tdk valid(lebih dr 10 pernyataan) . Klo saya menghilangkan butir pertanyaan yg tidak valid tsb, apakah bisa?
    2. Apakah uji validitas dihitung per variabel atau digabung dgn variabel penelitian yg lain?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. Bisa; 2. Per variabel. Terima kasih.

      Hapus
    2. asalamualaikum pak, bolehkah uji reliabilitas antara item variabel X dengan variabel Y di gabung secara langsung?(tidak pervariabel)
      semua uji saya memenuhi syarat baik normalitas,linieritas,korelasi dll,, tapi ketika uji validitas dan reliabilitas di uji secara terpisah per variabelnya tidk sesuai dengan standarnya pak, bagaimana ya pak?

      Hapus
    3. Uji validitas dan reliabilitas dulu sebelum uji asumsi. Lakukan saja sesuai prosedur yang ada. Terima kasih.

      Hapus
  22. maaf mas saya mau bertanya apa syarat-syarat kuesioner yang dapat diuji reliabilitas dengan menggunakan Alpha Cronbach???
    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau skala gunakan skala interval atau rasio. Terima kasih.

      Hapus
  23. Permisi saya mau bertanya, mengapa pada salah satu variabel penelitian saya hasil output utk uji reliability (cronbach's alpha if item deleted) tidak keluar hasilnya ya? kosong, tdk tertera angka apapun. Padahal pada corrected item total correlation keluar angkanya, dan jika di uji sudah termasuk valid dan reliabel. kenapa bisa begini ya? atau mungkin ini pengaruh karena pada variabel ini saya hanya menggunakan 2 indikator saja? mohon bantuannya. terimakasih :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya lah, lha itu artinya kan 'if item deleted'. Terima kasih.

      Hapus
  24. Slmt siang. Pak saya mau tanya...apakah semua model skala untuk uji validitas mnggunakan cara yg sma?

    BalasHapus
  25. maaf, saya pujiati ingin bertanya, jika kita ingin uji vaiditas dan reabilitas bolehkah menggunakan aplikasi SPSS sedangkan nanti ketika analisis data penelitiannya itu menggunakan PLS?karena metode analisi data saya diproposal adalah PLS
    ataukah semua harus menggunakan PLS?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Justru timbul pertanyaan, kenapa tidak menggunakan PLS saja. Tetapi sebenarnya tidak ada ketentuan yang pasti. Terima kasih.

      Hapus
  26. kenapa yaa. hasil nya minus melulu?
    padahal sluruh kuisioner ane kasi nilai 5 dan 4?? mohon jwaban ny. ane masih pemula

    BalasHapus
  27. saya ingin tanya, apakah dalam uji coba instrument (pilot test) pada uji validitas dan reliabilitasnya bisa menggunakan SEM dgn alat analisis Amos?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa, hanya jadi perlu sampel banyak. Terima kasih.

      Hapus
  28. untuk koesioner salah benar bagaimana syarat validitasnya ya pak? terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa menggunakan metode yang memang dikhususkan untuk jawaban benar dan salah. Terima kasih.

      Hapus
    2. metode untuk pengujian kuesioner benar salah apa ya pak? mohon masukannya terimakasih

      Hapus
    3. Pearson bisa untuk benar dan salah. Terima kasih.

      Hapus
  29. kak apakah uji validitas menggunakan spss dan excel itu sama? terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika metodenya sama, tentunya hasilnya relatif sama. Terima kasih.

      Hapus
  30. Assalamualaikum pak saya mau menanyakan apabila data telah valid pada uji validitas tetapi tidak reabil pada uji reabilitas , metode yang di gunakan guttman , bagaimana cara pengatasan data yang tidak reabil , pak terima kasih sebelumnya pak,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keluarkan data yang membuat menjadi tidak reliabel. Terima kasih.

      Hapus
  31. selamat sore,penelitian sy mengenai persepsi masyarakat dengan kuesioner tertutup 5 pilihan jawaban dan validitas menggunakan exel dengan rumus pearson,pertanyaan sy untuk mengetahui validitas masing2 pertanyaan apakah dibandingkan dengan tabel t atau tabel r? trimaskaih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dengan r boleh, t boleh, signifikansinya juga boleh. Semuanya konsisten. Terima kasih.

      Hapus
  32. Selamat pagi pak, saya sudah menyebar kuesioner penelitian saya ke beberapa kantor (responden) namun masih menunggu jawaban dari mereka, namun sebelumnya saya belum melakukan uji validitas dan realibilitas terhadap kursioner trsebut, jika nti ada yng tdk valid stlah jawaban dr angket saya trima.. apa yang harus saya lakukan.. sedangkan jika saya memperbaiki pertanyaan dan menyebar ulang kuesioner tersebut membutuhkan waktu yang lama lagi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silahkan dilakukan sesuai prosedur yang sudah ada. Terima kasih.

      Hapus
  33. Selamat pagi pak, Saya sudah menyebar kuisioner kemudian ada item yang tidak valid apakah masuk dalam perhitungan reliabilitas? terima kasih

    BalasHapus
  34. Bagaimana jika saat uji reliabel hasilnya tidak reliabel dan ketika akan mengubah menjadi reliabel pada kolom cronbach's alpha if item deleted isinya kosong. Saya memiliki 2 indikator. Sebaikanya bagaimana pak? terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup. Kalau 1 dihapus ya tinggal 1 lah..... :)

      Hapus
  35. selamat pagi pak, saya mau bertanya, apabila nilai dari corrected item to total correlation negatif, artinya valid atau tidak? terima kasih sebelumnya

    BalasHapus
  36. Maaf pak, mau bertanya. Saya melakukan penelitian pada anak jalanan. Jika ada salah 1 variabel yang diukur hanya dengan 1 pertanyaan saja, apakah harus di uji validitas & reliabilitas ??? terima kasih banyak sebelumnya

    BalasHapus
  37. Maaf pak sebelumnya sy mau bertanya tentang statistik, apa resikonya jika dalam penelitian tidak dilakukan uji validitas dan uji reliabilitas terlebih dahulu pada instrument penelitian (Angket) ? karena saya sudah menyusun angket sebaik mungkin, setelah di sebar untuk di uji, dari 31 butir hanya 6 butir yang valid, saya bingung sekali pak dimana letak kesalahannya,padahal teman2 saya mengisi angket dengan serius.Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kami juga kurang tahu di mana letak kesalahannya. Mohon maaf.

      Hapus
  38. Saya mau tanya pak.,
    Apakah bisa uji validitas isi menggunakan pendapat ahli, kemudian uji reliabilitasnya pakai rumus alphacronbach? Atau harus pake pearson untuk uji validitasnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika ahlinya memang berkompeten, boleh saja. Terima kasih.

      Hapus
  39. Mas maaf kalau boleh minta bantuan ilmunya, ini saya ingin bertanya kalau untuk uji validitas skala nominal dgn jawaban 1=Ya 2=Tidak
    Itu bagai mana ya mas ? Apa itu di skor juga mas ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebaiknya pakai dummy saja. Terima kasih.

      Hapus
  40. selamat siang pak, saya mau tanya jika uji validitas saya valid semua , tapi pada saat uji reliabilitas kok minus (-0.545) itu kenapa ya? trims

    BalasHapus
  41. Selamat siang pak, saya ingin bertanya.saya mhasiswa yg sedang jln skripsi. Sampel penelitian saya menggunakan purposive sampling dgn kriteria mhasiswa prodi x yg bekerja. Utk itu saya ingin bertanya utk uji validitas apakah saya boleh menggunakan mahasiswa yg bekerja tp berbeda prodi (byk prodi misalnya ad prodi mtk, b.inggris,dll) tetapi bkn mahsiswa prodi yg dijadikan sampel penelitian.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Usahakan yang karakteristiknya sama. Terima kasih.

      Hapus
  42. Selamat malam. Saya mau bertanya jadi saya meneliti menggunakan kuesioner ada salah satu variabel saya yang punya 3 pertanyaan. Kemudian saya melakukan uji validitas da ternyata satu dari 3 pertanyaan tsb tidak valid. Kemudian saya memutuskan untuk drop pertanyaan tersebut. Lalu saya melakukan uji validitas lagi dan hasilnya valid. Apakah boleh seperti itu pak? Ataukan ada batas minimum jumlah pertanyaan dalam satu variabel yg akan diuji? Terimakasih

    BalasHapus
  43. asalamualaikum saya mau bertanya saya sudah uji validitas hasilny valid tpi tidak reliabel apa yang harus lakukan?syarat reliabel dgn alpha lbih besar dari 0,60 ya dan saya hanya 0,40 bagaimana apkah kuesioner saya memang tidak reliabel? terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Cronbachh 0,4 berarti tidak reliabel. Terima kasih.

      Hapus
  44. Saya ingin bertanya berapa idealnya butir penyataan yg drop setelah uji validitas dan reliabilitas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak ada ketentuan yang pasti. Terima kasih.

      Hapus
  45. saya ingin tanya kalo cronbach's alphanya kan saya dapet nya 0.743 tp pas item total statistics nya yang cronbach's alpha if item deleted itubga ada hasil apa2 di situ
    itu kenapa ya ?

    BalasHapus
  46. Pak maksud dari "Item yang valid akan mengelompok pada konstruk yang diukur" itu gimana pak? Misalkan : variabel Y saya dengan 5 item pertanyaan di uji validitas analisis faktor hasilnya ternyata terbentuk 2 faktor sedangkan penelitian terdahulu hanya menghasilkan 1 faktor saja, berarti item pertanyaan yg diluar salah satu faktor yg dominan hrs dihapus begitu? Mohon penjelasannya pak dengan contoh diatas bagaimana cara melihat mana yg valid mana yang tidak valid. Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba simak di postingan analisis faktor. Terima kasih.

      Hapus
  47. Selamat pagi
    Saya mau tanya, penelitian saya mengenai mekanisme pertahanan diri. Angket saya berbentuk kuesioner tertutup dengan 8 pilihan jawaban, namun setiap item jawaban memiliki nilai yang sama (tanpa rating). Bagaimana ya cara menghitung validitas dan reliabilitas nya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon maaf kurang paham. Perhitungan sudah dijelaskan di artikel. Terima kasih.

      Hapus
  48. Assalamualaikum pak
    Saya mau tanya jika nilai corrected item-total correlation nya negativ, itu artinya apa??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Korelasinya negatif, biasanya rancangan kuesioner positif sehingga dinyatakan tidak valid. Terima kasih.

      Hapus
  49. Assalamu'alaykum, pak. Saya mau tanya. Dalam penelitian deskripsi studi kasus, apakah perlu uji reabilitas untuk soal tes yang akan digunakan dalam penitian? Dalam penelitian ini bukan dilihat dari nilai hasil belajar siswa, hanya dilihat tentang bagaimana siswa menyelesaikan soal, tanpa dilihat nilainya. Terimakasih sebelumnya, Pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Seperti pertanyaan di atas, bahwa uji validitas untuk memastikan bahwa data yang Anda pergunakan adalah valid. Metodenya tergantung dari rancangan penelitian dan tidak harus menggunakan perhitungan. Misalnya pertanyaan tentang fakta tentunya tidak bisa diuji dengan perhitungan. Contoh pertanyaan tentang jenis kelamin, tentunya tidak bisa diuji valid atau tidaknya dengan perhitungan. Terima kasih.

      Hapus
  50. Saya punya 13 pertanyaan yg diuji. 12 valid 1 nya tidak valid krn nilainya minus lebih kecil dri o,3. Apakah penelitian sy bisa dilanjutkan atau hanya 1 tidak valid mempengaruhi semuanya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang tidak valid bisa dikeluarkan. Terima kasih.

      Hapus
  51. Saya mau tanya pak. Kuesioner saya waktu saya uji validitas hasilnya "a" artinya apa ya pak? Dari keterangan tersebut berkata " cannot be computed because at least one of the variables is constant"

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu sudah ada keterangannya, ...constant. Datanya sama, tidak ada variasi. Terima kasih.

      Hapus
    2. pertanyaan yg sama pak, kalau begitu kuesioner saya dapat dikatakab valid/tidak valid pak? apakah ada alternatif lain? saya menggunakan skala guttman ya/tidak. terimakasih

      Hapus
    3. Sudah ada keterangan yang jelas: Cannot be computed..." Terima kasih.

      Hapus
    4. Lalu untuk yang seperti ini tidak ada kelanjutannya ya pak?

      Hapus
    5. Silahkan simak di artikel atau tanya jawabnya kak. Terima kasih.

      Hapus
  52. Saya mau tanya pak. Jika hasilnya reliable , dan memiliki 2 indikator dan Cronbach alpha if item deleted tidak ada nilainya itu apa sdh benar? Atau ada yg salah pak? Mohon penjelasannya terimakasih.

    BalasHapus
  53. Saya menyebar kan kuesioner sudah ad 135 responden, pas saya lakukan uji validitas reabilitas semuanya valid tetapi tidak hal nya dgn uji asumsi klasik yang uji heteroskedastisitasnya, bagaimana cara mengatasinya?
    Mohon pencerahannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba baca2 di uji asumsi klasik. Terima kasih.

      Hapus
  54. Saya mau bertanya pak..
    saya sedang melakukan pengujian mencari pengaruh beberapa variabel X terhadap peristiwa variabel Y. data saya ordinal, menurut bapak untuk metode mana yang paling tepat untuk melakukan validitas data tersebut ? pearson/kendall/spearman ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ordinal bisa menggunakan Kendall atau Spearman. Terima kasih.

      Hapus
  55. Saya uji valid (pre test) menggunakan spss. Namun untuk uji real menggunakan PLS. saya masih belum faham, karna SPSS dan PLS berbeda. Apakah bisa sperti itu? Karna hasilnya pun berbeda

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar sekali. SPSS memang sangat berbeda dengan PLS. SPSS adalah sofware sedangkan PLS adalah metode analisis. Terima kasih.

      Hapus
  56. Assalamualaikum..
    Kak dalam analisis SEM PLS apa saja ketentuan untuk tidak bisa dihitung perskalaannya? Penelitian saya memakai skala guttman

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon maaf kami kurang paham. Terima kasih.

      Hapus
  57. Apakah validasi hanya dilakukan untuk kuesioner yang memiliki skor?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurang paham dengan pertanyaan Anda. Akan tetapi, uji validitas tidak harus melulu dengan perhitungan. Anda dapat melakukan dengan cara lain, misalnya melihat data yang ada, atau meminta pendapat dari seorang ahli. Tapi tentunya ada guidance nya juga. Terima kasih.

      Hapus
  58. Maaf pak mau bertanya, apakah responden dalam uji validitas dan reliabilitas itu sama dengan responden dalam uji asumsi klasik ? (Saya menggunakan teknik purposive sampling)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uji validitas dan reliabilitas adalah hal yang sangat berbeda dengan uji asumsi klasik. Silahkan baca2 dulu. Terima kasih.

      Hapus
  59. Maaf pak jika kita sudah menghitung validitas tapi belum menghitung reliabilitas, sementara kita mengejar waktu penelitian di skolah karena alasan tertentu apakah boleh lanjut penelitian dgn data kuisioner validitas tanpa mencari reliabilitas, terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lha ini sempat nulis postingan di sini :)

      Hapus
  60. selamat malam pak, apabila saya menggunakan instrumen dari dinas kesehatan (SDKI) mengenai riwayat ASI, apakah pertanyaan tersebut harus dilakukan tes validitas dan realibilitas? mengingat riwayat asi merupakan data fakta

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau yang diukur fakta tidak perlu uji validitas dan reliabilitas. Misalnya data jenis kelamin, usia dll. Terima kasih.

      Hapus
  61. selamat siang ijin bertanya,
    untuk penelitian kuantitatif yang hanya menggunakan 1 variabel (tdk ada var.bebas dan terikat), apakah bisa melakukan uji normalitas? terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa jika memang diperlukan. Terima kasih.

      Hapus
  62. Selamat sore pak. Izin bertanya, jika hasil penghitungan validitas ternyata hasilnya valid semua dan tidak ada item yg gugur apakah boleh? Mohon penjelasannya terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau langkahnya sudah benar, dan hasilnya seperti itu, tidak masalah. Terima kasih.

      Hapus
  63. Selamat siang, ingin tanya. Jika kuisionernya ada 40 item dengan pembagian 4 variable, apa saat pengujian validasi dan reliabilitas itu langsung 40 item atau item per variable ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba simak definisi validitas dan reliabilitas. Terima kasih.

      Hapus
  64. Selamat Malam, saya ingin bertanya. Bagaimana melakukan uji reliabilitas dengan alat pengumpulan data berupa lembar checklist? Karena saya tidak menemukan uji reliabilitas yang sesuai dengan alat pengumpulan data berupa lembar checklist.
    Terimakasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika check list tersebut dikoding menjadi 1 dan 0 maka bisa menggunakan KR21 misalnya untuk uji reliabilitas. Terima kasih.

      Hapus
  65. skor total diatas itu skor total per variabel atau seluruh data?

    BalasHapus
  66. Jika item item pertanyaan sudah pernah di uji validitas dan reliabilitasnya oleh peneliti peneliti sebelumnya,
    Apakah masih perlu dilakukan uji validitas dan reliabilitas lagi?
    Atau tidak?
    Terimakasih

    BalasHapus
  67. Permisi pak mau tanya. Jadi saya meneliti ttg intensitas penggunaan gadget pada anak. Nah di kuesioner terdapat 3 pertanyaan yg menggambarkan intensitas penggunaan gadget (durasi dan frekuensi penggunaan). Dan ada 10 pertanyaan lain yg bersifat hanya mendukung data penelitian saya. Apakah kuesioner tsb perlu uji validitas ya pak?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Contoh pertanyaan kuesioner yang tidak perlu uji validitas, nama, alamat, umur, jenis kelamin dll.

      Hapus
  68. Bismillah semoga dibales..
    Kak, Kalo misalnya variabel X1 ku itu valid, tapi ga reliabel, variabel lainnya (aku ada 4 variabel) semuanya valid dan reliabel. Kan berarti aku harus perbaiki kuesioner lagi dan nyebar lagi. Nah pertanyaanku, yg tak sebar lagi cukup variabel X1 nya aja apa tak sebar ulang semuanya ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. X1 nya saja bisa. Tapi bisa dicoba dulu mengeluarkan indikator yang mempunyai reliabilitas rendah. Terima kasih.

      Hapus
  69. Selamat siang pak, saya mau bertanya
    Saya sedang melakukan penelitian dengan per 1 variabel 3 indikator dan per indikator 3 pertanyaan kemudian saya analisis spss pakai uji validitas, semua item pertanyaan valid.
    Nah yang saya pertanyakam disini, apakah semua item pertanyaan dimasukkan dan digunakan ?

    BalasHapus
  70. kak mau nanya di penelitian skripsi saya menggunakan 3 variabel, salah satu ketiga variabel tsb tidak reliabel tetapi datanya valid pas saya uji validitas itu bagaimana ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus valid dan reliabel kak. Terima kasih.

      Hapus
  71. pak mau nanya apakah dalam perhitungan uji reliabilitas hanya menggunakan soal-soal yang valid saja?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalimatnya kan harus VALID dan RELIABEL kak. :)

      Hapus
  72. Ghinaaaa20 Mei, 2020

    Pak mau tanya, jika saya menggunakan skala rasio bagaimana utk uji validitas dan uji reliabilitas nya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu ada di artikel di atas. Terima kasih.

      Hapus
  73. paa maaf saya mau tanya, jadi penelitian saya kurang 1 responden, tetapi saya sudah melalukan uji valid, reliabel, uji normalitas, dll untuk penelitian yang berjudul pengaruh. apakah kalau nambah 1 responden harus memulai lg dari awal?

    BalasHapus
  74. Selamat malam pak, mohon izin bertanya. Saya telah melakukan uji validitas dan reliabilitas. Pada variabel Y saya terdiri dari 4 indikator, ada 1 indikator yang terdiri dari 7 butir soal akan tetapi yang valid hanya 1 butir soal. Pertanyaannya, apakah ada jumlah minimum butir soal pada tiap indikator untuk angket penelitian? Atau itu tetap bisa dilanjutkan? Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada 7 butir soal, tapi yang valid cuma 1? Mohon diperiksa ulang. Terima kasih.

      Hapus
  75. Permisi saya ingin bertanya, saya sedang melakukan penelitian untuk data kuesioner dan untuk uji reliabilitas ada beberapa butir angket pertanyaan yg saya hapus agar hasilnya reliabilitas, lalu untuk uji2 selanjutnya apakah harus menggunakan data yg butir angketnya sudah saya hapus beberapa tersebut, atau dengan data butir angket yg masih utuh sebelum dihapus? terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Analisis selanjutnya tentunya menggunakan data yang sudah reliabel Kak. Demikian, terima kasih.

      Hapus
  76. assalamualaikum pak, apakah harus menggunakan uji validitas jika metodenya menggunakan kuesioner?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pertanyaannya, apakah Anda yakin bahwa kuesioner itu sudah layak untuk dipergunakan sebagai alat untuk mengukur variabel yang akan diukur?

      Hapus
  77. Maaf saya ingin bertanya jika data saya nominal saya menggunakan uji reliabilitas teknik apa ya?terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau nominal itu yang dimaksud ya dan tidak, bisa menggunakan split half, atau KR21. tersedia di SPSS. Terima kasih.

      Hapus
  78. Pak mau tanya, jika saya menggunakan skala nominal utk uji validitasnya apakah bs menggunakan pearson korelasi? dan untuk uji reliabilitas nya saya menggunakan apa ya pak yang sesuai dengan skala saya?terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama dengan di atas, jika ya dan tidak, bisa menggunakan Korelasi Pearson. Terima kasih.

      Hapus
  79. Ijin bertanya.. dalam teknik reliabilitas terdapat 2 teknik yaitu split half(spearman) dan non split half (KR 20 21/ cronbach alfa), fungsi dari ada nya split dan non split apa ya?dan bagaimana cara menentukan apakah kuesioner kita itu perlu teknik yang split atau non split?terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu sama-sama untuk menguji reliabilitas. Anda bisa memilih salah satu atau boleh lebih dari satu jika ingin membandingkan hasilnya. Terima kasih.

      Hapus
  80. Permisi saya mau tanya, untuk jwaban dg skor 1/0 (benar/salah) tapi karna dijawab benar semua maka hasilnya ada tulisan a. Bagaimana cara mengatasinya ya? Mohon bantuannya 🙏

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau sama semua berarti tidak ada variasi kak. Kasarannya, lha buat apa diteliti. Begitu. Terima kasih.

      Hapus
  81. Kalau jawaban dr penelitian saya tidak menarik dan menarik termasuk nominal apa ordinal ya?karena berbeda beda jawaban ada yg blg ordinal ada yg blg nominal krn cuma 2 pilihan jawaban

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam penyusunan kuesioner, sebaiknya ditentukan dari awal, skala yang akan dipergunakan, bukan setelah diberikan kepada responden, baru ditentukan jenis skala pengukurannya. Terima kasih.

      Hapus
  82. selamat siang pak, saya pernah melakukan pretest dengan spss dan hasilnya reliabel dan valid, namun setelah saya tes data kedua menggunakan smartpls malah menjadi tidak reliabel, apakah saya harus reverse? lalu bagaimana caranya untuk reverse ya?
    Terimakasih banyak Pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurang paham dengan metodenya. Mengapa menggunakan pretest? SmartPLS sudah menyediakan menu test validitas dan reliabilitas sendiri. Terima kasih.

      Hapus
  83. Mau bertanya, di artikel kan sudah dijelaskan kalau reliabilitas dari jawaban berbentuk nominal (benar-salah) tidak bisa menggunakan Alpha. Lalu, seharusnya bentuk jawaban seperti itu menggunakan reliabilitas apa ya? Dan validitasnya juga baiknya menggunakan validitas apa? Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba simak tanya jawab di atas kak. Terima kasih.

      Hapus
  84. Terimakasih atas materinya, mohon izin bertanya saya mencoba berlatih manual menghitung reliabilitas, apakah skala reliabilitas itu bisa lebih dari 1,00? misal hasil rumus penghitungannya 1,80 apakah koefisien Reliabiltas termasuk sangat tinggi atau saya yang salah hitung?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika Anda menggunakan Cronbach Alpha mungkin ada yang kurang tepat dalam perhitungan. Terima kasih.

      Hapus
  85. Permisi izin bertanya, di artikel dijelaskan kalau alpha cronbach tidak bisa digunakan untuk uji reliabilitas kuesioner benar-salah. Lalu, kalau mau menguji reliabilitas kuesioner benar-salah menggunakan reliabilitas jenis apa ya? Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terima kasih telah membaca artikel di atas. Mohon kiranya juga membaca tanya jawab di atas, dan juga artikel reliabilitas yang lain untuk menggali jawaban Anda. Terima kasih.

      Hapus
  86. Selamat sore pak, saya ingin bertanya. Saya sedang melakukan penelitian tentang Siklus Menstruasi, dengan demikian saya hanya memerlukan 1 nomor kuesioner untuk mengukur responden. Apakah jika hanya 1 nomor perlu di-validasi juga? Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Perlu, hanya caranya tidak selalu menggunakan cara statistik. Terima kasih.

      Hapus
  87. terima kasih atas jawabannya pak. ingin bertanya lagi, jika tidak dengan statistik, lalu sebaiknya saya menggunakan cara apa untuk mengujinya? terima kasih pak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon maaf kurang tahu kak. Jika 1 pertanyaan itu tentang gaji, silahkan lihat di perusahaannya, jika tentang tinggi badan, bisa diukur langsung, jika tentang jumlah anak, bisa dilihat di kartu keluarga. mungkin seperti itu pak. Terima kasih.

      Hapus
  88. Sore min,
    Min saya boleh bertanya tentang kasus Penelitian sya min?
    Jadi penelitian skripsi saya mengunakan reability tes retest min. Yang dimana hasil dari dari kedua test rendah (poor).
    Jadi saya melakukn reability dg spss min. Namun hasil perhitungan spssnya -.067.

    Apakah ini tidak apa2 jika saya cantumkan di penelitian saya dengan hasil reability seperti itu min? Atau ada yang harus saya ubah min?


    Mohon solusi nya min ��

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon maaf agak kurang paham maksudnya. Tetapi untuk reliabilitas dengan Cronbach, nilainya adalah di atas 0,6. Terima kasih.

      Hapus
  89. SAya ingin bertanya, jika ketika Uji validitas pertama menggunakan 30 responden dan belum valid. Apakah yang untuk uji validitas kedua boleh menggunakan 20 orang?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sudah ada prosedurnya, kita tinggal melaksanakannya saja. Terima kasih.

      Hapus
  90. Assalamualaikum, izin bertanya apa syarat kuisioner harus dilakukan uji validitas dan reliabilitas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mungkin yang dimaksud yang bukan fakta ya. kalau kuesioner tentang nama, alamat, jenis kelamin dan sejenisnya tidak perlu.

      Hapus
  91. Permisi mau nanya apabila ada salah satu variabel yang hanya berisi 1 pertanyaan saja sedangkan variabel yang lain berisi lebih dari 1. Bagaimana uji validitas dan reliabilitas dari variabel yang hanya berisi 1 pertanyaan ini? Apakah di skip dan hanya dihitung variabel lainnnya saja?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silahkan simak tanya jawab di atas. Terima kasih.

      Hapus
  92. Assalamu'alaikum kak.
    Saya ingin bertanya, saya sedang mengerjakan skripsi dimana menggunakan 1 variabel dependen, 1 variabel independen dan 1 variabel moderasi. Disini saya menggunakan kuesioner utk pengumpulan data skripsi saya yg membahas tentang pengaruh antar variabel. Saya menggunakan 22 sampel sebagai responden dan setiap 1 variabel memiliki 5 indikator dan dari 5 indikator tsb dihasilkan 5 item pertanyaan.
    Pertanyaan.
    1.apakah saya perlu melakukan uji validitas dan reabilitas pada kuesioner tsb?
    2. Apabila saya sudah melakukan uji validitas dan realbiltas dan hasilnya valid dan realibel,bisakah saya langsung mellanjutkan uji srlanjutnya seperti uji asumsi klasik dan hipotesis tanpa menyebarkan kuesioner kembali?

    BalasHapus

Baca dulu sebelum tulis komentar:

Sebelum menuliskan pertanyaan, mohon disimak tanya jawab yang ada terlebih dahulu. Pertanyaan yang sama atau senada biasanya tidak terjawab. Untuk pengguna Blogger mohon profil diaktifkan agar tidak menjadi dead link. Atau simak dulu di Mengapa Pertanyaan Saya Tidak Dijawab?
Simak juga Channel kami di Statistik TV
Komentar akan kami moderasi dulu sebelum ditampilkan. Aktifkan Akun Google Anda.

Terima kasih.

Artikel Terbaru

Translate

Instagram

Instagram
Gabung Instagram Kami

Artikel Terbaru

Jual Data Laporan Keuangan Perusahaan yang Listing di BEI Tahun 2020

Setiap perusahaan yang telah go public wajib untuk menyerahkan laporan keuangan ke badan otoritas, sebagai salah satu bentuk pertanggungjawa...

Artikel Populer Seminggu Terakhir

Komentar Terbaru

`

Ingin menghubungi kami untuk kerja sama?

Nama

Email *

Pesan *