Simulasi SmartPLS (Structural Equation Modeling berbasis Variance)

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan metode Partial Least Square (PLS). PLS merupakan metode alternatif analisis dengan Structural Equation Modelling (SEM) yang berbasis variance. Keunggulan metode ini adalah tidak memerlukan asumsi dan dapat diestimasi dengan jumlah sampel yang relatif kecil. Alat bantu yang digunakan berupa program SmartPLS Versi 2 yang dirancang khusus untuk mengestimasi persamaan struktural dengan basis variance. Program SmartPLS Versi 2 dapat diperoleh secara gratis di www.smartpls.com. Model struktural dalam penelitian ini ditampilkan pada Gambar 1 di bawah.
Gambar 1
MODEL STRUKTURAL
MODEL STRUKTURAL
Gambar tersebut menunjukkan bahwa konstruk Kepemimpinan (KM) diukur dengan 5 buah indikator yaitu KM1, KM2, KM3, KM4 dan KM5. Demikian juga konstruk Budaya Organisasi (BO) diukur dengan 3 indikator yaitu BO1, BO2 dan BO3, konstruk Motivasi (MT) diukur dengan 3 indikator yaitu MT1, MT2 dan MT3 dan kontruk Kinerja Pegawai (KP) diukur dengan 6 indikator yaitu KP1, KP2, KP3,KP4, KP5 dan KP6. Arah panah antara indikator dengan kontruk laten adalah menuju indikator yang menunjukkan bahwa penelitian menggunakan indikator reflektif yang relatif sesuai untuk mengukur persepsi. Hubungan yang akan diteliti (hipotesis) dilambangkan dengan anak panah antara konstruk.


A.    Evaluasi Measurement (Outer) Model

1.      Uji Validitas

Suatu indikator dinyatakan valid jika mempunyai loading factor  di atas 0,5 terhadap konstruk yang dituju. Output SmartPLS untuk loading factor memberikan hasil sebagai berikut:
Tabel 1
Result for Outer Loading
 
BO
KM
KP
MT
BO1
0.89335
 
 

BO2
0.82232
 
 

BO3
0.84462
 
 

KM1
 
0.78001
 

KM2
 
0.84287
 

KM3
 
0.76889
 

KM4
 
0.80161
 

KM5
 
0.82647
 

KP1
 
 
0.70015

KP2
 
 
0.74459

KP3
 
 
0.74555

KP4
 
 
0.74742

KP5
 
 
0.78854

KP6
 
 
0.74880

MT1
 
 
 
0.78258
MT2
 
 
 
0.86810
MT3
 
 
 
0.80563

Pengujian validitas untuk indikator reflektif menggunakan korelasi antara skor item dengan skor konstruknya. Pengukuran dengan indikator reflektif menunjukkan adanya perubahan pada suatu indikator dalam suatu konstruk jika indikator lain pada konstruk yang sama berubah (atau dikeluarkan dari model). Indikator reflektif cocok digunakan untuk mengukur persepsi sehingga penelitian ini menggunakan indikator reflektif. Tabel di atas menunjukkan bahwa loading factor memberikan nilai di atas nilai yang disarankan yaitu sebesar 0,5. Nilai paling kecil adalah sebesar 0,70015 untuk indikator KP1. Berarti indikator yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah valid atau telah memenuhi convergent validity. Berikut adalah diagram loading factor masing-masing indikator dalam model penelitian:
Gambar 2
NILAI LOADING FACTOR
NILAI LOADING FACTOR
Lebih lanjut, indikator reflektif juga perlu diuji discriminant validity dengan cross loading sebagai berikut:
 
Tabel 2
Result for Cross Loading
 
BO
KM
KP
MT
BO1
0.89335
0.63664
0.62885
0.49597
BO2
0.82232
0.65175
0.65580
0.53919
BO3
0.84462
0.61946
0.57426
0.60406
KM1
0.62461
0.78001
0.65380
0.54003
KM2
0.68888
0.84287
0.58820
0.51648
KM3
0.44786
0.76889
0.47245
0.50685
KM4
0.62650
0.80161
0.58733
0.61814
KM5
0.58046
0.82647
0.56924
0.52591
KP1
0.47064
0.45977
0.70015
0.56813
KP2
0.64951
0.75447
0.74459
0.66285
KP3
0.39754
0.40267
0.74555
0.41818
KP4
0.38730
0.35028
0.74742
0.35960
KP5
0.62638
0.51969
0.78854
0.48857
KP6
0.59890
0.57461
0.74880
0.60346
MT1
0.53108
0.52631
0.63638
0.78258
MT2
0.51768
0.63783
0.59191
0.86810
MT3
0.52699
0.48718
0.53629
0.80563

Suatu indikator dinyatakan valid jika mempunyai loading factor tertinggi kepada konstruk yang dituju dibandingkan loading factor kepada konstruk lain. Tabel di atas menunjukkan bahwa loading factor untuk indikator BO (BO1 sampai dengan BO3) mempunyai loading factor kepada konstruk BO lebih tinggi dari pada dengan konstruk yang lain. Sebagai ilustrasi loading factor BO1 kepada BO adalah sebesar 0,89335 yang lebih tinggi dari pada loading factor kepada KM (0,63664), KP (0,62885) dan MT (0,49597). Hal serupa juga tampak pada indikator-indikator yang lain.
Dengan demikian, kontrak laten memprediksi indikator pada blok mereka lebih baik dibandingkan dengan indikator di blok yang lain. Metode lain untuk melihat discriminant validity adalah dengan melihat nilai square root of average variance extracted (AVE). Nilai yang disarankan adalah di atas 0,5. Berikut adalah nilai AVE dalam penelitian ini:
Tabel 3
AVERAGE VARIANCE EXTRACTED (AVE)

Average variance extracted (AVE)
BO
0.729221
KM
0.647136
KP
0.556932
MT
0.671688

Tabel di atas memberikan nilai AVE di atas 0,5 untuk semua konstruk yang terdapat pada model penelitian. Nilai terendah AVE adalah sebesar 0,556932 pada konstruk KP (Kinerja Pegawai).

2.      Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat nilai composite reliability dari blok indikator yang mengukur konstruk. Hasil composite reliability akan menunjukkan nilai yang memuaskan jika di atas 0,7. Berikut adalah nilai composite reliability pada output:
Tabel 4
Composite Reliability

Composite Reliability
BO
0.889739
KM
0.901564
KP
0.882809
MT
0.859663

Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai composite reliability untuk semua konstruk adalah di atas 0,7 yang menunjukkan bahwa semua konstruk pada model yang diestimasi memenuhi kriteria discriminant validity. Nilai composite reliability yang terendah adalah sebesar 0,859663 pada konstruk MT (Motivasi).
Uji reliabilitas juga bisa diperkuat dengan Cronbach’s Alpha di mana output SmartPLS Versi 2 memberikan hasil sebagai berikut:
Tabel 4
Cronbach’s alpha

Cronbachs Alpha
BO
0.813561
KM
0.863653
KP
0.843144
MT
0.754684

Nilai yang disarankan adalah di atas 0,6 dan pada tabel di atas menunjukkan bahwa nilai Cronbach’s Alpha untuk semua kontruk berada di atas 0,6. Nilai terendah adalah sebesar 0,754684 (MT).
Pengukuran Communality dan Redundancy dengan program SmartPLS Versi 2 memberikan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.5
communality dan redundancy

Communality
Redundancy
BO
0.729221
0.403785
KM
0.647136

KP
0.556931
0.193178
MT
0.671688
0.201730

Tampak bahwa nilai communality pada semua kontruk di atas 0,5 yang memperkuat hasil pengujian dengan Composite Reliability dan Cronbach’s Alpha. Lebih lanjut, nilai Redundancy BO adalah sebesar 0,403786 yang termasuk tinggi. Juga R untuk KP dan MT di atas 0,15 di mana nilai tersebut adalah masuk pada kategori tinggi.

B.     Pengujian Model Struktural (Inner Model)

Setelah model yang diestimasi memenuhi kriteria Outer Model, berikutnya dilakukan pengujian model structural (Inner model). Berikut adalah nilai R-Square pada konstruk:
Tabel 6
R-Square

R-square
BO
0.556247
KM

KP
0.660472
MT
0.498196

Tabel di atas memberikan nilai 0,556247 untuk konstruk BO yang berarti bahwa KM mampu menjelaskan varians BO sebesar 55,6247%. Nilai R juga terdapat pada KP yang dipengaruhi oleh KM, MT dan BO yaitu sebesar 0,660472 dan MT yang dipengaruhi oleh KM dan BO yaitu sebesar 0,498196. Pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:
Tabel 7
UJI HIPOTESIS

Original Sample (O)
Sample Mean (M)
Standard Deviation (STDEV)
Standard Error (STERR)
T Statistics (|O/STERR|)
BO -> KP
0.32109
0.30654
0.11268
0.11268
2.84958
BO -> MT
0.30948
0.31831
0.09762
0.09762
3.17041
KM -> BO
0.74582
0.74832
0.04127
0.04127
18.07381
KM -> KP
0.24342
0.25176
0.09068
0.09068
2.68447
KM -> MT
0.44423
0.43422
0.11648
0.11648
3.81383
MT -> KP
0.34999
0.35972
0.08581
0.08581
4.07855

Tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara KM dengan KP adalah signifikan dengan T-statistik sebesar 2,68447 (> 1,96). Nilai original sample estimate  adalah positif yaitu sebesar 0,24342 yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara MT dengan KP adalah positif. Dengan demikian hipotesis H1 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa ‘Kepemimpinan berpengaruh terhadap kinerja pegawai’ diterima
Tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara BO dengan KP adalah signifikan dengan T-statistik sebesar 2,8496 (> 1,96). Nilai original sample estimate  adalah positif yaitu sebesar 0,32109 yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara BO dengan KP adalah positif. Dengan demikian hipotesis H2 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa ‘Budaya Organisasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai’ diterima.
Tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara MT dengan KP adalah signifikan dengan T-statistik sebesar 4,07855 (> 1,96). Nilai original sample estimate  adalah positif yaitu sebesar 0,34999 yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara MT dengan KP adalah positif. Dengan demikian hipotesis H3 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa ‘Motivasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai’ diterima.
Tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara KM dengan MT adalah signifikan dengan T-statistik sebesar 3,81383 (> 1,96). Nilai original sample estimate  adalah positif yaitu sebesar 0,44423 yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara KM dengan MT adalah positif. Dengan demikian hipotesis H4 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa ’Kepemimpinan berpengaruh terhadap motivasi pegawai’ diterima.
Tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara BO dengan MT adalah signifikan dengan T-statistik sebesar 3,17041 (> 1,96). Nilai original sample estimate  adalah positif yaitu sebesar 0,30948 yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara BO dengan MT adalah positif. Dengan demikian hipotesis H5 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa ’Budaya organisasi berpengaruh terhadap motivasi pegawai’ diterima.
Tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan antara KM dengan BO adalah signifikan dengan T-statistik sebesar 18,07381 (> 1,96). Nilai original sample estimate adalah positif yaitu sebesar 0,74582 yang menunjukkan bahwa arah hubungan antara KM dengan BO adalah positif. Dengan demikian hipotesis H6 dalam penelitian ini yang menyatakan bahwa ’Kepemimpinan berpengaruh terhadap budaya organisasi pegawai’ diterima.
Berdasarkan nilai original sample estimate maka diperoleh bahwa nilai tertinggi yang mempengaruhi motivasi (MT) adalah pada kepemimpinan (KM) yaitu sebesar 0,44423. Hal tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan mempunyai pengaruh terhadap motivasi lebih tinggi dari pada pengaruh antara budaya organisasi terhadap motivasi (0,30948). Lebih lanjut, dari tiga variabel yang mempengaruhi kinerja pegawai (KP) secara langsung, yaitu kepemimpinan, budaya organisasi dan motivasi, yang paling besar pengaruhnya adalah motivasi karena mempunyai nilai original sample estimate tertinggi yaitu sebesar 0,34999 dibandingkan dua variabel yang lain. Dengan demikian motivasi merupakan variabel yang paling dominan dalam mempengaruhi kinerja pegawai. Sedangkan variabel yang paling tidak dominan adalah kepemimpinan yaitu dengan original sample estimate terkecil yaitu sebesar 0,24342.
Berikut adalah diagram nilai T statistic berdasarkan output dengan SmartPLS Versi 2:
Gambar 3
OUTPUT BOOTSTRAPPING
OUTPUT BOOTSTRAPPING

Share:

327 komentar:

  1. assalamu'alaykum. mhon bantuannya pak, bgmn seandainya terdapat 1 variabel bebas dan 2 variabel terikat.. contoh judulx pengaruh gcg terhadap kepuasan dan loyalitas?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tidak masalah SEM memang dirancang untuk jumlah variabel terikat lebih dari 1. Terima kasih.

      Hapus
  2. permisi, mau bertanya pak
    bagaimana jika hasil loading factor di salah satu indikator terhadap konstruk yg dituju tidak lebih besar dari hasil loading factor ke konstruk lainnya? namun hasil uji lainnya memenuhi kriteria (outer loading, AVE)
    apakah terdapat kesalahan?

    BalasHapus
  3. Sudah saya download smart Pls kenapa saya belum tahu input datanya ? ini data sudah saya masukan trus saya taruh indikatornya di gambar tapi pas mau alogaritm kata "there must be a valid pathmodel for calculation

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti pathmodelnya belum benar. coba diperbaiki dulu. Terima kasih.

      Hapus
  4. Pak mau tanya.. akar AVE itu letaknya dimana yaa?

    BalasHapus
  5. Pak, 1,96 itu dr tabel t ya? Satu arah apa 2 arah? 5% atau 10%. Kalo sample nya 100 brrti df nya liat yg mn ya pak? Oiya, standar validitas > 0,5 ada teori pendukung gk pak? Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. T tabel diambil dari tabel t, silahkan lihat di buku2 statistik Anda. T diambil untuk tak hingga bukan berdasarkan jumlah sampel. Juga untuk standar2nya, silahkan simak di buku tentang PLS yang Anda punyai. Terima kasih.

      Hapus
    2. Makasih pak,
      Oiya, mau nanya lg pak
      Interpretasi dr berpengaruh negatif dan signifikan itu mksdnya gmn ya pak?
      Makasih pak

      Hapus
    3. Negatif artinya arahnya berkebalikan. sedangkan signifikan maksudnya adalah mempunyai makna, berarti, bermakna dan kata2 sejenisnya. Terima kasih.

      Hapus
  6. Pak saya mau tanya, jika variabel X1 berpengaruh variabel X2. Itu disebut apa ya?

    BalasHapus
  7. Assalamualaikum pak..mohon maaf apakah hasil statistik SMARTPLS bisa dihitung secara manual, misalkan dengan excel??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sepertinya sulit sekali, karena itu trial and trial, bootstrapping. Tapi silahkan dicoba :) terima kasih.

      Hapus
  8. Selamat siang pak, saya sedang menulis tesis. Dalam penelitian saya, akan menggunakan software smartpls, yang ingin saya tanyakan adalah, apabila pada satu variabel hanya memiliki 1 indikator saja, apakah bisa di masukkan ke dalamnya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. terima kasih informasinya pak

      Hapus
    2. Sama2. Terima kasih atas kunjungannya.

      Hapus
    3. Selamat pagi pak, saya mau tanya lagi kemarin kelupaan. saya juga sudah cari-cari informasi tetapi tidak dijelaskan secara spesifik.
      Jika saya menggunakan variabel dummy apakah bisa?jadi pertanyaan saya terkait sebelumnya dengan 1 indikator saja dan variabel tersebut dummy apakah bisa menggunakan smartpls?
      Saya akan meneliti tentang etnisistas sehingga nantinya salah satu variabel yang akan saya gunakan menggunakan variabel dummy, yaitu 1= nonpribumi, dan 0= pribumi.
      Apakah variabel dummy dapat digunakan dalam smartpls versi 2.0?

      Terima kasih.

      Hapus
  9. bagaimana model penelitian yang melibatkan variabel, dimensi dan indikator dgn metode 1st dan 2nd CFA, dgn indikator variabel merupakan pengulangan dr indikator dimensi ? tks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Metode second order CFA dengan SmartPLS memang dengan pengulangan indikator seperti itu, yang bukan pengulangan hanya dapat diestimasi dengan AMOS atau LISREL (atau yang lain). Terima kasih.

      Hapus
    2. Selamat siang pak..mau nanya kalau nilai redundancynya di bawah 0 bagaimana ya pak?? apa masih bisa dilanjutkan uji hipotesisnya? terima kasih sebelumnya

      Hapus
    3. Silahkan simak di buku PLS yang Anda punyai. Terima kasih.

      Hapus
  10. uji faktor loading (lbh 0,7) dilakukan hanya berlaku pd 1st nya atau pada 1st dan 2nd nya ? apabila pd 1st indikator lbh dr 0,7 sedangkan pada 2nd nya krg dr 0,7 bagaimana prosedurnya ?bgitu jg sebaliknya. tks

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keduanya. Tapi ada yang mentolerir sampai dengan 0,5 atau 0,6 juga. Terima kasih.

      Hapus
  11. Assalamualaikum pak..mohon maaf apakah hasil statistik SMARTPLS bisa untuk menguji pengaruh secara simultan? jika bisa bagaimana caranya pak, trima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon disimak di buku2 SmartPLS yang Anda punyai. Di situ ada kajian tentang pengaruh simultan?

      Hapus
  12. maaf saya mau nanya, untuk uji sem pls dengan satu variabel independen, dua variabel intervening, dan satu variabel dependen, bagaimanakah cara run nya? apakah sama seperti kalau variabel interveningnya hanya satu? terima kasih

    BalasHapus
  13. Seklamat sore pak, saya ingin bertanya, bagaimana jika original sample nya negatif namun Tstatistik > Ttabel (1,95). apakah dikatakan tidak berpengaruh positif signifikan atau berpengaruh negatif signifikan? bagimana redaksi penulisannya atau penyampaianya? mohon bantuannya, terimakasi banyak

    BalasHapus
  14. Malam pak, saya mau nanya, ada 3 variabel yang diteliti yaitu keadilan distributive, kekelahan kerja dan niat untuk keluar. keadilan distributive adalah salah satu dimensi dari keadilan organisasi, ada 4 indikator dimana masing2 indikator ada 1 item pernyataan. begitu juga dengan niat untuk keluar, ada 3 indikator, masing2nya juga ada 1 item pernyataan. sedangkan kelelahan kerja ada 3 dimensi dan masing2 dimensi punya 7 item pernyataan. bagaimana bkn gambarnya, pak. Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Silahkan lihat contoh di atas. Terima kasih.

      Hapus
  15. Assalmuaikum Pak,,,Apakah PLS-SEM campatible untuk mengukur penelitian dengan 1 variabel Independent terhadap 3 variabel Dependent,,lalu software yang tepat digunakan SmartPLS, Xl\LSTAT atau Visual PLS?

    BalasHapus
    Balasan
    1. PLS-SEM compatible untuk model itu. Software yang digunakan yang memang dirancang untuk PLS-SEM, SmartPLS, Visual PLS, WrapPLS dll. Terima kasih.

      Hapus
  16. Selamat Pagi..mohon maaf sebelumnya, saya mau tanya lagi,,, saya menggunakan Visual PLS, saya ingin bertanya apakah ada batas maksimal jumlah untuk meng-drop keluar indikator untuk menaikkan nilai AVE menjadi 0,5?
    bagaimana jika nilai loading factor dibawah 0,5 pada 1 variabel laten di remove hampir setengah dari jumlah keseluruhan indikator?
    apa ada solusi lain untuk menaikkan nilai AVE tanpa secara ekstrim me-remove indikator nilai loading factor hingga 0,6?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kami tidak menemukan artikel yang menyatakan tentang batasan jumlah indikator maksimal yang boleh di drop. Tapi kalau memang terlalu banyak, mungkin memang ada masalah dengan kuesioernya. Selama kuesioner disusun sesuai teori yang ada, dan responden juga dipilih dengan kaidah yang tepat, kami belum pernah menemukan model yang harus di drop lebih dari setengah indikator. Terima kasih.

      Hapus
  17. Selamat sore Pak, mohon maaf sebelumnya, saya mau tanya Pak, bagaimana cara prosedur dalam menguji variabel intervening di pls?

    BalasHapus
  18. Selamat siang Pak. Saya mau tanya, apabila datanya sekunder, dan sudah dijadikan rasio dalam bentuk bilangan desimal, bagaimana cara input untuk diolah dalam PLS?
    Terima Kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama saja dengan input untuk data yang lain, misalnya kuesioner. Terima kasih.

      Hapus
  19. Kira-kira apa ya alasan yang menguatkan pemilihan pengolahan data dengan menggunakan PLS dibandingkan dengan menggunakan persamaan simultan? terima kasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. PLS adalah SEM berbasis variance. persamaan simultan itu maksudnya apa?

      Hapus
  20. apakah benar untuk penelitian dengan data primer arah indikatornya selalu reflektif?

    BalasHapus
  21. Apakah bisa digunakan untuk penelitian yang hanya memiliki 1 variable X dan satu variable Y ? Dan data hanya 3 tahun saja ? Karena kalau pake spss minimal 5 tahun. Dan kalau data minimal 30 data untuk spss. Saya sulit jika mendapatkan data 36 bulan ( 3 tahun) . karena data saya akumulasi pertahun saja. Mohon bantu jawab ya pak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kami kurang tahu ketentuan bahwa dengan spss minimal 5 tahun. Untuk minimal 30 kami juga kurang tahu dari mana ketentuan itu. Terima kasih.

      Hapus
  22. Jika satu indicator terdiri atas beberapa item pertanyaan, apakah pengolahan data dengan PLS dapat menggunakan first order dengan data mean atau harus menggunakan second order?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurang paham dengan maksud Anda. Mengapa tidak satu konstruk terdiri dari beberapa indikator?

      Hapus
    2. maaf maksud saya konsruk yang saya gunakan terdiri atas beberapa dimensi, tetapi satu dimensi terdiri atas beberapa pertanyaan. Jika satu dimensi menggunakan satu pertanyaan maka bisa langsung menggunakan first order (konstruk langsung indicator). Tetapi jika satu dimensi terdiri atas beberapa pertanyaan apakah harus menggunakan second order atau bisa menggunakan first order dengan data mean?

      Hapus
    3. Jika konstruk terdiri dari beberap dimensi, dan ada dimensi yang terdiri dari beberapa indikator, maka menjadi second order. Terima kasih.

      Hapus
  23. assalamualaikum...maaf pak,mau tanya..jika satu variabel terdiri dari indikator yang berbeda skalanya misalnya variabel kinerja hasil pekerjaan diukur dengan indikator kualitas hasil menggunakan skala interval (kuisioner) dan indikator kuantitas menggunakan skala rasio (perhitungan angka-angka)apakah itu ada dalam statistik dan bisakah menggunakan alat analisis PLS?trims...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa. SmartPLS bisa mengakomodir hal itu karena yang digunakan dalam analisis adalah nilai mean center. Terima kasih.

      Hapus
  24. Selamat pagi. Mohon bantuannya, saya ingin melakukan penelitian menggunakan pls sem, namun variabel laten X hanya 1 dengan 7 indikator, sedangkan variabel laten Y ada 4 dengan masing masing 5 indikator. Apakah hal tersebut dapat dilakukan? apakah tidak akan menyebabkan bias? Terima kasih

    BalasHapus
  25. Selamat siang Pak, mau bertanya untuk nilai t value di PLS apakah selalu positif Pak nilainya?apa ada yang bisa dijadikan sebagai acuan terkait dengan nilai t value tersebut? terima kasih banyak atas bantuannya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Output t memang selalu tertulis positif. Mungkin yang Anda maksud acuan t tabel? Terima kasih.

      Hapus
  26. Selamat siang
    Saya mau bertanya, bagaimana cara membuang salah satu indikator jika nilai outer loading kurang dr 0.5 dan bisa tetap menghasilkan nilai yg sama seperti sebelum membuang indikator tsb
    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon maaf kami tidak tahu caranya. Terima kasih.

      Hapus
  27. Selamat pagi. Saya ingin bertanya lagi, berapa jumlah sampelnyang tepat untuk penelitian menggunakan pls sem dengan 5 variabel laten dan 30 variabel indikator?
    Lalu, apakah boleh 1 variabel laten di refleksikan oleh 10 indikator? Terima kasih, mohon bantuannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. PLS SEM bisa menggunakan jumlah sampel yang lebih kecil dibandingkan dengan SEM berbasis covariance (CBSEM). 1 laten bisa dengan 10 indikator. Terima kasih.

      Hapus
    2. Terima kasih atas penjelasannya. Saya pernah membaca disebuah buku, jumlah sampel untuk pls sem minimal 5xjumlah indikatorm atau ada di buku lain jumlah sampel minimal 10x variabel endogen. Variabel endogen yg dimaksud apakah jumlah variabel latennya saja atau variabel indikator?

      Hapus
    3. Silahkan hubungi penulis buku tersebut untuk info lebih lanjut. Terima kasih.

      Hapus
  28. mo tanya pak..sy sudah input data pake PLS..data sy menggunakan 2 tipe skala. eksogennya pake skala interval dan salah satu endogennya pake skala rasio. muncul masalah pada saat sy calculate data..kok ada pesan an error occured during the outside estimation maybe there are too few observation?maksudnya apaan tuh pak?kira2 salahnya dimana ya?apakah karna skala nya berbeda?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu kan sudah jelas: 'an error occured during the outside estimation maybe there are too few observation' mungkin karena sampel terlalu sedikit. Terima kasih.

      Hapus
  29. Assalammualaikum pak saya mau tanya, jd di hipotesis saya itu utk variabel dependen nya ada 8 dimensi, nah klu pas ngolah data saya ga pisah2 in perdimensi bisa gak pak, ? Terimakasih,,

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maaf kurang jelas. "pas ngolah' itu maksudnya apa? Terima kasih.

      Hapus
  30. Selamat malam Pak. Saya mau tanya. Bagaimana cara membuat gambar yang tepat jika variabel yang saya gunakan QWL (X) & Komitmen Organisasi (Y)? Utk QWL terdiri dari 7 dimensi & masing2 dimensi mempunyai 3 indikator/item (21 item), sedangkan utk Komitmen Organisasi terdiri dari 3 dimensi & masing2 dimensi mempunyai 5 item (15). Hipotesis saya QWL berpengaruh sig terhadap Komitmen Organisasi. Apakah gambar disesuaikan hipotesis juga? terima kasih sebelum nya.

    BalasHapus
  31. Maaf pak mau tanya,
    Jika nilai signifikansi tinggi (t-stat > t-tabel), tapi p-values = 0.00. Artinya apa ya pak?

    terima kasih banyak

    BalasHapus
    Balasan
    1. T stat > t tabel atau p value < 0,05 berarti berpengaruh signifikan (pada tingkat 5%). Terima kasih.

      Hapus
  32. Pak saya mau tny, apa perbedaan R square dgn Q square? Terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. R Square melihat kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variance variabel terikat. Q square cenderung untuk menguji kelayakan model. Terima kasih.

      Hapus
    2. apa ya maksudnya kelayakan model

      Hapus
    3. Goodness of fit, untuk melihat apakah model layak atau tidak digunakan. Terima kasih.

      Hapus
  33. model penelitian saya hampir sama dengan model simulasi ini.
    yang mau saya tanyakan adalah Pengaru MT terhadap KP tidak signifikan, itu bagaimana pak?
    Terima kasih, sebelumnya

    BalasHapus
  34. Bagaimana cara menyimpulkan bahwa variabel intervening lebih signifikan dibandingkan tanpa intervening? terimakasih..

    BalasHapus
  35. Pak saya mau bertanya.
    1. apa bedanya PLS Bootstraping dan Consistent PLS Bootstraping?
    2. Hasil bootstraping sy kok bagian p value untuk variabel endogen kosong (muncul question mark) itu knp pak ya?
    Sebelum terima kasih pak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. Dari mana istilah itu? 2. Kurang tahu juga, mungkin ada yang error. Anda menggunakan apa? Terima kasih.

      Hapus
  36. saya mau tanya dalam smart PLS untuk uji hipotesis dengan tingkat kesalahan 5% hasil t-statistiknya harus dibandingkan dengan tabel apa ya??


    misalkan penelitian saya dengan jumlah sample 95 orang dan alpha 5%

    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gunakan t hitung untuk N tak hingga, biasanya ada di baris paling bawah dalam tabel t. Terima kasih.

      Hapus
  37. Pak saya ingin minta bantuan dlm pengolahan data dgn PLS. Sebelumnya ada yg ingin ditanyakan dulu:
    1. Jika saya mengumpulkan data dgn kuesioner, apakah bisa skala pengukuran data masing-masing pertanyaan berbeda? (sebagian pertanyaan menggunakan skala ordinal & sebagian interval).
    2. Apakah boleh jika responden yg diteliti hanya sebanyak 28 orang?

    Terima kasih sebelumnya..

    BalasHapus
  38. Greetings,
    Pak, yang ingin saya tanyakan:
    1. Apakah PLS bisa mengolah model struktural yang konstruk eksogennnya diukur melalui kuesioner sedangkan endogennya melalui data dokumenter? (misalnya pengaruh GCG terhadap kinerja keuangan?
    2. Berapa jumlah minimal sampel yang harus saya gunakan untuk kuesioner, bisakah lebih dari 200? Sedangkan untuk data keuangan bisakah kurang dari 30?
    terima kasih.

    Regards,

    BalasHapus
  39. pak saya mau bertanya apakah PLS bisa untuk penelitian dengan 4 variabel laten X namun variabel laten Y hanya 1, trims

    BalasHapus
  40. Selamat malam..saya mau tanya saya melakukan olah data dengan PLS dan diperoleh hasil (Motivasi thp Kinerja)
    *P-values 0.000,
    *original sample -0.457
    *T-statistik 4.416 > 1.679 T-tabel

    # Apa mksud dri hasil diatas?
    # Apakah Hipotesis saya yg mengatakan Motivasi berpengaruh terhadap Kinerja "Terbukti" atau "Tidak Terbukti"?

    TERIMA KASIH

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bandingkan t statistik dengan t tabel. Jika t statistik > t tabel berarti ada pengaruh. Terima kasih.

      Hapus
  41. Ijin bertanya pak.
    Saya sedang nyoba ngolah data dengan SMARTPLS. Berdasarkan hasil pengujuan saya Kriteria Loading Factor, composiste reliability, dan AVE sudah terpenuhi. Tapi saat uji validitas discriminant/cross loading terdapat kondisi yang tidak terpenuhi. Apa dampak dari tidak terpenuhinya discriminant validity (Fornell, crossloading, & HTMT) ya pak? dan apa yang perlu saya lakukan selanjutnya untuk mengatasi masalah tersebut? mohon penjelasannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa dikeluarkan atau kalau ada rujukan, indikatornya yang bermasalah pada cross loading dipindah. Terima kasih.

      Hapus
  42. Selamat siang pak. Saya sedang melakukan penelitian menggunakan PLS-SEM. setelah melakukan bootstrapping, beberapa nilai T-statistic saya di bawah 1,96, namun nilai original sample estimatenya positif, apakah dapat dikatakan bahwa hipotesa saya walaupun ditolat tetapi hubungan variabelnya memiliki pengaruh yang positif?

    BalasHapus
  43. malem...mau tanya pak...sy menguji kepuasan - kinerja, dmn kepuasan menggunakan skala interval dengan poin 1-4 dan kinerja menggunakan skala rasio dengan nilai tiap indikatornya paling tinggi 1,45 dan terendah 0,31. ketika sy uji dengan pls sem, hipotesisnya memang diterima tetapi R-squarenya kecil sekali yaitu sebesar 0,017 = 1,7%, dan sy coba berpatokan pada nilai composite nilai R-squarenya lebih baik tapi tetap kecil hanya sebesar 0,8 sekian = 8%. menurut bapak apakah dengan nilai R-square hanya 1,7% atau 8% model penelitian sy tetap bisa dilanjutkan?sementara syarat lain sdh terpenuhi hnya bermasalah di nilai R-square..apa saran bapak terhadap kasus ini?kira-kira penyebab R-square rendah apa ya pak?makasi banyak sebelumnya....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba dilihat parameter kelayakan model, masuk tidak. Terima kasih.

      Hapus
  44. Selamat pagi pa..

    Apakah smart pls ini cocok, utk penelitian yg dibutuhkan sample besar?

    BalasHapus
  45. terima kasih jawabannya pak...setelah sy hitung ternyata nilai GOF nya 0,95 Q square nya 0,44 dengan R square variabel endogen kinerja 0,087 dan R square variabel endogen yg kedua yaitu kepuasan kerja 0,39. Bagaimana kesimpulan /pendapat bapak terhadap model penelitian sy ini?apakah ketiga hal tsb harus dipenuhi?jika bisa salah satunya, pada saat yg bagaimana lebih tepat menggunakan nilai R square/ Q square/Gof?mana yg paling absolut harus dipenuhi?..makasi banyak

    BalasHapus
    Balasan
    1. Untuk kelayakan model biasanya menggunakan Q square, atau GOF itu maksudnya dihitung dari Composite ya? itu saja yang digunakan sebagai parameter. Kalau nilainya kurang sedikit, bisa Anda berikan justifikasi. Terima kaish.

      Hapus
    2. baik pak...terima kasih banyak pnejelasannya...

      Hapus
  46. Selamat malam pak,
    Saya ingin menanyakan tentang kelayakan model. penelitian saya nilai Gofnya 0,23. menurut Tenenhau (2004) nilai tersebut diantara lemah = 0,1 dan medium = 0,25. Pertanyaan saya apakah model penelitian saya sudah layak?apakah model penelitian ini bisa saya lanjutkan untuk pengujian hipotesis?

    Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tipsnya adalah dengan melihat penelitian serupa dan melihat berapa nilai GOF dari penelitian tersebut untuk perbandingan. Terima kasih.

      Hapus
  47. Selamat siang pak, penelitian saya menggunakan smartpls.
    Apabila sebuah indikator memiliki lebih dari 1 item pertanyaan, dalam menginput datanya untuk mewakili indikator tersebut apakah dijumlahkan atau dirata2kan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tergantung justifikasi Anda sendiri. Tapi dipergunakan apa adanya juga bisa. Terima kasih.

      Hapus
  48. maaf mau nanya pak, tapi diluar materi ini
    saya masih pemula pak
    apa bila componen matrix terjadi cross loading apa datanya harus dibuang? atau bagaimana?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dibuang bisa, tapi jika ada rujukan tinggal dipindah saja indikatornya atau bisa juga dipergunakan dua kali. Terima kasih.

      Hapus
  49. Maaf mo tanya pak,jika menggunakan second order dlm olah data,nilai ave mana yg dilihat?apakah nilai ave konstruk laten ataukah nilai ave konstruk dimensix atau nilai ave laten maupun dimensi hrs diatas 0,5 pak?data sy,nilai ave konstruk latenx dibawah 0,5 sementara ave konstrukx diatas 0,5.bagaimana solusix pak?terima kasih sebelumx...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Usahakan semuanya, tapi Anda bisa juga memberikan justifikasi. Terima kasih.

      Hapus
  50. Selamat sore pak saya ingin bertanya , uji signifikansi parametrik jika ada 3 variabel laten dan hanya 1 variabel yg signifikansi apakah harus diuji ulang variabel tsb atau sudah menjadi model akhir

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lihat AVE, Cronbach Alpha dll, jika sudah OK berarti memang model sudah baik. Terima kasih.

      Hapus
  51. pak saya mau tanya , apakah nilai original sampel hrs positif ? bagaimana kalau negatif ? apa itu boleh ? terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. maaf pak saya ingin tanya lagi , di tabel variabel laten saya ada nilai minus nya dan itu ada di bagian variabel dependen nya , untuk yg lain nya nilainya positif semua , itu bagaimana ya pak ? apa mksd dr nilai minus tersebut ? mohon bantuannya . terima kasih .

      Hapus
    2. Kurang jelas maksudnya. Terima kasih.

      Hapus
  52. Selamat siang pa, mau tanya. Kalau di pls itu syarat minimal skala ordinal atau boleh nominal ? Jika tidak bisa nominal, apakah ada cara lain selain pls jika indikator var.laten nominal. Lalu jika secara keseluruhan hanya ada satu var.laten harus pake apa ?. Terimakasih sebelumnya.

    BalasHapus
  53. selamat malam pak, saya mau tanya. cara mengetahui uji hipotesis di smart ps gimana ya pak? kok saya cari ngga ada. terima kasih

    BalasHapus
  54. selamat pagi, permisi pak saya mau tanya, saya baru berada pada tahap awal untuk import data dari excel csv, tetapi setelah diinport kok indikatornya tetap tidak ada? disitu dituliskan "indikator is not enique.." bagaimana ini pak? apakah salah saya ada pada excel atau apa? terimakasih pak..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jika dilakukan dengan benar, maka indikator akan keluar. Terima kasih.

      Hapus
    2. terimakasih pak, kalau menurut pengalaman bapak kira-kira salah saya terletak dimana ya pak? saya sdh search sana sini blum nemukan jawabannya pak. terimakasih pak, maaf sebelumnya

      Hapus
    3. Mohon maaf kami juga tidak tahu. Tipsnya, ikuti tutorial yang Anda punyai. Terima kasih.

      Hapus
  55. Asslkm
    Maaf mas, mohon bantuannya
    Penelitian saya menggunakan analisis SEM dg 1dependent variable - 4indikator, X1 sbg variable intervening - indikatornya first order dan X2 - 2indikator
    Dg kondisi tsb apakah bisa dianalisis dg menggunakan PLS-SEM
    Trims

    BalasHapus
  56. selamat pagi pak, saya menggunakan pls GUI.2.0.1, saat akan import data dari excel ke csv kok terjadi error dengan penjelasan supscript out of range. apa maksudnya? apakah karena data saya banyak (sebanyak 555)? terima kasih

    BalasHapus
  57. selamat sore pak bagaimana langkah-langkah menganalis statistik deskriptif variabel? bagaimana menentukkan apakah pengaruh positif dari path coeficients?terima kasih

    BalasHapus
  58. Selamat Malam. Saya ingin bertanya jika nilai AVE dan composite reliability tidak muncul dan menghasilkan nilai 0 apa yang harus dilakukan? Karena tidak dapat untuk menambah jumlah sampel. Apakah analisis dapat dilanjutkan dengan mengabaikan nilai tersebut? Jika terdapat nilai missing, langkah apa yang harus dilakukan? Terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba ulangi langkah2nya, step by step, biar muncul AVE dan yang lainnya. Terima kasih.

      Hapus
  59. met pagi pak....bagaimana menganalisa T Statistics (|O/STDEV|)
    dan ukuran untuk dikatakan signifikan nya apa?

    BalasHapus
    Balasan
    1. T hitung > t tabel, gunakan nilai tak hingga. Terima kasih.

      Hapus
  60. Permisi mau tanya Pak, data saya ini kan tidak terdistribusi normal
    Apakah perlu dilakukan langkah untuk memperbaiki sebelum execute di SmartPLS? terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. SmartPLS tidak memerlukan asumsi normalitas. Terima kasih.

      Hapus
    2. SmartPLS juga tidak memerlukan asumsi multikolinearitas ya?

      Hapus
    3. SmartPLS (versi 2) tidak mempunyai menu multitkolinearitas, bisa menggunakan SPSS atau coba WrapPLS. Terima kasih.

      Hapus
  61. mohon izin pak, bertanya itu nilai 1.96 mutlak untuk semua jumlah sampel, atau hanya untuk jumlah sampel tertentu ya pak?
    mohon jawabannya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu nilai t tabel untuk sampel banyak (tak hingga). Terima kasih.

      Hapus
  62. Maaf mau tanya pak, kalau uji statistik deskriptif menggunakan PLS gimana ya caranya? Makasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maksudnya gimana? PLS itu Partial Least Square metode statistik SEM berbasis variance. Terima kasih.

      Hapus
  63. Permisi..
    saya mau tanya jika menggunakan smartpls dalam mengolah data yang memiliki variabel laten eksogen dan endogen dan ada variabel moderasi maka cara menghitungnya seperti apa? lalu apakah variabel moderasi harus memiliki indikator? dalam hal ini variabel moderasinya gender lalu variabel laten eksogen adalah diskonfirmasi kegunaan, sedangkan variabel laten endogen adalah kepuasan dan kegunaan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam SmartPLS versi 2 telah tersedia menu moderating. Terima kasih.

      Hapus
  64. permisi pak mau nanya, apakah dengan smartPLS 2,0 juga bisa melihat hasil tabulasi silang seperti di spss?terimakasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. SmartPLS tidak ada menu cross tab. Terima kasih.

      Hapus
  65. pagi pak, saya mau tnya kenapa nilai pada salah satu indikator berbeda antara di outer model dan outer loading/cross loadings?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nilai apanya yang berbeda pada salah satu indikator?

      Hapus
  66. Maaf saya mau tanya dari hasil olahan output bootstrapping ada panah dan angka, maksud dan makna dari angka itu apa ya??
    Dan satuan dari angka tsb apa (rasio/yg lain) serta tolak ukur angka tersebut dari mana??
    Makasih.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Angka yang mana ya? mungkin yang t hitungnya ya? itu dibandingkan dengan 1,96. Sudah banyak diskusi tentang ini di atas. Terima kasih.

      Hapus
    2. Terima kasih untuk penjelasannya.
      Tapi yg saya tanyakan angka pada Gambar 3 Output Bootstrapping, itu kan ada angka diatas panahnya.
      Angka itu makna dan maksudnya apa, serta satuan dari angka tersebut apa, dan tolak ukurnya dari mana??
      Terima kasih.

      Hapus
    3. Iya, lihat jawaban di atas. Terima kasih.

      Hapus
  67. jika varibale memiliki nilai original sample estimate -0.101 sedangkn nilai t hitungnya lebih besar 1.96 apakah tetap memiliki pengaruh yang signifikan ?

    BalasHapus
  68. selamat siang pak,

    saya ingin tanya dong pak.
    dalam metode pls sendiri kan ada 7tahap yang harus dilakukan.
    jadi saya kebingungan dalam tahap estimasi parameter. itu dilihat dari mana ya pak kalau menggunakan software smartpls3? apakah untuk spss bisa di lihat juga oak?

    Mohon bantuannya ya pak.
    terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mohon dibaca2 dulu tentang SEM. Terima kasih.

      Hapus
  69. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beda. Mohon dicek perhitungannya. Terima kasih.

      Hapus
  70. Pak apabila variabel x saya memiliki nilai original sampelnya 0.051
    tetapi t-statistiknya hanya 0.436 apakah bisa dikatakan signifikan?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Signifikan jika t hitung > 1,96. Terima kasih.

      Hapus
  71. Dengan hormat,
    Misalkan kita sudah mendapatkan model final seperti gambar 3 diatas, bagaimana cara men simulasi model tersebut untuk melihat hasil nyatanya ?
    Mohon bantuan dan terima kasih

    Salam,
    HS

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maksudnya men simulasi model itu apa ya? Terima kasih.

      Hapus
    2. Terima telah sempat menjawab pertanyaan saya.
      Pembimbing saya meminta model final (misal gambar 3 diatas) disimulasi kebenaran/kemampuan prediksinya.

      Bagaimana hal ini dilakukan untuk model PLS ? Apakah model tsb dapat dituliskan dalam persamaan matematis spt regresi:

      Y = Constant + b1X1 + b2X2 + ... +bnXn ?

      Atau hal ini tidak berlaku bagi model SmartPLS ?

      Terima kasih

      Salam hormat,

      Hapus
    3. Dalam smartPLS tidak ada konstantanya. Mungkin yang dimaksud dosen Anda adalah Goodness of Fit atau kelayakan model. Terima kasih.

      Hapus
  72. Terima kasih pak atas jawabannya.

    Jadi apa boleh saya bilang, hasil model PLS atau smartPLS tidak dapat dituangkan dalam persamaan matematis seperti persamaan regresi tadi ya pak.

    Salam,
    HS

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa Pak, hanya tidak mempunyai konstanta. Terima kasih.

      Hapus
  73. Selamat Malam Pak,
    artikel nya sangat bagus dan bermanfaat, terima kasih banyak sudah berbagi.
    sehubungan saya sedang melakukan penelitian skripsi, saya ingin bertanya, apakah memungkinkan melakukan uji validity dan reliability dengan SPSS dan uji data dengan SmartPLS? karena saya saat ini sedang menggunakan cara tersebut.

    terima kasih banyak,

    Salam hormat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sebenarnya tidak ada larangan, akan tetapi SmartPLS juga sudah menyediakan uji validitas dan reliabilitas bahkan lebih komplet. Terima kasih.

      Hapus
    2. Terima Kasih banyak sudah menjawab pertanyaan saya Pak,
      saya ada pertanyaan satu lagi, apakah seluruh hasil uji data SEM SmartPLS harus signifikan? maksud saya adalah, terdapat 5 independen variable dan hanya 2 yang signifikan. apakah itu sah-sah saja?

      terima kasih banyak.

      Hapus
    3. Kalau konteksnya hipotesis, maka tidak ada keharusan signifikan, akan tetapi kalau indikator terhadap konstruk, memang harus signifikan. Terima kasih.

      Hapus
  74. Pak apakah bisa hasil penelitian tidak berpengaruh semua atau berpengaruh semua

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lakukan semua langkah2 dengan tepat, lalu hasilnya adalah fenomena hasil penelitian yang harus dikaji. Terima kasih.

      Hapus
  75. Pak apakah smartPLS bisa digunakan untuk menguji sebuah model dengan bentuk Variable X Y Z.
    seperti Service Quality adalah X (Independent) lalu ada Kepuasan Pelanggan di tgh adalah Y dan di paling kanan ada Niat Pelanggan Berkunjung Kembali adalah Z (Dependent).

    apakah model seperti itu bisa di uji dengan smartPLS.

    terima kasih banyak.
    mohon bimbingannya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bisa, silahkan lihat artikel di atas. Terima kasih.

      Hapus
  76. pak ini saya sedang melakukan riset di sebuah perusahaan. saya mau tanya pak, jika ada 3 variabel yaitu budaya kerja (data berupa hasil kuesioner), kehadiran pegawai (data berupa presentase dalam bentuk persen), produktivitas (data dalam bentuk persen), apakah dari ke 3 variabel tersebut dapat dicari hubungannya? sedangkan masing" memiliki jenis data yang berbeda. jika bisa menggunakan apa pak? terima kasih :)

    BalasHapus
  77. Pak , Mohon pencerahanya, apakah dalam penyusunan kuesioner dalam 1 Indikator /dimensi bisa lebih dari 1 pertanyaan dan setiap indikator bisa dengan jumlah pertanyaan yang berbeda-beda
    terima kasih banyak atas bantuannya

    BalasHapus
  78. menurut bapak, SEM dgn jumlah sampel hanya 89 bisa menggunakan aplikasi apa ya selain SmartPLS ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau berbasis variance, bisa menggunakan PLS Graph, VPLS, WrapPLS dan masih banyak lagi. Terima kasih.

      Hapus
  79. selamat pagi,
    saya ingin bertanya untuk menggunakan pengujian SEM dengan smartpls, jumlah sampel yang digunakan apakah bisa mencapai 200 sampel? atau jika sampel 200 harus menggunakan software lain?

    Terima Kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. SmartPLS bisa dipergunakan untuk sampel 200. Terima kasih.

      Hapus
  80. Assalamualaikum pak.. Saya ingin bertanya.. Jika model penelitian saya terdiri dari 3 variabel yaitu x, y, z dan pada variabel z ada 3 dimensi serta setiap dimensi terdiri dari beberapa indikator. Pertanyaan nya: 1.apakah dengan model seperti itu saya bisa menggunakan aplikasi smart pls?
    2. Apakah variabel yg ada dimensi tersebut dapat dianalisis sekaligus indikator nya seperti variabel x dan y? Terima kasih

    BalasHapus
  81. Pak saya mau tanya, jika nilai AVE 0,468 dan composite reliability 0,840 bagaimana penjelasannya ya? Mohon bantuannya pak. Makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. AVE disarankan > 0,5 kecuali Anda mempunyai justifikasi lain yang kuat. Terima kasih.

      Hapus
  82. pak saya mau tanya, saya sudah running data saya dengan smartpls.
    hipotesis H1 : kompensasi finansial berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
    hasil uji hipotesis nilai original sample saya positif,tetapi nilai t-statistiknya lebih kecil dari 1.96.
    kalo seperti itu artinya bagaimana ya pak?
    Terimakasih

    BalasHapus
  83. Pak mohon bertanya, pada hasil path coefficients nilai original sampelnya ada yang negatif maka maknanya bagaimana ya pak? terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Berarti arahnya negatif, berkebalikan. Terima kasih.

      Hapus
  84. Selamat Malam pak..
    saya ingin bertanya, pada penelitian saya, saya menggunakan 6 variabel. diantaranya KM(X1),SP(X2),pp(X3),KP(X4) berpengaruh terhadap KPO(X).sedangkan KPO(X) berpengaruh terhadap KJ(Y).
    yang ingin saya tanyakan,, pada nilai cross loading, loading factor untuk indikator X1 (X1.1) lebih tinggi daripada konstruk yang lain.begitu juga dengan indikator-indikator yang lain, namun pada nilai AVE nya < 0,50.
    kalau seperti itu artinya bagaimana ya pak?
    Mohon Penjelasannya pak, untuk penyelesaian tugas akhir saya. Terima Kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kurang jelas. Mohon diperjelas. Terima kasih.

      Hapus
  85. Ijin bertanya, mengapa dalam PLS menggunakan uji t bukan uji normalitas? terima kasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. Uji t dan uji normalitas itu dua hal yang berbeda. Terima kasih.

      Hapus
  86. assalamualaikum pak, saya ingin bertanya, bagaimana kalau salah satu variabel yang digunakan mempunyai satu indikator formatif, menguji model pengukurannya bagaimana pak? trims

    BalasHapus

Baca dulu sebelum tulis komentar:

Sebelum menuliskan pertanyaan, mohon disimak tanya jawab yang ada terlebih dahulu. Pertanyaan yang sama atau senada biasanya tidak terjawab. Untuk pengguna Blogger mohon profil diaktifkan agar tidak menjadi dead link. Atau simak dulu di Mengapa Pertanyaan Saya Tidak Dijawab?
Simak juga Channel kami di Statistik TV
Komentar akan kami moderasi dulu sebelum ditampilkan. Aktifkan Akun Google Anda.

Terima kasih.

Artikel Terbaru

Translate

Instagram

Instagram
Gabung Instagram Kami

Artikel Terbaru

Jual Data Laporan Keuangan Perusahaan yang Listing di BEI Tahun 2020

Setiap perusahaan yang telah go public wajib untuk menyerahkan laporan keuangan ke badan otoritas, sebagai salah satu bentuk pertanggungjawa...

Artikel Populer Seminggu Terakhir

Komentar Terbaru

`

Ingin menghubungi kami untuk kerja sama?

Nama

Email *

Pesan *