Cara Mencari Korelasi Pearson dengan Microsoft Excel

Excel adalah program dari Microsoft yang khusus untuk mengolah data atau spreadsheed.  Meskipun mungkin terbatas,  tetapi sebenarnya Excel termasuk powerfull untuk melakukan berbagai analisis statistik. Analisis regresi berganda pun sebenarnya sudah diakomodir oleh Excel. Apalagi jika kita menginstall Add-ins-nya, maka akan lebih komplet lagi, Solver misalnya.

Kali ini kita akan membahas cara menghitung korelasi Pearson antara dua variabel dengan Excel. Berikut ada dua variabel X1 dengan X2 yang masing-masing terdiri dari 20 data. O ya, dianggap saja kedua variabel tersebut sudah normal ya :)

Gambar 1 Contoh 2 Variabel
Gambar 1 Contoh 2 Variabel

Letakkan kursor di tempat yang kosong, misalnya Cell D7 seperti pada gambar di atas.Cell itu nantinya akan memuat nilai R hitung. Klik pada Formula di kiri atas, lalu pilih More Function seperti pada gambar di bawah:

Gambar 2 Menu Formula pada Excel
Gambar 2 Menu Formula pada Excel

Jika benar, maka akan diarahkan ke Sub Box menu Insert Function. Pilih All pada Or select a category, lalu pada Select a function pilihlah PEARSON seperti pada gambar di bawah:

Gambar 3 Menu Insert Function
Gambar 3 Menu Insert Function
Lalu klik OK sehingga akan diarahkan ke box lagi yang berisi formula Pearson. Pada Array 1 masukkan B7:B26 yang berarti data variabel X1 antara Cell B7 sampai dengan Cell B26. Anda bisa mengetikkan langsung atau bisa juga menggunakan mouse. Lakukan hal yang sama untuk Array 2 yaitu C7:C26 untuk Variabel X2 seperti pada gambar di bawah:

Gambar 4 Memasukkan Variabel X1 dan X2
Gambar 4 Memasukkan Variabel X1 dan X2

Setelah itu klik OK sehingga nilai Pearson akan muncul di Cell D7 seperti yang telah kita persiapkan yaitu sebesar 0,341. Anda bisa set nilai berapapun angka di belakang koma. Nilai Pearson tersebut tinggal dibandingkan dengan nilai R yang terdapat pada Tabel, apakah signifikan atau tidak.

Kelebihan yang cukup unik dengan Excel adalah ketika kita mengubah data pada variabel X1 atau pun X2, maka nilai Pearson juga akan langsung berubah. Ini berbeda dengan SPSS, di mana ada perubahan data, maka kita harus Run ulang untuk memperoleh nilai Pearson. Dengan keunikan ini, maka Excel lebih familier digunakan oleh para analisis data, terutama untuk melakukan modifikasi data.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca dulu sebelum tulis komentar:

Sebelum menuliskan pertanyaan, mohon disimak tanya jawab yang ada terlebih dahulu. Pertanyaan yang sama atau senada biasanya tidak terjawab. Untuk pengguna Blogger mohon profil diaktifkan agar tidak menjadi dead link. Atau simak dulu di Mengapa Pertanyaan Saya Tidak Dijawab?
Simak juga Channel kami di Statistik TV
Komentar akan kami moderasi dulu sebelum ditampilkan. Aktifkan Akun Google Anda.

Terima kasih.

Artikel Terbaru

Translate

Instagram

Instagram
Gabung Instagram Kami

Artikel Terbaru

Jual Data Laporan Keuangan Perusahaan yang Listing di BEI Tahun 2020

Setiap perusahaan yang telah go public wajib untuk menyerahkan laporan keuangan ke badan otoritas, sebagai salah satu bentuk pertanggungjawa...

Artikel Populer Seminggu Terakhir

Komentar Terbaru

`

Ingin menghubungi kami untuk kerja sama?

Nama

Email *

Pesan *