Koefisien korelasi (R) adalah nilai antara 0 sd 1 yang mencerminkan kuat (atau rendahnya) suatu hubungan antara dua variabel. Ada banyak metode penghitungan korelasi antara dua variabel, dan salah satu yang sering dipergunakan untuk data parametris adalah Korelasi Pearson atau juga sering disebut Product Moment. Untuk Non parameteris, juga dikenal Korelasi Spearman atau juga Korelasi Kendall. Berikut adalah contoh output Korelasi Pearson dengan SPSS Versi 23:
![]() |
Output Korelasi Pearson dengan SPSS Versi 23 |
Gambar di atas menunjukkan bahwa koefisien korelasi PO1 dengan PO2 adalah sebesar 0,652. Untuk menentukan apakah korelasi ini signifikan atau tidak, maka perlu dibandingkan dengan nilai R yang terdapat pada Tabel. Berikut adalah contoh Tabel R
![]() |
Contoh Tabel R |
Tabel di atas hanya untuk df 30 saja, tetapi sebenarnya sampai 50 atau bahkan 100. Kolom paling kiri adalah df, yang dihitung dengan N - 2 = 30 - 2 = 28 Di mana N adalah jumlah sampel dan 2 adalah dua arah. Jadi nilai R tabel diambil pada df 28 dengan taraf signifikansi 0,05 atau 5% yaitu sebagai berikut:
![]() |
Mencari Nilai R Tabel |
Tampak bahwa nilainya adalah sebesar 0,3610. Jadi tinggal dibandingkan antara nilai tabel dengan hasil hitung atau 0,652 > 0,3610 yang berarti berarti bahwa mempunyai korelasi yang signifikan. Hasil itu juga didukung dengan nilai Signifikansi pada Output SPSS yang berada di bawah 0,05.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Baca dulu sebelum tulis komentar:
Sebelum menuliskan pertanyaan, mohon disimak tanya jawab yang ada terlebih dahulu. Pertanyaan yang sama atau senada biasanya tidak terjawab. Untuk pengguna Blogger mohon profil diaktifkan agar tidak menjadi dead link. Atau simak dulu di Mengapa Pertanyaan Saya Tidak Dijawab?
Simak juga Channel kami di Statistik TV
Komentar akan kami moderasi dulu sebelum ditampilkan. Aktifkan Akun Google Anda.
Terima kasih.