Kumpulan Humor Statistik (2)

Artikel ini lanjutan dari artikel humor statistik yang sebelumnya.

Cerita Teori Kemungkinan

Seorang sarjana statistik sedang mengikuti test masuk salah satu perusahaan. Ketika melihat bahwa semua pertanyaannya adalah benar dan salah, maka dia berpikir untuk menyelesaikannya dengan menggunakan teori peluang, yaitu dengan melemparkan koin. Begitulah yang dia lakukan, melempar koin, lalu menulis jawaban, melempar koin lagi, menulis jawaban lagi, demikian seterusnya.

Setelah beberapa waktu, semua peserta telah selesai menyerahkan jawabannya, kecuali si ahli statistik tadi. Penjaga yang mengetahui hal tersebut mendekatinya dan bertanya:

"Maaf Pak, bukankah Anda hanya menjawab berdasarkan lemparan koin, lalu mengapa begitu lama?"

Dia menjawab tanpa melihat siapa yang bertanya:

"Hmmm, ini saya sedang memeriksa kembali jawaban saya, apakah benar atau salah!!!" 

Gambar Humor Statistik


Tips Kesehatan ala Statistik

Statistik telah membuktikan! Tahukah Anda, bahwa orang yang mengalami ulang tahun lebih banyak, secara statistik lebih panjang umur dari pada orang yang mengalami ulang tahun lebih sedikit!


Tarif Olah Data

Seorang yang sedang kesulitan menginterpretasikan sebuah permasalahan statistik menemui seorang ahli statistik dan bertanya:

"Saya sudah mengerjakan sendiri regresi berganda ini, akan tetapi tidak memenuhi uji asumsi klasik. Berapa tarif anda untuk menyelesaikan permasalahan itu?"

"Satu juta rupiah untuk tiga pertanyaan!" jawab ahli statistik santai.

"Ah, mahal sekali?" tukas calon klien,"Bukankah itu masalah sederhana bagi Anda"

"Ya, belum tentu juga", jawab ahli statistik, "Sekarang apa pertanyaan anda ketiga?"


Lagi, Cerita tentang Rata-rata

Seorang dosen statistik mendapati microwave di rumahnya rusak dan terus menerus meningkat suhunya. 'Wah ini harus segera dimatikan agar tidak semakin panas', katanya dalam hati. Akan tetapi, celaka, ternyata tombol power microwave sudah ikut memanas sehingga tangannya tidak tahan untuk mematikannya.

Tiba-tiba dosen tersebut mempunyai ide brillyan, menarik mesin pendingin di dekatnya dan mulai menyusun rencana. 'Tangan kananku memegang tombol power microwave yang panas, dan tangan kiriku masuk ke mesin pendingin, dengan demikian, secara rata-rata aku akan baik-baik saja!'


Pengemis dan Statistikawan

Seorang pengemis memohon sedekah kepada seorang ahli statistik yang setiap hari terbiasa bergelut dengan angka-angka.

"Kasihani saya pak", isak pengemis, "sudah tiga hari saya belum makan!"

"Hmm...", jawab statistikawan, "lalu bagaimana perbandingannya dengan tahun lalu pada periode yang sama?"


Otak Statistikawan

Seorang kanibal ingin makan otak dan menanyakan menu otak kepada pelayan. Dengan sigap, pelayan restoran menjawab:

"Otak statistikawan Rp. 10 ribu, otak pengacara Rp. 20 ribu, otak politikus Rp. 30 ribu dan otak pengacara yang juga politikus Rp. 40 ribu".

Sang kanibal mengernyitkan dahi, dan bertanya,

"Mengapa harganya seperti itu? Apakah berdasarkan kualitas?"

"Tidak", jawab pelayan restoran segera, "itu berdasarkan kemampuan menghasilkan uang!"


Cerita tentang Sampling (Lagi)

Suatu saat, seorang politisi dari sebuah partai mengkritisi hasil survey sebuah lembaga survey yang mengatakan bahwa tingkat kepuasan terhadap pemerintahan telah turun menjadi di bawah 50% saja. Kata politisi tersebut, "Adalah sangat tidak masuk akal, menggunakan pendapat dari sekian ribu orang saja, tapi dianggap mewakili sekian ratus juta orang!".

Pihak lembaga survey mencoba menerangkan tentang teknik pengambilan sampling, dari random sampling, non random sampling, bahkan sampai teori tentang central limit. Akan tetapi politisi tersebut tetap menolak, katanya, "Anda terlalu banyak berteori, tapi tidak sesuai dengan fakta. Kebenaran hasil survey itu masih sangat diragukan karena hanya menggunakan pendapat dari sekian ribu orang saja. Penduduk di Indonesia adalah ratusan juga!" Peneliti masih bersabar dengan mencoba menerangkan kembali, mengulang teori tentang proportioned sampling, stratified sampling, snow ball sampling dan berbagai teori yang lain. Karena politisi tersebut masih ngotot, maka peneliti tadi berkata,

"Baiklah Pak, suatu saat, ketika Anda sakit dan memerlukan test darah, tolong bilang kepada petugasnya untuk MENGAMBIL SEMUA DARAH ANDA!"


Cerita tentang Odds Ratio

Seorang ahli statistik menyatakan bahwa dirinya tidak akan menaiki pesawat terbang jika ingin bepergian. Alasannya adalah bahwa berdasarkan hasil risetnya, kemungkinan sebuah pesawat terkena bom adalah 1 banding 1.000.000 atau sering disebut odds ratio.

Suatu saat, ketika bepergian keluar kota untuk suatu seminar, ahli tersebut menggunakan pesawat terbang. Cukup mengherankan, sehingga seorang koleganya bertanya:

"Mengapa Anda naik pesawat terbang? Apakah sudah ada riset terbaru?"

"Ya", jawab sang ahli. "Riset saya yang terbaru adalah dengan 2 buah bom. Jadi odds ratio untuk dua bom adalah 1 banding sejuta kali 1 banding sejuta, atau sekitar 1 banding 1 trillyun. Sebuah kemungkinan yang sangat kecil sehingga masuk akal bagi saya untuk menaiki pesawat terbang. Manipulasi yang saya lakukan agar memperoleh Odds ratio sekecil itu adalah dengan selalu membawa bom sendiri ketika naik pesawat terbang!"


Cerita Teori Kemungkinan (Lagi)

Seorang pasien yang akan menjalani sebuah operasi yang sangat kecil keberhasilannya bertanya pada dokter:

"Dokter, apakah Anda yakin dengan keberhasilan operasi ini?"

"Sangat yakin!", jawab dokter mantap.

"Dari mana Anda yakin, bukankah ini operasi yang hampir mustahil keberhasilannya?" tanya pasien lagi.

Dokter dengan tenang menjawab:

"Secara teori, dari 10 kali operasi ini, hanya 1 yang berhasil. Dan kami telah melakukan operasi serupa sebanyak 9 kali dan semuanya meninggal"


Cerita tentang Sampel

Tiga orang profesor, satu profesor fisika, satu profesor kimia dan satu orang profesor statistik terjebak dalam sebuah kebakaran di sebuah gedung. Dalam kondisi yang panik, profesor fisika berkata:

"Aku tahu apa yang harus kita lakukan. Kita harus mendinginkan material yang sedang terbakar sampai di bawah titik bakarnya. Dengan demikian, materi tersebut menjadi tidak terbakar dan kita selamat"

"Tidak," kata profesor kimia,"yang paling tepat kita lakukan adalah menghalangi suplay oksigen ke dalam api, sehingga api tersebut akan kehabisan energi untuk terbakar dan kita akan selamat."

Ketika dua orang profesor tersebut sibuk berdebat tentang hal itu, profesor statistik sibuk berpindah tempat dari satu titik api ke titik api yang lain. Kedua profesor yang lain bertanya:

"Apa yang sedang kamu lakukan? Itu sangat berbahaya!"

Profesor statistik menjawab:

"Saya sedang mencari sampel yang layak untuk dianalisis dan menentukan solusi yang tepat untuk menyelamatkan kita berdasarkan data yang ada!"

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca dulu sebelum tulis komentar:

Sebelum menuliskan pertanyaan, mohon disimak tanya jawab yang ada terlebih dahulu. Pertanyaan yang sama atau senada biasanya tidak terjawab. Untuk pengguna Blogger mohon profil diaktifkan agar tidak menjadi dead link. Atau simak dulu di Mengapa Pertanyaan Saya Tidak Dijawab?
Simak juga Channel kami di Statistik TV
Komentar akan kami moderasi dulu sebelum ditampilkan. Aktifkan Akun Google Anda.

Terima kasih.

Artikel Terbaru

Translate

Instagram

Instagram
Gabung Instagram Kami

Artikel Terbaru

Jual Data Laporan Keuangan Perusahaan yang Listing di BEI Tahun 2020

Setiap perusahaan yang telah go public wajib untuk menyerahkan laporan keuangan ke badan otoritas, sebagai salah satu bentuk pertanggungjawa...

Artikel Populer Seminggu Terakhir

Komentar Terbaru

`

Ingin menghubungi kami untuk kerja sama?

Nama

Email *

Pesan *