Membaca judul artikelnya, mungkin ada yang mengernyitkan dahi, kok SPSS dibandingkan dengan AMOS, itu kan beda, Regresi dengan SEM (Structural Equation Modeling). Iya memang itu program yang berbeda, meskipun dalam bendera yang sama yaitu IBM. SPSS sebenarnya mempunyai menu yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan AMOS, tetapi untuk statistik inferensial, AMOS memang dikatakan lebih unggul karena mengadopsi metode SEM, di mana SPSS belum dirancang untuk itu.
Artikel ini hanya membandingkan output regresi saja. Khusus regresi saja. Dalam simulasi ini, tidak kami lakukan uji asumsi yang ada, tidak ada uji normalitas dan lain-lain karena hanya untuk membandingkan saja. Mohon jangan dijadikan rujukan. Berikut adalah data yang akan dipergunakan:
 |
Tabulasi Data dengan SPSS Versi 26 |
Terdiri dari dua buah variabel bebas X1 dan X2 serta 1 buah variabel terikat yaitu Y. Adapun output regresi T hitung antara X1 terhadap Y adalah sebagai berikut:
 |
Output Regresi dengan SPSS Versi 26 |
T hitung adalah sebesar 13,948 atau lebih mendalam, koefisien B sebesar 0,272 dengan Standard Error 0,020 dan Standardized Coefficient sebesar 0,704. Nah untuk AMOS, kita buat path diagram sebagai berikut:
 |
Path Diagram Sederhana dengan AMOS |
X1 sebagai variabel bebas dan Y sebagai variabel terikat dan ada tambahan e sebagai error untuk Y karena memang harus dideklarasikan untuk dapat dilakukan running. Datanya sama seperti pada gambar di atas dengan jumlah sampel sebanyak 200. Hasilnya adalah sebagai berikut: (tidak dilakukan perhitungan asumsi karena hanya contoh saja)
 |
Hasil Running dengan AMOS Unstandardized |
Tampak bahwa koefisien B adalah sebesar 0,27 yang identik dengan nilai B pada output regresi. Berarti sama kan? Untuk lebih memperjelas, kita lihat output AMOS dengan Standardized yaitu sebagai berikut:
 |
Hasil Running AMOS Standardized |
Nilai koefisien Standardized adalah sebesar 0,70 yang identik juga dengan nilai Standardized pada output SPSS. Sedikit berbeda karena memang ada perbedaan setting angka di belakang koma. Apakah dapat disimpulkan bahwa hasilnya sebenarnya sama saja baik dengan SPSSS atau pun dengan AMOS?
Kita coba lihat output AMOS yang berisi nilai t hitung dan parameter yang lain:
|
|
|
Estimate
|
S.E.
|
C.R.
|
P
|
Label
|
Y
|
<---
|
X1
|
,272
|
,019
|
13,983
|
***
|
|
Tampak bahwa nilai C.R adalah sebesar 13,983 yang juga mendekati nilai T hitung pada SPSS yaitu sebesar 13,948.Sedikit berbeda karena memang pendekatan yang dipergunakan juga berbeda. Semakin banyak jumlah sampel maka semakin mendekati kesamaan nilai keduanya. Itulah mengapa AMOS mensyaratkan sampel yang relatif besar, di atas 100.
Jadi dalam konteks regesi linear pada SPSS dengan Maximum Likelihood pada AMOS memberikan hasil yang identik. Memang AMOS akan lebih mampu mengestimasi model yang lebih rumit dengan lebih dari 1 variabel terikat. Selain itu, jika menggunakan indikator, maka SPSS hanya akan menghitung jumlah atau rata-rata dari nilai indikatornya. Tetapi AMOS dapat secara langsung melakukan estimasi dari indikator menuju konstruk lalu menuju variabel terikat.
Jadi dalam konteks yang lebih rumit, AMOS akan lebih powerfull dibandingkan dengan SPSS. Bagaimana dengan LISREL? Mungkin kita bahas lain kali.