Analisis faktor adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk mereduksi faktor-faktor yang mempengaruhi suatu variabel menjadi beberapa set indikator saja, tanpa kehilangan informasi yang berarti. Sebagai ilustrasi, terdapat 50 indikator yang diidentifikasi mempunyai pengaruh terhadap keputusan pembelian konsumen. Dengan analisis faktor, ke-50 indikator tersebut akan dikelompokkan menjadi beberapa sub set indikator yang sejenis. Masing-masing kelompok sub set tersebut kemudian diberi nama sesuai dengan indikator yang mengelompok. Pengelompokan berdasarkan kedekatan korelasi antar masing-masing indikator dan penentuan banyaknya sub set berdasarkan nilai eigen values, yang biasanya diambil di atas 1.
Analisis faktor digunakan untuk penelitian awal di mana faktor-faktor yang mempengaruhi suatu variabel belum diidentifikasikan secara baik (explanatory research). Selain itu, analisis faktor juga dapat digunakan untuk menguji validitas suatu rangkaian kuesioner. Sebagai gambaran, jika suatu indikator tidak mengelompok kepada variabelnya, tetapi malah mengelompok ke variabel yang lain, berarti indikator tersebut tidak valid.
Analisis faktor juga digunakan dalam Structural Equation Modelling (SEM) dan sering disebut dengan Confirmatory Factor Analysis (CFA).
Analisis faktor juga digunakan dalam Structural Equation Modelling (SEM) dan sering disebut dengan Confirmatory Factor Analysis (CFA).
Berikut akan kami sampaikan simulasi analisis faktor yang digunakan untuk mengelompokkan beberapa indikator menjadi beberapa kelompok tertentu, tanpa kehilangan informasi yang berarti.
Data yang digunakan adalah hasil kuesioner yang terdiri dari 11 butir pertanyaan (q1 sampai dengan q11). Kita ingin mengelompokkan 11 butir tersebut menjadi beberapa kelompok, sehingga memudahkan untuk analisis selanjutnya. Dari tabulasi data SPSS, pilih menu Analyze, sorotkan mouse pada reduction data, dan klik pada Factor seperti pada contoh berikut:
![]() |
Menu Analisis Faktor |
Jika anda benar maka akan diarahkan ke menu analisis faktor seperti ini. Pindahkan q1 sampai q11 dari box kiri ke kotak variables
![]() |
Memasukkan Indikator |
Klik pada menu descriptive di bagian kiri bawah, sehingga akan diarahkan ke box menu sebagai berikut:
![]() |
Sub Menu Descriptives |
Berikan tick mark (centang) seperti gambar, lalu tekan continue, sehingga anda akan diarahkan kembali ke box analisis faktor. Tekan Extraction di samping Descriptive, sehingga akan diarahkan ke menu box sebagai berikut
![]() |
Sub Menu Extraction |
Lalu berikan tanda centang seperti pada gambar, tekan continue, maka akan kembali ke menu analisis faktor. Tekan rotation di samping extraction, sehingga akan diarahkan ke menu sebagai berikut:
![]() |
Sub Menu Rotation |
Berikan tanda centang seperti gambar, lalu tekan continue. Setelah itu tekan OK pada box menu analisis faktor. Dan akan keluar output yang siap untuk diinterpretasikan.
![]() |
Output Communalities |
Yang pertama adalah nilai KMO yaitu sebesar 0,796. Nilai yang diharapkan adalah di atas 0,5. Nah karena nilainya 0,796 > 0,5 maka analisis faktor dapat digunakan pada data yang kita punyai. Kalau nilainya di bawah 0,05 kayaknya jangan digunakan deh analisis faktor karena tidak layak. Output di bawahnya adalah communalities, yang diharapkan mempunyai nilai di atas 0,4 dan di situ tampak bahwa semua pertanyaan mempunyai nilai di atas 0,4 (minimal adalah 0,411 untuk q1).
Selanjutnya kita lihat output yang berikut
![]() |
Output Variance Explained |
Dari 11 component (lihat tabel paling kiri) ternyata yang mempunyai nilai initial eigenvalues di atas 1 hanya ada 2 component. Artinya, bahwa 11 butir pertanyaan tersebut dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok tanpa kehilangan informasi yang berarti. Component 1 mempunyai nilai 5,630 dan mampu menjelaskan varians sebesar 51,180% dan component 2 mempunyai nilai 1,879 dan mampu menjelaskan varians sebesar 17,084%. Dengan demikian kedua component tersebut mampu menjelaskan varians sebesar 68,264% atau kita kehilangan informasi sebesar 31,736% saja.
![]() |
Output Component Matrix |
Kalau kita pengin melihat butir mana yang masuk kelompok 1 dan butir mana yang masuk kelompok 2 kita lihat output berikut:
Dari component matrik kita bisa melihat bahwa q1 ikut component 1 karena mempunyai loading factor sebesar 0,617 yang lebih besar dari pada loading factor ke component 2 yaitu sebesar 0,174. Dengan cara yang sama kita bisa mengelompokkan kelompok 1 selainn q1 adalah q2, q3, q5, q6, q7, q8, q9 dan q10. Sedangkan yang masuk component 2 adalah q4 dan q11. he he…. Eit lihat yang q 11….loading factor untuk component 1 adalah 0,436 dan untuk component 2 adalah -0,648. Bisa dimengerti kok dianggap masuk component 2 bukannya component 1. Kita ambil nilai mutlaknya.
Akan tetapi q11 memang component 2 tapi mempunyai nilai negatif sehingga akan membingungkan interpretasinya. Jadi ya kita lakukan rotasi dan hasilnya sebagai berikut:
![]() |
Output Rotation |
Nah kan jadi lebih jelas. Butir q1 sampai q5 masuk component 2 dan butir q5 sampai q 11 masuk component 1. Ntar interpretasi variance explained juga dilihat yang rotation.
Nah, setelah itu anda kaitkan dengan teori yang ada. Butir q1 sampai q5 anda beri nama sesuai dengan isi dari pertanyaan dan merupakan suatu konstruk yang berbeda dengan konstruk yang terdiri dari q6 sampai q 11.
Terima Kasih Pak atas infonya. Sangat bermanfaat untuk yang sedang menyusun skripsi.
BalasHapusSama-sama. Terima kasih kembali.
Hapusdalam analisis faktor hanya ada variabel tunggal atau tidak mengenal dependen dan independent variabel. apakah bisa dipakai untuk uji hipotesis? bagaimana membangun hipotesisnya?
BalasHapusHipotesis disusun berdasarkan permasalahan penelitian. Coba disimak permasalahan penelitiannya apa lalu baru ditentukan alat statistik yang dipergunakan. Terima kasih.
Hapusapakah nilai eigenvalue harus selalu satu?? apakah tidak boleh diganti?? apakah ada ketentuannya mengenai menetapkan eigenvalue dalam analisis faktor menggunakan SPSS?
BalasHapusBanyak para ahli yang menggunakan nilai 1. Kita tinggal gunakan saja. Terima kasih.
Hapusterimakasih untuk informasinya, sangat bermanfaat.
BalasHapussaya juga ingin tanya, jika KMO total tidak keluar itu kenapa ya? tulisannya: not positive
mohon penjelasannya, terimakasih
Yang 'not positive' apanya? Mungkin datanya perlu dirubah total. Ulangi penyebaran kuesionernya. Terima kasih.
HapusKetika uji validitas, di tabel correlation matrix tertulis "This matrix is not positive definite" sehingga nilai KMO tidak keluar. Selain itu, anti image dan rotated component matrix juga tidak keluar (rotation failed to converge in 25 iterations. convergence= 0.006).
HapusNamun, hasil alpha uji reliabilitasnya bagus (0.954).
Kira-kira apa ya yang membuat uji validitasnya tidak keluar? Terimakasih sudah berbagi ilmu. Semoga ilmu Anda selalu bermanfaat.
Kalau boleh menduga (maaf kalau dugaan salah), ini kuesionernya tidak menyebar asli, tetapi hanya mengarang angka2 saja. Apakah demikian? (mohon maaf kalau kami salah duga).
Hapuskarya tulis ilmiah tdk boleh di karang. smg membantu
HapusTerima kasih atas kunjungannya.
Hapusdear pak,
BalasHapusjika dalam tabel Component Transformation Matrix ada suatu component dengan faktor memiliki nilai di bawah 0,5. itu terus bagaimana pak? pada dasarnya aturannya harus di atas 0,5. terimakasih pak
Apakah memang ada aturan demikian? Mohon informasinya. Terima kasih.
Hapusmau tanya, untuk pengujian SEM second order confirmatory analisis dengan lisrel kan sudah ada validitas (factor loading, t value) dan reliabilitasnya (construct reliability, VE), apakah itu untuk menguji butir-butir pertanyaan dalam kuesioner atau untuk menguji hasil/ data yang didapat dari kuesioner? terima kasih
BalasHapusMaaf kurang jelas maksudnya. CFA bisa digunakan untuk men-drop indikator yang dianggap tidak valid. Terima kasih.
Hapusapakah ada jumlah minimum indikator yg digunakan dalam CFA second order?
BalasHapusapakah ada ketentuan khusus dalam teknik pengambilan sampel dalam CFA second order? harus probability sampling atau non probability sampling?
terima kasih
Tidak ada jumlah minimum, meskipun ada saran dari para ahli untuk menggunakan setidaknya 3 indikator dalam satu konstruk. Tidak ada penentuan sampel yang terkait dengan cfa. Terima kasih.
HapusPak saya mw tanya, dalam uji analisis faktor untuk uji kelayakan (MSA) ada rumus manualnya ngga pak, klo ada bisa di bantu ngga pak apa rumusnya sm contoh pengerjaannya, makasih sebelumnya pak
BalasHapusAda, tapi maaf sulit nulis rumus di sini. Silahkan simak di buku2 statistik yang Anda punyai. Terima kasih.
Hapuspak saya mau nanya nih.. dalam CFA ada rumus statistiknya kan? boleh di share ngk rumus nya? mohon bantuannya pak.. terimakasih :)
BalasHapusSenada dengan jawaban di atas, di sini sulit nulis rumusnya. Terima kasih.
HapusPak saya mau tanya, hasil faktor analysis di penelitian lain bisa tidak saya jadikan variabel independen untuk penelitian saya? Terima kasih pak.
BalasHapusMaaf kurang jelas maksudnya. Terima kasih.
Hapusmas mau tanya, kalau untuk analisis faktor jenis data masing-masing variabel apakah harus sama, misal valuenya 1,2,3,4 semuaaa..
BalasHapusbisa ga kalo V1 valuenya 1,2,3,4, V2 valuenya 1,2, V3 valuenya 1,2,3, ????? beda-beda gitu bisa ga?
terimakasih,
Analisis faktor menggunakan data rasio atau interval. jika ordinal, sepertinya harus menggunakan LISREL. Terima kasih.
HapusPak mau tanya, apakah ada ketentuan batasan nilai minimum dari dari nilai % cumulative eigenvalue yang dapat mejelaskan varian pada suatu kasus. jika ada berapa %, dan mohon info referensi yang menyebutkan hal tersebut. terimakasih
BalasHapusKami kurang tahu. Terima kasih.
Hapusterimakasih pak infonya,,,, maaf pak mau tanya kalau di komputer tidak muncul lembar dan hasil outpunya kanapa pak ????
BalasHapusWaduh, kenapa ya?
HapusPk mau tanya, mungkin ga untuk hasil perhitungan Analisis fktor mendekati loading faktornya 0,926 hampir 100%??
BalasHapusMungkin.
Hapuspermisi maaf mau nanya, saya sedang membaca suatu penelitian dimana variabel x nya ada 8 dan variabel y nya ada 4, disitu tertlulis menggunakan analisis faktor untuk mencari tau agar y tidak saling overlap. sedangkan untuk setiap masing2 variabel dependennya diukur dengan menggunakan persamaan regresi. pertanyaan saya adalah apakah analisis faktor bisa digunakan pada beberapa model regresi (dimana model regresi itu adalah pengukuran variabel dependen) ? karena yang saya baca dicontoh2 lain analisis faktor tsb di lakukan pada variabel saja. mohon bantuaanya.. terimakasih
BalasHapusSilahkan hubungi penulis penelitian yang Anda rujuk. Terima kasih.
Hapusjika perumusan masalahnya "faktor yang berpengaruh dari penilaian konsumen terhadap pilihan minimarket tempat memebli"
BalasHapusapakah bisa untuk memakai alat analisis faktor ini gan?
terimakasih :)
Mohon maaf kami kurang tahu. Terima kasih.
Hapushasil analisis faktor yang saya peroleh terbentuk 3 faktor dari 10 faktor yang dimasukkan ke dalam EFA, setelah dianalisis lebih lanjut dengan regresi berganda, 2 dari 3 faktor yang terbentuk tsb tidak signifikan mempengaruhi variabel independen, menurut promotor saya hal ini sedikit aneh karena biasanya variabel yang telah terseleksi melalui analisa faktor adalah faktor yang "terbaik" sehingga seharusnya faktor-faktor tsb apabila dimasukan ke dalam analisa lanjutan seharusnya menghasilkan pengaruh yang signfikan pula, mohon penjelasannya pak, terima kasih
BalasHapusMemang mungkin terbaik. Tapi masih banyak faktor lain, misalnya apakah responden mengisi dengan serius, atau apakah teori yang dipergunakan untuk menyusun teori sudah sesuai dengan fenomena yang ada, dan tentunya apakah semua hasil penelitian harus signifikan? Terima kasih.
Hapusterima kasih pak...
HapusSama2. Salah sukses selalu.
HapusSaya laila, tengah menyusun tesis menggunakan sem dengan lisrel sampel 150, data tidak berdistribusi normal data pakai skala likert 1-5 tapi saya sudah atasi dengan referensi yg ada, output saya terkendala nilai lambdanya sama, dan t-valuesnya tidak keluar (panahnya tidak ada) tapi gofnya bagus, chisquare, satorra (c3) rmsea, dll bagus, kira-kira bagaimana ya pak? Terima kasih jika bapak berkenan membantu
BalasHapusMungkin sampel nya kurang banyak. Terima kasih.
Hapuspak mau tanya, saya ligi menyusun skripsi menggunakan analisis faktor, misal variabel 1 ada 3 pertanyaan sedangkan variabel 2 ada 4 pertanyaan, bagaimana supaya outputnya variabelnya tidak tiap pertanyaannya
BalasHapusKurang tahu maksud Anda. Terima kasih.
Hapusselamat malam pak, saya mau tanya, mungkin tidak suatu data jika dilihat berdasarkan tabel kontingensi terdapat hubungan namun jika di uji statistik ternyata tidak ada hubungan,,?
BalasHapusGunakan metode statistik sesuai dengan peruntukkannya. Terima kasih.
Hapussiang pak, mau tanya.
BalasHapusuntuk reduksi indikator variabel, saya sudah gunakan faktor analisis. nah untuk cek validitas dan reliabilitas variabel, yang digunakan indikator awal atau hasil dari reduksi tadi? terima kasih.
Lha tujuan uji validitas dan reliabilitas itu apa? Coba dilogikakan dengan analisis faktornya. Terima kasih.
Hapussiang pak, saya mau nanya, dosen saya bilang uji validitas tidak diperlukan dalam analisis faktor, karena uji kmo sudah menunjukan validitas sebuah variabel, apa benar begitu pa ? mohon penjeasannya
BalasHapusCoba baca2 di Artikel Validitas dan Reliabilitas. Terima kasih.
Hapuspak saya mau tanya,apakah uji normalitas perlu atau tidak untuk analisis faktor?
BalasHapusSebaiknya digunakan. Terima kasih.
Hapussiang pak, saya mau bertanya apakah analisis faktor harus dilaksanakan ditiap penelitian yang dilakukan? jika analisis faktor tidak perlu dilakukan, lalu jenis penelitian apa yang tidak perlu menggunakan analisis faktor dan apa alasanya? terimakasih banyak mohon bantuannya
BalasHapusIkuti langkah penelitian, dari latar belakang, permasalahan penelitian dan lain2. Statistik hanyalah alat bantu untuk menjawab pertanyaan penelitian. Terima kasih.
HapusSelamat siang Pak, saya mau bertanya. jika dalam satu variabel terdapat 4 dimensi kemudian ketika diuji analisis faktornya, hanya terdapat satu faktor saja untuk tiap-tiap indikatornya. apakah itu bermasalah?
HapusMaaf, kurang paham dengan maksud Anda. Terima kasih.
HapusSelamat siang pak, mau tanya mengenai analisis faktor ini dalam tabel communalities kalo ada variabel yang nilai extractionnya dibawah 0,5 apa boleh tetap digunakan? terima kaish
BalasHapusAda para ahli yang masih mengijinkan di atas 0,4. Akan tetapi sebaiknya konsultasi dengan dosen Anda saja. Terima kasih.
Hapusjika pada total variance explained terdapat 12 component yang lebihdari 1, bagaimana?
BalasHapusBagaimana apanya?
Hapusmaksud saya output pada total variance explained terdapat 41 component dan 12 komponen yang memiliki nilai egenvalues lebih dari 1. bagaimana caranya agar 12 komponen itu bisa diringkas? pada rotated componen matrix, bagaimana kita tahu item itu gugur atau tidak. terimkasih...
Hapus12 komponen itu sudah 'ringkasan' dari 41 item pertanyaan. Apakah masih mau diringkas lagi?
HapusSiang pak, kalau kita bikin penelitian dengan tujuan mereduksi sejumlah variabel menjadi beberapa faktor, apa diperlukan hipotesis penelitian ? Sedangkan kita belum mengetahui berapa dan faktor apa yg akan terbentuk, terimakasih.
BalasHapusJika memang tidak perlu hipotesis penelitian, ya tidak usah disusun hipotesis penelitian. Terima kasih.
HapusSemangat pagi pak,
BalasHapusSaya ingin bertanya terkait alat analisis apa yang pas untuk penelitian yg variabel (y) nya itu berskala 1-18 misalnya,,
Penelitian saya "pengaruh rasio keuangan terhadap peringkat obligasi",,
Apakah saya harus mnggunakan analisis regresi logistik atau analisis regresi berganda,,?
Terima kasih Pak sebelumnya,
Reg-log hanya untuk variabel terikat berupa dummy. Terima kasih.
Hapusselamat siang pak, saya ingin bertanya.. saya sedang menyelesaikan skripsi saya dengan judul ANALISIS DETERMINAN EFEKTIVITAS AUDITOR INTERNAL PADA INSPEKTORAT PROVINSI DIY" dengan variabel dependen efektivitas auditor internal(y) dan variabel independen ada kompetensi (x1), hubungan antara auditor internal dan eksternal (x2), dukungan auditee (x3), serta independensi auditor (x4). data saya primer dengan kuisioner menggunakan skala likert 5 poin untuk masing2 variabelnya.
BalasHapusmasalahnya, salah satu dosen pembimbing saya mempermasalahkan regresi yang saya gunakan. dalam skripsi saya, saya menggunakan analisis regresi linier berganda. dan oleh dosen tsb saya diminta revisi regresi. kira2 regresi apa yang cocok untuk saya gunakan? apakah regresi logistik cocok? mengingat dosen sy tersebut sering menggunakan regresi logistik dalam membimbing mahasiswanya..
mohon masukannya, terimakasih banyak ..
Logistik dipergunakan jika variabel dependen merupakan dummy. Terima kasih.
Hapusselamat sore saya ingin bertanya pak, salah satu rumusan masalah saya "apakah faktor yg mempengaruhi pemahaman membaca antara siswa laki-laki dan perempuan"?, saya menggunakan kuesioner frekuensi (selalu, sering, kadang-kadang, jarang, tidak pernah) sebagai intrumennya dan indikator untuk membuat kuesionernya saya kumpulkan dari beberapa teori. nah untuk menjawab rumusan masalah diatas apakah saya harus menggunakan analisis faktor? atau hasil dari kuesioner tsb cukup dijabarkan secara deskriptif saja?
BalasHapusJika dengan deskritif, sudah mampu menjawab pertanyaan penelitian atau belum?
HapusSelamat malam pak, saya mau bertanya. Jika data kuesionernya menggunakan frekuensi sangat setuju, setuju,dkk. Apakah data tersebut bisa langsung saya analisis faktor kan? Atau data tersebut diubah dulu ke skala likert?
BalasHapusMohon maaf kami kurang paham maksudnya. Terima kasih.
Hapusmohon maaf mau bertanya kalo faktor baru yg terbentuk setelah di rotasi, penamaannya apa menyesuaikan dengan faktor yg sudah ada atau penamaan baru yang di sesuaikan dengan item item yang ada pada masing-masing faktor baru ? mohon infonya pak, terima kasih
BalasHapusPenamaan boleh Anda sesuaikan. Terima kasih.
Hapusapabila di hasil component transformation matrix nilai korelasinya rendah semua, apa penelitian tersebut berarti buruk ?
HapusMaksudnya buruk gimana?
HapusTepat atau tidaknya penelitian tersebut dilakukan?
HapusTepat atau tidaknya penelitian tergantung dari rujukan penelitian Anda, telaah teoretis dan juga hasil pengamatan Anda. Statistik hanyalah alat saja. Terima kasih.
Hapusmaaf pak, mau nanya, kalo ingin tahu indikator / pernyataan yang mana yang paling berpengaruh terhadap variabel dependen nya, kita harus ngolah bagaimana dan mana yang dilihat ?terima kasih pak
BalasHapusDalam analisis faktor tidak ada variabel dependen. Terima kasih.
HapusMaaf pak, mau nanya.. jika nilai komponen salah satu variabel nilainya lebih dari 0,5 tp ada tanda (-) itu maksudnya bagaimana? saya sudah coba rotasi hasilnya sama , ada tanda (-) nya... bagaimana interpretasinya? mohon bantuannya... terimakasih
BalasHapusArahnya berlawanan. Coba skor indikator di Reverse, nanti jadi positif. Terima kasih.
HapusSaya ingin bertanya, saya sedang meneliti pengaruh faktor psikologi terhadap keputusan investasi. bila saya menggunakan analisis faktor, apakah bisa dilakukan bila saya sudah memiliki 3 variabel independen dan tidak bermaksud untuk membentuk faktor baru? apakah saya dapat menggunakan analisis CFA untuk hanya memastikan apakah ketiga variabel tersebut berpengaruh terhadap keputusan investasi?
BalasHapusAnalisis faktor bukan untuk mencari pengaruh. Terima kasih.
HapusSaya ingin bertanya pak, mengapa variabel saya tidak tereduksi menjadi beberapa faktor? Jadi setelah melalui tahap2 tersebut hasil akhirnya tidak menjadi factor 1 factor 2 factor 3, tapi hanya ada 1 factor. Mohon bantuannya pak terimakasih
BalasHapusCoba chek dulu langkah2nya. Terima kasih.
HapusMohon maaf saya mau bertanya pak, ini hasil analisis faktor saya di tabel total variance explained hanya menghasilkan 1 faktor yg terbentuk dan rotated component matrix nya tidak keluar.. tulisannya pada tabel rotated itu "only one component was extracted. The solutuon cannot be rotated". Berarti bagaimana ya pak.. apakah bisa digunakan hasil faktor tsb?
BalasHapusSepertinya tidak bisa. Terima kasih.
HapusMaaf pak saya bertanya, misalnya hasil rotated factor matrix di salah satu variabel bernilai negatif pada ketiga faktor, pengertiannya bagaimana ya pak? apakah variabel tersebut menjadi tidak bisa digunakan? atau kesalahan terletak di coding datanya?
BalasHapusTerima kasih
Bisa jadi kodingnya terbalik. Terima kasih.
HapusSiang pak, mau tanya untuk analisis faktor apakah harus ada uji validitas dan reabilitas seperti di SEM? Soalnya simamora menyarankan untuk melakukan uji validitas terlebih dahulu, sedangkan di buku lain tidak disebutkan apakah perlu tidaknya. Di penelitian saya tidak menggunakan uji validitas reabilitas, karena saya pikir pada uji KMO MSA barlet tes tersebut merupakan uji validitas pada analisis faktor.. Mohon pencerahannya pak, apa perlu ada uji validitas reabilitas nya pak?
BalasHapusUji validitas dan reliabilitas adalah untuk menentukan apakah data yang diperoleh layak atau tidak dipergunakan sebagai sumber data. Terima kasih.
HapusPak mau tanya kalau menguji variable sikap dan persepsi kontrol perilaku itu di tiap variable kan dibagi 2 jenis pak. Jadi di sikap ada 5 pertanyaan behavioral belief dan 5 pertanyaan evaluation of important. Dan di variabel persepsi kontrol perilaku ada 5 pertanyaan control belief dan 5 pertanyaan perceived power. Nah itu ngujinya gimana pak? Masukin tiap variabel atau tiap jenis pembagian pak? Soalnya di jurnal saya dia pengujiannya untuk variabel sikap dan pkp (behavioral belief dan control belief) menghasilkan output uji validitas dengan nama behavioral belief dan begitu juga dengan sisanya ngehasilin output uji validitas evaluation control.
BalasHapusSepertinya bisa dengan analisis faktor, atau bisa dengan CFA. Terima kasih.
HapusSy run data sekunder pakai analisis faktor utk 23 variabel, n=820, tp kmo tdk keluar tertulis the matrix is not positive. Krn masalah di var perubahan belanja modal (PBM) tandanya ada yg + ada yg - .apakah analisis faktor memang tdk bs dirun utk var yg ada nilai -? Solusinya apa ya pak, selain di drop?
BalasHapusKl nilainya diabsolutkan mengganggu interpretasi tdk ya nanti?
Terimakasih
Bisa untuk data negatif. Coba lihat parameter yang lain, misalnya communalities atau yang lain. lalu di drop. Terima kasih
HapusPak saya mau bertanya jika terdapat perbedaan jumlah faktor yang terbentuk antara hasil uji saya dengan hasil uji di jurnal acuan saat uji validitas analisis faktor apakah bisa berpengaruh dalam intepretasinya? Dan langkah apa yang sebaiknya saya lakukan saat ada di kondisi itu pak?
BalasHapusLha justru di sinilah peran Anda sebagai peneliti.
HapusKak, untuk analisis faktor. Misal saya punya 21 indikator dalam satu indikator terdiri dari 3 pertanyaan, jadi totalnya 63 item pertanyaan. Apakah ke63 data tersebut di analisis semua?
BalasHapusTerimakasih
Dicoba saja. Terima kasih.
HapusPak untuk analisis faktor itu pengujiannya dipisah tiap pertanyaan di variabel independen dan dependen atau semua pertanyaan di variabel penelitian disatuin kemudian baru diuji menggunakan analisis faktor?
BalasHapusDalam analisis faktor tidak mengenal istilah independen dan dependen. Terima kasih.
HapusPak, apakah jenis data yang digunakan dalam analisis faktor harus data primer?
BalasHapusApakah bisa
Tidak harus. Terima kasih.
HapusPak, apakah jenis data yang digunakan dalam analisis faktor harus data primer?
BalasHapusApakah data sekunder bisa,pak?
Terimakasih,pak
Bisa. Terima kasih.
HapusPak. Apakah saat perlu menguji outlier sebelum melakukan CFA?
BalasHapusAnalisis faktor memang memerlukan asumsi normalitas. Terima kasih.
HapusMaaf mau tanya. Saya sedang menyelesaikan skripsi tentang "ANALISIS Faktor -faktor yang menpengaruhi audit report lag", data dalam penelitian saya data sekunder dari BEI, terus ttg data2 rasio keuangan. Waktu itu saya hanya menggunakan regresi linear berganda, tetapi ketika sidang proposal penelitian dosen saya menyuruh untuk di tambah dengan analisis faktor.
BalasHapusTetapi setelah saya baca2, rata2 analisis faktor itu kuisioner. Bisa tidak analisis faktor digunakan untuk menguji data yang rasio keuangan, sperti profitabilitas, solvabilitas?
Silahkan dibahas dengan dosen yang memberikan saran. Terima kasih.
HapusMalam pak. Saya mau bertanya, mengapa nilai KMO dan MSA dari data yang diolah tidak keluar ya? Data yang saya proses adalah asli bukan karangan. Terima kasih
BalasHapusMungkin ada prosedur yang masih kurang tepat. Silahkan diulangi lagi. Terima kasih.
HapusPak, apa yg harus dilakukan jika hasil rotated component matrix menyebar/tidak berkelompok sesuai dengan kategori pertanyaan?
BalasHapusKalau langkahnya sudah benar,di situlah peran Anda sebagai peneliti untuk menentukan adjustment. Terima kasih.
HapusPak, apakah bisa menganalisis faktor jika variabel yg di input dibagi menjadi beberapa bagian? Misalnya ada 28 variabel, lalu kita analisis faktor dari variabel 1-14 lalu setelah ada hasilnya kita analisis lagi variabel 15-28. Terima kasih.
BalasHapusMohon maaf kurang paham dengan maksud Anda. Akan tetapi pada prinsipnya sama: ikuti prosedur yang sudah ada. Jangan mencari prosedur baru semata-mata karena kita tidak mampu mengikuti suatu prosedur. Terima kasih.
Hapuspak jika itu terjadi pada AMOS dengan nilai CFA -0.97 apakah bisa diteima sebagai pengukuran?
BalasHapusMohon maaf, kurang paham dengan nilai CFA itu maksudnya apa. Terima kasih.
HapusHalo pak, misalkan ingin uji pengaruh X1 dan X2 terhadap Y dimana Masing-masing variabel terdapat 5 Indikator dan tiap indikator terdapat 5 pertanyaan. Bagaimana cara mengolah datanya menggunakan SPSS?
BalasHapusSilahkan baca2 blog ini, juga baca2 tentang SPSS. Terima kasih.
HapusMaaf izin bertannya jika hasilnya ada 1 faktor yang tebentuk dan beberapa variabel termasuk dari faktor 1, lalu variabel sisa yang bukan termasuk faktor 1 bagaimana?? Apakah data dapat dianalisis lebih lanjut?
BalasHapusBerarti hasilnya ada 2 faktor kan? Atau bagaimana kak?
Hapuspermisi pak mau nanya apabila nilai kmo kecil dari 0,5 apakah memang solusinya harus ganti analisis atau bisa dgn menambah jumlah responden?
BalasHapusBoleh, silahkan dicoba, jangan pernah berhenti mencoba ya kak. Terima kasih.
Hapusmaaf kak mau nanya .. jika KMO tidak muncul itu dikarenakan apayah .. apakah ada solusinya .. Terima kasih
BalasHapusSulit untuk menerawang, tapi mohon melakukan penelitian sesuai prosedur, menyusun kuesioner, meyebarkan kepada responden secara tepat dan seterusnya, mudah2an bisa keluar KMO nya. Terima kasih.
HapusMohon maaf pak, izin bertanya apakah analisis faktor ini hanya dapat digunakan untuk menguji pada data primer saja?
BalasHapusData sekunder jika bisa kak. Terima kasih.
HapusPak mohon maaf, izin bertanya jika pada anti image corelation terdapat angka salahsatunya 2.651E-5 yg saya tanyakan adalah huruf E tsb. Apakah ada kesalahan pada data yg saya input sehingga muncul angka E.
BalasHapusTerimakasih
Tidak kak. kalau ditulis memang sulit, tapi kalau diucapkan, adlah 2,61 kali sepuluh pangkat minus 5 atau kurang lebih 0,0000261
Hapus