Uji Tanda (Sign Test) pada Dua Sampel Berhubungan dengan SPSS Versi 26

Uji Tanda (sign test) adalah uji beda antara dua sampel yang berhubungan (berkorelasi) berdasarkan arah perbedaan antara dua pengukuran, bukan pada pengukuran kuantitatif data itu sendiri. Uji ini dipergunakan memang untuk data yang tidak memungkinkan pengukuran kuantitatf tetapi masih memungkinkan untuk menentukan setiap pasang observasi, mana yang lebih besar, mana yang lebih kecil.


Daftar Isi

  1. Pendahuluan
  2. Data yang dipergunakan
  3. Metode analisis dengan SPSS Versi 26
  4. Uji yang lain


Pendahuluan

Uji beda dua sampel berpasangan (paired test) sering dipergunakan dalam suatu sampel yang diberikan treatment tertentu lalu dibandingkan antara sebelum dan sesudah. Atau bisa juga bukan perlakuan tetapi karena adanya suatu peristiwa atau kondisi tertentu. Salah satu metode uji beda ini yang non parametrik adalah uji tanda atau sign test. Dasar pemikiran dari metode ini adalah dengan melihat arah perbedaan antara dua sampel yang akan diuji, misalnya lebih besar, lebih kecil atau sama dengan. 

Sebagai ilustrasi, misalnya seorang guru yang membandingkan suatu metode pembelajaran lalu mengukur hasil metode pembelajaran tersebut. Seorang siswa akan mempunyai nilai atau skor sebelum dan sesudah. Hipotesis yang diharapkan adalah bahwa periode atau skor setelah diberikan metode pembelajaran lebih tinggi dibandingkan skor sebelum diberikan suatu metode pembelajaran tersebut.

Atau contoh lain, misalnya tentang stock split. Pemecahan saham diharapkan membuat suatu saham menjadi lebih likuid karena harganya murah. Maka dilakukan uji beda antara sebelum dan sesudah adanya kebijakan pemecahan saham. Pengukuran dilakukan terhadap volume perdagangan atau jumlah lembar saham yang diperjualbelikan oleh perusahaan yang melakukan stock split.


Data yang dipergunakan

Dalam artikel ini, data yang dipergunakan adalah data yang sama dengan yang dipergunakan dalam artikel uji Wilcoxon. Data bisa Anda peroleh di Google Drive dengan akun Gmail. Ada dua sampel yaitu sebelum dan sesudah yang akan kita uji apakah terdapat perbedaan atau tidak. Kedua sampel tidak normal sehingga kita gunakan uji beda non parametrik.


Metode analisis dengan SPSS Versi 26

Langkah pertama adalah masuk ke menu uji tanda. Pilih Analyze, Nonparametric Tests, piih Legacy Dialogs lalu klik pada 2 Related Samples sebagai berikut:

Menu Uji Tanda (Sign Test) dengan SPSS Versi 26

Setelah di klik maka akan masuk ke menu uji tanda yaitu sebagai berikut:

Memasukkan Sampel Penelitian
Masukkan data sampel sebelum dan sesudah seperti pada gambar di atas. Lalu berikan tanda centang (tickmark) pada Test Type lalu klik OK. Penggunaan Wilcoxon, McNemar dan Marginal Homogeneity kita bahas di artikel yang lain. Maka akan keluar output sebagai berikut:

Output Uji Tanda dengan SPSS Versi 26

Pada Frequencies tampak bahwa negative differences sebanyak N = 15. Dari superscript (a) maka kita melihat bahwa artinya Sesudah < Sebelum. Nilai sesudah yang lebih rendah dari pada sebelum ada sebanyak 15 kasus atau sampel (N). Sedangkan yang positive differences dengan superscript (b) sebanyak N = 12. Jumlah sampel sesudah > sebelum ada 12 kasus. Sedangkan yang sama (ties) ada 8 sampel.

Sedangkan Test Statistics memberikan nilai Signifikansi sebesar 0,700 > 0,05 yang berarti tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara data sebelum dengan data sesudah. Ini konsisten dengan hasil pengujian dengan Wilcoxon. Apakah hasilnya selalu konsisten? Belum tentu. Konsep dasar uji tanda dengan Wilcoxon berbeda sehingga bisa memberikan hasil yang berbeda pula. Uji tanda menggunakan tanda, sedangkan uji Wilcoxon menggunakan rangking.

Pengujian tanpa alat bantu SPSS bisa dilakukan dengan menggunakan Tabel Uji Tanda yang dipisahkan menjadi sampel besar dan sampel kecil. Tabel tersebut bisa diperoleh di buku statistik yang Anda punyai.

Uji yang lain

Uji beda untuk dua sampel yang berkorelasi non parametrik ada beberapa macam dengan konsep yang berbeda-beda. Artikel ini menggunakan uji tanda yang menggunakan perbedaan tanda lebih besar atau lebih kecil. Konsep Wilcoxon berbeda, meskipun masih mirip yaitu menggunakan rangking. Kedua data diubah menjadi data rangking, baru rangking tersebut yang diuji apakah terdapat perbedaan atau tidak. 

Masih ada konsep yang lain, yaitu Uji McNemar yang menggunakan konsep dasar Cross Tabulation atau tabulasi silang yang sering dikenal pada Chi Square. Juga masih ada lagi uji beda dua sampel berkorelasi non parametrik yaitu Marginal Homogeneity.

Share:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Baca dulu sebelum tulis komentar:

Sebelum menuliskan pertanyaan, mohon disimak tanya jawab yang ada terlebih dahulu. Pertanyaan yang sama atau senada biasanya tidak terjawab. Untuk pengguna Blogger mohon profil diaktifkan agar tidak menjadi dead link. Atau simak dulu di Mengapa Pertanyaan Saya Tidak Dijawab?
Simak juga Channel kami di Statistik TV
Komentar akan kami moderasi dulu sebelum ditampilkan. Aktifkan Akun Google Anda.

Terima kasih.

Artikel Terbaru

Translate

Instagram

Instagram
Gabung Instagram Kami

Artikel Terbaru

Jual Data Laporan Keuangan Perusahaan yang Listing di BEI Tahun 2020

Setiap perusahaan yang telah go public wajib untuk menyerahkan laporan keuangan ke badan otoritas, sebagai salah satu bentuk pertanggungjawa...

Artikel Populer Seminggu Terakhir

Komentar Terbaru

`

Ingin menghubungi kami untuk kerja sama?

Nama

Email *

Pesan *