Tampilkan postingan dengan label Statistik Deskriptif. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Statistik Deskriptif. Tampilkan semua postingan

Analisis Deskriptif dengan Microsoft Excel

Saat ini kita sudah terbiasa menggunakan program statistik yang sudah banyak beredar, misalnya SPSS. Dalam artikel ini kami akan mencoba menunjukkan bahwa sebenarnya Microsoft Excel "tidak kalah" dengan program statistik yang ada. Bahkan ada beberapa kelebihan dari aplikasi Excel yang tidak dapat kita dapatkan di program statistik yang ada. Microsoft Excel tentunya sudah tidak asing lagi bagi kita dan hampir komputer atau laptop yang ada sudah mempunyai program Office ini. Data yang digunakan dalam simulasi dapat Anda download di G Drive dengan akun G mail Anda. Data dalam Excel, Anda dapat mengcopynya sendiri ke SPSS jika diperlukan.

Kali ini kita akan mencoba menggunakan Excel untuk melakukan analisis statistik deskriptif. Data yang digunakan adalah 20 sampel saja dan hasil analisis deskriptif dengan SPSS memberikan hasil sebagai berikut:

Output Statistik Deskriptif dengan SPSS Versi 23
Kita menggunakan 4 variabel dengan 20 sampel. Deskripsi data yang ada di tabel di atas adalah nilai Minimum, Maksimum, Rata-rata, Standard Deviasi, Varians, serta Skewness dan Kurtosis. Nilai tersebut dihasilkan dari perhitungan dengan SPSS dan akan kita coba menghitung ulang dengan Excel.

Data dalam Format Excel
Tuliskan nilai yang akan dihitung, MIN, MAX, Rata-rata, Standard deviasi, Variance, Skewness dan Kurtosis seperti gambar di atas. Itu hanya contoh saja, Anda dapat menulisnya mendatar atau di mana saja sesuai kebutuhan.

Untuk menghitung MIN atau nilain minimal, letakkan kursor di samping MIN atau cell B22 lalu klik pada menu di kanan atas seperti pada gambar di bawah ini:

Menu Statistik pada Microsoft Excel

Di situ sudah ada menu Sum, Average, Count Number, Min, Max dan More function. Untuk mencari Min, tinggal klik Min sehingga di cell B22 akan berubah menjadi sebagai berikut:

Tampilan Cell B22
Cell B22 akan terisi dengan =MIN(B2:B21) yang berarti akan diisi dengan nilai minimal antara kolom B2 sampai dengan B21, yaitu yang berisi data X1 sebanyak 20 sampel. Jika kita tekan Enter maka akan keluar nilainya yaitu sebesar 4. Jadi nilai minimalnya adalah 4. Lalukan hal yang sama dengan nilai MAX atau =MAX(B2:B21) dan juga Rata2 atau =AVERAGE(B2:B21). Perhatikan cell yang dituju adalah B2:B21 yang berarti data antara kolom B2 sampai dengan B21. Jika beda maka akan memberikan hasil yang berbeda pula.

Untuk Standard deviasi dan yang lain memang belum tampak di menu kanan atas, maka klik lah pada More function sehingga akan masuk ke berbagai menu function yang lain yang ada di Microsoft Excel.

Menu Standard Deviasi
Dengan meletakkan kursor pada Cell B25 maka pilihlah menu STDEV atau standard deviasi atau jika diketik menjadi =STDEV(B2:B21). Penting dicatat cell yang dituju masih tetap data yang sama yaitu antara B2 sampai dengan B21. Setelah tekan Enter maka akan keluar nilainya yaitu sebesar 5,100 sama persis dengan perhitungan dengan SPSS.  Penting diketahui bahwa standard deviasi pada Excel juga ada STDEVA yang akan memberikan nilai yang berbeda. Ini karena yang STDEVA adalah berasumsi bahwa data yang dipergunakan  adalah populasi sehingga N tidak dikurangi 1. Tetapi jika STDEV maka dianggap sampel sehingga nilai pembaginya yaitu N dikurangi 1 untuk menghindari bias. Jadi nilainya akan berbeda.

Untuk Variance, maka gunakan =VARA=(B2;B21) jangan gunakan VARP karena akan berbeda nilainya karena N tetap digunakan 20 bukan 19. Lihat hasilnya akan identik dengan perhitungan dengan SPSS. Hal yang sama kita lakukan untuk nilai Skewness dengan =SKEW(B2:B21) dan Kurtosis dengan =KURT(B2:B21). Setelah itu copas saja ke kanan atau ditarik seperti biasa. Hasil selengkapnya adalah sebagai berikut:

Statistik Desktiptif dengan Excel

Nilainya adalah sama dan identik dengan hasil perhitungan dengan SPSS apalagi jika digit di belakang koma dibuat sama. Jika ingin melihat formula dari masing-masing cell adalah sebagai berikut:

Function yang dipergunakan
Tampak pada gambar di atas menu function yang dipergunakan. Penting diingat bahwa sering terjadi kesalahan pada cell yang dituju sehingga hasilnya juga akan salah. Ketelitian sangat diperlukan dalam analisis dengan Excel.

Jika kita bisa menghitung nilai Skewness dan Kurtosis dengan mudah, maka kita akan bisa juga menghitung normalitas dengan Jarque-Berra. Atau mungkin regresi, korelasi? Memang bisa bahkan uji beda juga bisa. Nanti akan kita bahas di artikel selanjutnya.

Share:

Cara Menghitung Varians Suatu Data dengan Microsoft Excel

Varian adalah jumlah kuadrat semua deviasi nilai-nilai individual terhadap rata-rata kelompok. Varians dapat dihitung secara sederhana dengan Microsoft Excel atau pun dengan program lain yang lebih kompleks, misalnya SPSS. Berikut adalah contoh simulasi perhitungan Varians untuk 20 data seperti gambar di bawah:

Gambar 1 Contoh Tabulasi Data

Share:

Varians

Varian merupakan jumlah kuadrat semua deviasi nilai-nilai individual terhadap rata-rata kelompok. Varian merupakan konsep yang cukup penting dalam statistik, karena merupakan dasar dari banyak metode statistik inferensial. Sebagai contoh, berikut adalah tampilan data:
10, 12, 15, 16 dan 12

Maka dapat dengan mudah dihitung rata-rata dari lima data di atas adalah (10 + 12 + 15 + 16 + 12)/5 = 65/5 = 13. Varian dihitung berdasarkan kuadrat selisih dari masing-masing data terhadap nilai rata-ratanya, sehingga:

(10-13)^2 + (12-13)^2 + (15-13)^2 + (16-13)^2 + (12-13)^2 = (-3)^2 + (-1)^2 + 2^2 + 3^2 + (-1)^2 = 9 + 1 + 4 + 9 + 1 = 24.

Jadi besarnya varian adalah 24 dibagi 5 (jumlah data jika merupakan populasi) atau dibagi 5-1 = 4 jika merupakan sampel. Sehingga nilainya adalah 24/4 = 6 (dianggap merupakan sampel).
Dan jika akan dihitung standar deviasi maka akar kuadrat dari 6 yaitu sebesar 2,449.

Varian merupakan ukuran variabilitas data, yang berarti semakin besar nilai varian berarti semakin tinggi fluktuasi data antara satu data dengan data yang lain. Untuk jelasnya, perhatikan data gaji pada dua kelompok masyarakat di bawah:

Kelompok kampung: 3 juta, 1 juta, 6 juta, 8 juta, rata-rata 4,5 juta
Kelompok perumahan: 4 juta, 5 juta, 4,2 juta, 4,8 juta, rata-rata 4,5 juta.

Empat orang dari dua kelompok diambil secara acak dan diambil data gaji perbulannya. Kelompok pertama, terdiri dari empat orang warga kampung X, yang pertama mempunyai gaji 3 juta, yang kedua 1 juta, yang ketiga 6 juta dan yang keempat 8 juga, maka rata-ratanya adalah sebesar 4,5 juta.

Empat orang dari kelompok kedua, yaitu warga perumahan, yang pertama mempunyai gaji 4 juta, yang kedua 5 juta, yang ketiga 4,2 juta dan yang keempat 4,8 juta dengan rata-rata 4,5 juta.
Varian merupakan ukuran variabilitas data, yang berarti semakin besar nilai varian berarti semakin tinggi fluktuasi data antara satu data dengan data yang lain
Ibu 30 tahun dan anaknya 4 tahun
Tampak bahwa rata-rata kedua kelompok adalah sama yaitu sebesar 4,5 juta. Tampilan data dengan rata-rata, menimbulkan bias, karena seolah-olah mempunyai rata-rata yang sama, sehingga kebijakan yang diambil dapat salah. Jika kita menghitung varian dari kedua kelompok tersebut akan diperoleh bahwa kelompok pertama mempunyai varian sebesar 29/3 = 9,67 dan untuk kelompok kedua mempunyai varian sebesar 0,68/3 = 0,227. Tampak bahwa varian kelompok satu (warga kampung) lebih tinggi dari pada varian kelompok kedua (warga perumahan). Interpretasinya adalah bahwa pendapatan warga kampung sangat berfluktuatif ada yang kecil ada yang sangat besar. Akan tetapi pendapatan warga perumahan relatif sama dan mempunyai tingkat ekonomi yang relatif sama antara satu warga dengan warga perumahan yang lain. Dengan menyertakan nilai varian pada rata-rata akan memberikan informasi yang lebih akurat. Demikian juga dengan standar deviasi, yang besarnya merupakan akar kuadrat dari varian.
Share:

Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif (descriptive statistic) secara umum merupakan ilmu statistik yang mempelajari tata cara pengumpulan, pencatatan, penyusunan dan penyajian data penelitian dalam bentuk distribusi frekuensi atau grafik dan selanjutnya dilakukan pengukuran nilai-nilai statistiknya seperti rata-rata (mean), median, modus, deviasi standar, varians dan sebagainya.
Statistik deskriptif (descriptive statistic) secara umum merupakan ilmu statistik yang mempelajari tata cara pengumpulan, pencatatan, penyusunan dan penyajian data penelitian dalam bentuk distribusi frekuensi atau grafik dan selanjutnya dilakukan pengukuran nilai-nilai statistiknya seperti rata-rata (mean), median, modus, deviasi standar, varians dan sebagainya
Simulasi Gambar Statistik Deskriptif
Data tentang jumlah siswa, mahasiswa, guru, dosen, pegawai, jumlah kelulusan tiap tahun, usia dan lain-lain merupakan contoh data yang dapat kita temui di berbagai tempat. Data tersebut umumnya disajikan dalam bentuk tertentu, misalnya tabel, baik dengan distribusi frekuensi tunggal maupun berkelompok, histogram, poligon, diagram lingkaran dan berbagai bentuk lain. Penyajian berbagai bentuk data tersebut sering dibuat sedemikian rupa sehingga menarik dan komunikatif. Demikian juga penempatannya di dinding kantor atau lembaga yang lain.

Statistik deskriptif juga mencakup perhitungan-perhitungan sederhana, yang biasanya merupakan statistik dasar, yang meliputi perhitungan frekuensi, frekuensi kumulatif, persentase, persentase kumulatif, skor tertinggi, range dan lain-lain. Statistik deskriptif merupakan salah satu ilmu statistik yang jamak dipergunakan dan dapat dengan mudah dimengerti oleh orang awam sekalipun.

Banyak yang tidak memperhatikan analisis deskriptif dalam pembahasan. Akan tetapi, sebenarnya dengan melihat statistik deskriptif, peneliti bisa mendapatkan banyak informasi. Misalnya untuk uji independent sample t test, jika kita melihat bahwa data maksimal satu sampel di bawah data minimal sampel yang lain, maka jelas akan terdapat perbedaan yang signifikan. Juga misalnya jika kita melihat bahwa nilai mean berbeda jauh dengan median atau modus, atau nilai standard deviasi yang relatif tinggi, sebenarnya itu indikasi bahwa data kemungkinan tidak normal.
Share:

Artikel Terbaru

Translate

Instagram

Instagram
Gabung Instagram Kami

Artikel Terbaru

Jual Data Laporan Keuangan Perusahaan yang Listing di BEI Tahun 2020

Setiap perusahaan yang telah go public wajib untuk menyerahkan laporan keuangan ke badan otoritas, sebagai salah satu bentuk pertanggungjawa...

Artikel Populer Seminggu Terakhir

Komentar Terbaru

`

Ingin menghubungi kami untuk kerja sama?

Nama

Email *

Pesan *